Liputan6.com, Jakarta - PT MSIG Life Insurance Tbk (LIFE) (sebelumnya bernama PT Asuransi Jiwa Sinarmas Tbk) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,58 triliun pada semester I 2023. Pendapatan ini menyusut dari semester I 2022 Rp 1,59 triliun.
Melihat kondisi itu, pendapatan neto juga turun menjadi Rp 1,16 triliun hingga semester I 2023 dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,18 triliun. Pada periode tersebut, pendapatan premi bruto turun menjadi Rp 1,08 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,14 triliun.
Baca Juga
MSIG Life Insurance Indonesia mencatatkan peningkatan hasil investasi neto senilai Rp 446,59 miliar pada semester I 2023 dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 393,50 miliar.
Advertisement
Sementara itu, total beban naik menjadi Rp 1,38 triliun pada semester I 2023 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,37 triliun.
Sejalan dengan penurunan pendapatan, laba periode berjalan ikut turun menjadi Rp 157,95 miliar dari semester I 2022 Rp 193,65 miliar.
Dengan demikian, Perseroan membukukan laba bersih senilai Rp 157,95 miliar hingga semester I 2023. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 18,43 persen dari periode yang sama setahun sebelumnya Rp 193,65 miliar.
Tak hanya itu, Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life Wianto Chen mengatakan, pihaknya berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan melalui transformasi dan implementasi fase pertama strategi jangka menengah – GREAT 2025 – Grow Sustainable Business - Excellent Services - As Trusted Partner – dengan sukses pada 2022.
"Pencapaian tersebut memantapkan langkah kami melanjutkan strategi fase kedua pada 2023 yang berfokus pada pertumbuhan bisnis ritel, peningkatan profitabilitas dan efisiensi hasil operasional untuk mewujudkan aspirasi kami menjadi perusahaan asuransi jiwa Jepang nomor satu di Indonesia,” kata Wianto.
Strategi Diversifikasi
Menurut ia, sektor keuangan menguat yang terlihat dari ekonomi Indonesia yang tumbuh positif dan konsisten tumbuh di atas 5 persen selama tujuh kuartal. Literasi masyarakat terhadap asuransi jiwa juga meningkat.
"Kondisi ini memberikan prospek yang cerah bagi industri asuransi jiwa. Meskipun terdapat ketidakpastian ekonomi global serta perubahan beberapa regulasi menjadi tantangan yang harus dihadapi, perusahaan terus menciptakan momentum pertumbuhan yang sehat dengan strategi yang tepat,” ujar dia.
Direktur Sinarmas MSIG Life Herman Sulistyo mengatakan, pihaknya berhasil menjalankan strategi diversifikasi dan diferensiasi pada kanal distribusi maupun lini usaha. Dari kanal distribusi, pendapatan perusahaan dari keagenan berhasil tumbuh 257 persen secara year on year pada 2022, mencapai 21 persen dari total pendapatan bisnis baru perusahaan.
"Dengan capaian ini, kanal distribusi keagenan bisa menjadi tulang punggung bisnis perusahaan bersama dengan kanal bancassurance. Sementara itu, sepanjang semester ai 2023, kontribusi yang berasal dari premi reguler sebesar 61 persen, sejalan dengan strategi perusahaan untuk tumbuh berkelanjutan,” jelas Herman.
Advertisement
Pembayaran Klaim
Sebelumnya, PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (LIFE) (sebelumnya PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk) mencatatkan pembayaran total klaim dan manfaat asuransi di atas Rp 1,3 triliun pada semester I 2023.
Direktur Sinarmas MSIG Life Insurance Indonesia Herman Sulistyo menuturkan, total klaim tersebut mayoritas dibayarkan untuk manfaat dan penebusan produk unitlink atau PAYDI.
"MSIG telah membayarkan total klaim dan manfaat asuransi lebih dari Rp1,3 triliun pada semester I 2023, sebagian besar dibayarkan untuk manfaat dan penebusan unit dari produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi PAYDI atau lebih dikenal unitlink," ujar dia dalam konferensi pers, Selasa (19/9/2023).
Dia bilang, pihaknya telah membayarkan klaim kesehatan untuk penyakit kritis dan manfaat meninggal dunia untuk nasabah individu maupun nasabah kumpulan sekitar Rp 273 miliar
"Sementara lebih dari Rp273 miliar dibayarkan untuk klaim kesehatan, penyakit kritis dan manfaat meninggal dunia untuk nasabah individu dan juga nasabah kumpulan kita," kata dia.
Sementara itu, terdapat rincian pembayaran manfaat kesehatan bagi nasabah individu, yakni pembayaran untuk penyakit diare, demam tifoid, radang usus buntu, demam berdarah, serta Covid-19.
Pembayaran Manfaat
Tak hanya itu, rincian untuk pembayaran manfaat terbesar bagi nasabah kumpulan, yakni dibayarkan untuk infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit diare, demam, dan inflamasi akut nafas atas.
Di sisi lain, Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life Wianto Chen mencermati industri asuransi di Indonesia masih memiliki prospek yang cerah. Sehingga, LIFE pun berfokus untuk mendorong pertumbuhan bisnis ritel, profitabilitas serta efisiensi.
"Dalam kondisi yang penuh tantangan, perusahaan terus mengakselerasi pertumbuhan berkelanjutan di berbagai pilar. Kami percaya masa depan industri asuransi jiwa masih cerah dan memiliki peluang besar,” kata Wianto.
Ia juga meyakini industri asuransi jiwa sedang berada di momen yang tepat untuk meningkatkan penetrasi pasar. Dengan demikian, perusahaan harus mampu menangkap peluang melalui strategi bisnis yang tepat sehingga dapat mewujudkan komitmen sebagai Trusted Partner for Life.
Advertisement