Japfa Comfeed Indonesia Ekspor Telur Tetas Perdana ke Brunei Darussalam

Total ekspor diperkirakan mencapai lebih dari 130 ribu butir yang terbagi menjadi tiga tahap pengiriman pada Oktober 2023. Hatching Egg (HE) fertil yang dikirimkan tersebut selanjutnya akan ditetaskan di negara tujuan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 06 Okt 2023, 07:21 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2023, 07:00 WIB
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JFVA)
Japfa

Liputan6.com, Jakarta - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berhasil menembus pasar Brunei Darussalam dengan mengirimkan sebanyak 45 ribu butir telur tetas indukan ayam broiler pada Rabu, 4 Oktober 2023. 

Total ekspor diperkirakan mencapai lebih dari 130 ribu butir yang terbagi menjadi tiga tahap pengiriman pada Oktober 2023. Hatching Egg (HE) fertil yang dikirimkan tersebut selanjutnya akan ditetaskan di negara tujuan.

Direktur Japfa Comfeed Indonesia Harwanto menuturkan, pengiriman hatching egg ini bukan kali pertama dilakukan, sebelumnya Japfa juga melakukan ekspor ke Myanmar. Hal ini menjadi bukti kualitas produk perunggasan kami memiliki kualitas yang baik dan diminati pasar mancanegara. 

"Selain itu, ekspor yang kami lakukan ini merupakan salah satu upaya dalam mendukung pemerintah dan industri perunggasan Indonesia untuk menjaga keseimbangan populasi ayam broiler di dalam negeri,” ujar dia dalam keterangan resmi, Jumat (6/10/2023).

Menurut ia, populasi ayam pedaging dalam negeri sejak 2 tahun belakangan mengalami peningkatan. Disusul dengan tingkat konsumsi masyarakat terhadap daging ayam yang mulai meningkat. Namun demikian, angka konsumsi masyarakat Indonesia masih jauh lebih rendah, tidak sebanding dengan ketersediaan ayam yang mengalami surplus tiap tahunnya. 

Selain itu, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam menjaga keseimbangan pasokan ayam pedaging, seperti diberlakukannya pengaturan dan pengendalian produksi Day Old Chick Final Stock (DOC FS) melalui cutting Hatching Egg, afkir dini Parent Stock (PS) termasuk ekspor HE ke negara lain.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah menyampaikan agar ekspor dapat dilakukan dengan tetap memprioritaskan kebutuhan dalam negeri sesuai arahan presiden, produksi komoditas yang saat ini berlebih harus didorong agar mampu menangkap peluang ekspor.

Berdasarkan data BPS, kinerja ekspor komoditas peternakan dan Kesehatan Hewan pada periode Januari – Juli Tahun 2023 (angka tetap) senilai USD 790,7 juta setara Rp 11,4 T, dengan pertumbuhan nilai ekspor meningkat sebesar 9,26 persen dan pertumbuhan volume ekspor meningkat 17,28 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.

 

 

 

Target Ekspor ke Malaysia

Perusahaan industri agri-pangan terkemuka, JAPFA Grup, melakukan ekspor perdana melalui laut ke Singapura.
Perusahaan industri agri-pangan terkemuka, JAPFA Grup, melakukan ekspor perdana melalui laut ke Singapura. Sebanyak 23.000 ayam hidup hasil budidaya PT Ciomas Adisatwa di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, yang merupakan anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, berhasil didistribusikan hari ini di pasar lokal. (Istimewa)

"Sejalan dengan program pemerintah untuk percepatan ekspor nasional, kami pun terus berupaya melebarkan sayap kami ke negara Asia lainnya. Berikutnya, kami akan mengirimkan telur tetas ke Malaysia. Kami berharap negosiasi G to G antara kedua negara dapat berjalan dengan baik agar ke depannya kolaborasi ini dapat berjalan secara berkelanjutan,” kata dia.

Di samping itu, Perseroan juga memastikan praktik peternakan yang bertanggung jawab serta mematuhi regulasi dalam proses produksinya dengan ketat.

