Arthakencana Rayatama Beli Saham AKRA Rp 8 Miliar

PT Arthakencana Rayatama membeli 6.321.000 saham AKRA pada 18 dan 21 Agustus 2023. Harga pembelian saham AKRA itu sebesar Rp 1.294,62.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Agu 2023, 21:22 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2023, 21:21 WIB
IHSG Dibuka di Dua Arah
Pemegang saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yakni PT Arthakencana Rayatama menambah kepemilikan saham AKRA. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yakni PT Arthakencana Rayatama menambah kepemilikan saham AKRA.

Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (25/8/2023), PT Arthakencana Rayatama membeli 6.321.000 saham AKRA pada 18 dan 21 Agustus 2023. Harga pembelian saham AKRA itu sebesar Rp 1.294,62. Dengan demikian, nilai pembelian saham AKRA sebesar Rp 8,18 miliar.

“Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung,” tulis Presiden Direktur PT Arthakencana Rayatama Haryanto Adikoesomo.

Sebelumnya Arthakencana Rayatama memiliki 11.985.463.600 saham AKRA atau setara 59,71 persen. Dengan pembelian saham itu, perseroan memiliki 11.991.784.600 saham AKRA atau setara 59,74 persen.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 25 Agustus 2023, saham AKRA melemah 0,38 persen ke posisi Rp 1.315 per saham. Saham AKRA dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.325 per saham. Saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.325 dan terendah Rp 1.300 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.440 kali dengan volume perdagangan 233.486 lot saham. Nilai transaksi Rp 30,5 miliar.

Tebar Dividen Interim 2023

Sebelumnya, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membagikan dividen interim tahun buku 2023 sekitar Rp 986,85 miliar. Dividen interim itu juga sudah memperhitungkan jumlah saham yang beredasar saat ini 19.737.169.600 saham. Jumlah dividen yang dibagikan setara Rp 50 per saham.

Mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis, 27 Juli 2023,, PT AKR Corporindo Tbk menyatakan keputusan pembagian dividen interim itu berdasarkan keputusan direksi pada 24 Juli 2023 dan persetujuan komisaris pada 24 Juli 2023 terkait dengan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2023.

Perseroan menyatakan, data keungan per 30 Juni menjadi dasar pertimbangan pembagian dividen interim 2023. Perseroan mencatat saldo laba ditahan yang tidak dibatas penggunaannya sebesar Rp 9,12 triliun, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,03 triliun dan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk AKR Corporindo Rp 10,98 triliun.

 

Belanja Modal

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) bakal mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp 300 miliar-Rp 400 miliar pada 2023. Belanja modal tersebut naik dari realisasi tahun sebelumnya sebanyak Rp 295 miliar untuk membangun kapasitas, termasuk kapal, gudang dan pom bensin BP AKR.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT AKR Corporindo Tbk, Suresh Vembu menjelaskan, belanja modal tahun ini jumlahnya lebih besar dari tahun sebelumnya. Ini mengingat ekspansi yang akan dilakukan perseroan ke depan.

"Pada 2023 kami mengalokasikan Rp 300-400 miliar sebagai capex untuk ekspansi ritel BP AKR dan juga berapa kapal, truk juga. Dan maintenance capex AKR Rp 300-400 itu belum termasuk proyek-proyek Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), bangunan utilitas ekspansi pelabuhan, dan lain-lain itu dibiayai JIIPE sendiri," kata Suresh Vembu dalam paparan publik, Jumat (28/4/2023).

Sementara itu, Presiden Direktur AKR Corporindo, Haryanto Adikoesoemo melihat prospek perusahaan pada 2023 masih cerah. Ia juga meyakini perekonomian Indonesia tetap akan mengalami pertumbuhan ke depannya.

"Meskipun ekonomi dunia masih dibayangi oleh geopolitik perang Ukraina maupun inflasi yang masih tinggi, kondisi bunga yang juga masih relatif tinggi dan juga kemungkinan ada resesi di beberapa negara dunia. Kami percaya ekonomi indonesia tetap bertumbuh dengan baik melihat ini kami juga percaya bahwa AKR tahun ini akan tetap bisa bertumbuh double digit dibandingkan tahun lalu," kata Haryanto.

Dengan demikian, ia optimistis AKR Corporindo akan mencapai pertumbuhan kinerja keuangan dua digit pada 2023.

"Kuartal I kita sudah melihat profit yield kami naik 42 persen dan kami melihat dan kami tetap on track untuk bisa mendapatkan pertumbuhan double digit antara 14-16 persen dibandingkan tahun lalu," ujar dia.

 

Sofyan Djalil Diangkat Jadi Komisaris AKR Corporindo

Bersama Kementerian ATR/BPN, Polda Metro Jaya Ungkap Sindikat Mafia Tanah
Menteri ATR/BPN Sofyan A. Djalil memberikan keterangan saat rilis kasus sindikat mafia tanah, Jakarta, Rabu (12/2/2020). Subdit II Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya bersama Kementerian ATR/BPN mengungkap sindikat mafia tanah menggunakan sertifikat palsu dan E-KTP ilegal. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengangkat Sofyan A. Djalil sebagai komisaris perseroan menggantikan I Nyoman Mastra yang telah mengabdi selama 15 tahun. 

Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan, Sofyan Djalil akan menjabat sebagai komisaris perseroan untuk periode sisa dewan komisaris yaitu sampai dengan RUPS Tahunan yang akan diadakan pada 2025. 

"Sofyan A. Djalil tercatat memiliki banyak pengalaman di sektor publik maupun swasta, di antaranya pernah menjabat sebagai Menteri Kabinet Indonesia selama 13 tahun di bawah kepemimpinan dua Presiden, dan sebagai komisaris utama, komisaris, juga penasihat di berbagai perusahaan, baik Badan Usaha Milik Negara, perusahaan nasional maupun perusahaan multinasional," kata Suresh dalam paparan publik, Jumat (28/4/2023).

Sebagaimana diketahui, Sofyan A. Djalil menjabat sebagai Menteri Kabinet Indonesia selama 13 tahun di bawah kepemimpinan dua presiden. Di bawah Presiden Jokowi menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (2016 - Juni 2022). 

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (2015-2016) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (2014-2015). 

Pada masa jabatan pertama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (2004-2007) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (2007-2009).

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya