Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Mutuagung Lestari Tbk atau MUTU International Tbk resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu 9 Agustus 2023. Mutuagung Lestari yang bergerak di bidang jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi (testing, inspection, and certification) atau TIC ini diperdagangkan dengan kode MUTU.
Direktur Operasional Mutuagung Lestari Tbk, Irham Budiman menyebut, secara sektoral bisnis TIC memiliki prospek cerah di Indonesia maupun secara global. Hal ini karena nilai pasar TIC Indonesia saat ini baru mencapai Rp 20 triliun, sementara nilai pasar TIC global pada 2027 diperkirakan mencapai USD 270 miliar atau sekitar Rp 4.000 triliun.
Advertisement
Baca Juga
"Kami optimis dengan peluang pasar yang masih sangat besar untuk dikembangkan oleh MUTU ke depan. Ditambah adanya bursa karbon yang peraturannya baru saja dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan. MUTU mendukung rencana OJK ini, karena MUTU sudah menjadi Lembaga Validasi dan Verifikasi (LVV) Gas Rumah Kaca (GRK) yang terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN), dan menjadi LVV pertama yang terdaftar di Sistem Registrasi Nasional (SRN),” ucap Irham dalam keterangan resmi, Rabu (9/8/2023).
Advertisement
Sebelum bursa karbon hadir di Indonesia, MUTU telah terlebih dahulu merambah pasar tersebut sejak 2015. Dengan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki, MUTU telah memfasilitasi negara-negara Eropa untuk menerbitkan hingga ratusan sertifikat dengan skemaInternational Sustainable Carbon Certification (ISCC).
Saat ini MUTU telah memiliki 1 kantor pusat dan 9 kantor cabang dan laboratorium yang berada di Medan, Pekanbaru, Pangkalan Bun, Samarinda, Batam, Pontianak, Makassar, Luwuk dan Banjarbaru.
Ekspansi Perseroan
Ke depan, Perseroan juga menargetkan untuk melanjutkan ekspansi memasuki kota lain dengan membangun laboratorium dan kantor cabang diantaranya di Jawa Timur, Aceh, Sumatera Selatan, Jambi, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, SulawesiUtara, dan Kalimantan.
Sebelumnya, perseroan melepas sebanyak 942.857.200 lembar saham baru dalam rangka IPO, dengan total dana yang akan diperoleh MUTU sebesar Rp 101,82 miliar. MUTU berencana menggunakan sebesar 66 persen atau sekitar Rp 67,20 miliar dari dana yang diperoleh untuk belanja modal (capital expenditure) guna mengembangkan laboratorium yang sudah ada maupun laboratorium baru yang nantinya menjadi kantor cabang setelah mendapatkan akreditasi.
Sedangkan 34 persen sisanya atau sebesar Rp34,62 miliar dan ditambah dengan seluruh dana hasil pelaksanaan waran sebesar Rp76,37 miliar akan digunakan untuk keperluan belanja operasional (operational expenditure) yang mencakup biaya pengadaan bahan baku, biayaoperasional, biaya pemasaran, termasuk biaya umum dan administrasi.
Advertisement
Kinerja Keuangan
Dari sisi kinerja keuangan, Direktur Keuangan MUTU International, Sumarna menyebut Perseroan berhasil mencatatkan kinerja yang solid hingga akhir 2022.
Per Desember 2022, Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan Rp 281,82 miliar atau meningkat 24,47 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 yang tercatat Rp 226,41 miliar.
Sementara dari sisi bottom line atau laba tahun berjalan MUTU hingga akhir tahun 2022 tercatat sebesar Rp 36,78 miliar, tumbuh 90,38 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp 19,32 miliar.
"Kami bersyukur selama beberapa tahun terakhir MUTU masih bisa melanjutkan tren kinerja yang positif. Penjualan per segmen MUTU dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2022 menunjukkan pertumbuhan, dimana produk pengujian dan sertifikasi tumbuh dengan stabil," ujar Sumarna.
Selain itu, nilai CAGR pertumbuhan penjualan MUTU selama tahun 2020 sampai 2022 mencapai 11,87 persen, disamping nilai aset Perseroan yang juga terus bertumbuh. Perseroan meyakini dengan kinerja yang positif dan fundamental Perusahaan yang baik, saham MUTU memberikan daya tarik untuk investor.