Standar kelayakan ekspor dibuktikan dengan sejumlah sertifikasi baik lokal maupun internasional, seperti sertifikat kompartemen bebas Avian Influenza (AI), sertifikat Nomor Kontrol Veteriner(NKV), sertifikat produk halal, dan penerapan issue manajemen mutu ISO 2200, Hazard Analysis Critical Control Point(HACCP), serta Food Safety System Certification (FSSC) 22000.

Dongkrak Pemasaran Produk Protein Hewani, Japfa Kenalkan Entitas Baru

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA)  memperkenalkan entitas barunya di bidang segmen usaha hilir (downstream) dan pemasaran produk protein hewani JAPFA yakni JAPFA Food. Melalui JAPFA Food, JAPFA menjembatani pelanggan dan calon pelanggan untuk mendapatkan akses ke berbagai produk dari grup JAPFA. 

Hall tersebut dilakukan JAPFa dalam ekshibisi makanan dan minuman terbesar “Food & Hotel Indonesia” (FHI) di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran beberapa waktu lalu.

Dalam pameran ini, JAPFA Food menargetkan segmen food service, dengan menawarkan teknologi yang memudahkan pengusaha food service seperti frozen-to-fry, ready-to-eat, dan berbagai produk dengan nilai tambah lainnya yang tujuannya memudahkan persiapan di dapur para pelaku usaha food service.

Dengan adanya inovasi dalam teknologi pangan, JAPFA dapat membuat produk-produk frozen-to-fry dengan kualitas rasa yang tidak kalah dengan proses pembuatan makanan yang berdasarkan pesanan (a’la minute) pada umumnya. Bedanya, keunggulan produk frozen-to-fry JAPFA yakni dapat membuat proses persiapan memasak menjadi lebih cepat dan mudah dengan kualitas yang lebih terjaga.

“Kehadiran JAPFA Food merupakan solusi bisnis yang kami tawarkan kepada para mitra untuk memperoleh berbagai pilihan produk protein hewani dengan kualitas terbaik yang komprehensif dan terintegrasi. Kami berharap, dengan menawarkan solusi produk protein yang lebih lengkap, teknologi pangan dan R&D yang semakin kuat, serta kustomisasi dari central kitchen, JAPFA dapat lebih memperkuat pelayanan terhadap segmen food service," ungkap Corporate Affairs Director JAPFA Rachmat Indrajaya dikutip Minggu (30/7/2023).

Sementara itu, Deputy Head of SBU Consumer Go Direct Indonesia Melvany Kasih mengatakan, konsep Farm to Fork yang diusung menggambarkan bagaimana pihaknya memperoleh dan memproduksi produk protein hewani yang berkualitas dari tingkat hulu hingga hilir.

 

Bisnis Terintegrasi

IHSG Ditutup Melemah ke Level 6.679
Pekerja tengah melintas di bawah layar Indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Selasa (16/5/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Dengan bisnis model terintegrasi yang kami miliki, menjadikan produk kami terjamin keterlacakannya. Keunggulan lain yang kami miliki adalah tingkat fleksibilitas dalam memenuhi preferensi dan kebutuhan pelanggan. Selain itu, dengan hadirnya central kitchen, JAPFA Food juga dapat menawarkan jasa kustomisasi untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari para pelaku usaha food service”, ungkap dia.

Produk olahan yang ditawarkan JAPFA Food memiliki 6 sub kategori, diantaranya Unggas, Produk Daging Olahan, Daging Sapi, Makanan Laut, Produk Susu serta Saus dan Dressing dengan merek So Good, So Nice, Ayam Ulu, Best Chicken, Tokusen, Santori, Seafood Lovers, JAPFA Prime Seafood, Toba Tilapia, Ichi-No-Ji, Omayo, Real Good, Mom & Spice, Dosuka, Tora Duo dan BON-BON.

Pada pameran FHI ini, JAPFA ingin mengajak pengunjung memperoleh pengalaman mencicipi rangkaian produk perusahaan. Selama expo berlangsung, JAPFA akan mengadakan workshop bersama dengan Chef handal yang akan berbagi resep dan kemampuan mengolah berbagai produk protein hewani pilihan.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya