Liputan6.com, Jakarta - Komisaris Utama PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Prajogo Pangestu menambah kepemilikan saham BRPT. Total nilai pembelian saham BRPT sekitar Rp 5,30 miliar.
Prajogo Pangestu membeli 5,5 juta lembar saham atau 0,006 persen dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan perseroan pada 19 dan 25 Oktober. Harga pembelian saham BRPT di kisaran Rp 995-Rp 1.045 per saham.
Baca Juga
“Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan saham langsung,” tulis Direktur PT Barito Pacific Tbk, David Kosasih.
Advertisement
Setelah transaksi pembelian, Prajogo Pangestu memiliki 66.733.462.073 saham BRPT atau 71,18 persen dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan perseroan.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 27 Oktober 2023, saham BRPT naik 2,59 persen ke posisi Rp 990 per saham. Saham BRPT dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 975 per saham. Pada Jumat pekan lalu, saham BRPT ditransaksikan di kisaran Rp 1.015-Rp 970 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.540 kali dengan volume perdagangan 920.314 saham. Nilai transaksi Rp 91,8 miliar.
Kinerja Semester I 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) membukukan laba bersih setelah pajak konsolidasi menjadi USD 82 juta atau sekitar Rp 1,24 triliun (kurs 15.125 per USD) di semester I-2023. Laba bersih tersebut mengalami pertumbuhan 173,3 persen dibanding laba sebesar USD 30 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski laba tumbuh, pendapatan bersih Barito Pacific mengalami penurunan 15,1 persen, dari USD 1.618 juta di semester I-2022 menjadi USD 1.374 di semester I-2023.
Direktur Utama Barito Pacific, Agus Pangestu mengaku, hasil kinerja keuangan perusahaan untuk 6 bulan pertama tahun 2023 sebagian mencerminkan moderasi momentum pemulihan ekonomi China, setelah lonjakan dan pemulihan permintaan pasca pembukaan ekonomi awal tahun ini. Hal itu berdampak pada industri petrokimia global.
Pendapatan Turun
Namun demikian, strategi perseroan tetap konsisten untuk terus menjaga kewaspadaan tinggi sepanjang tahun 2023, dengan posisi neraca PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang kuat terus mendukung rencana trasnformasi dalam diversifikasi dan membangun profil ketahanan yang lebih kuat.
"Secara keseluruhan, hasil dari transformasi bisnis kami melalui ekspansi pada segmen panas bumi terus berkontribusi positif terhadap kinerja konsolidasi keuangan perusahaan," kata dia dalam keterangan resminya, Senin (31/7/2023).
Dia menyebut, pendapatan perusahaan yang turun akibat penjualan yang lebih rendah, seiring dengan dinamika supply dan demand yang masih berlanjut di segmen petrokimia.
Meskipun pendapatan menurun, sebut dia, pemulihan operasional petrokimia dan segmen panas bumi yang stabil mendorong pertumbuhan EBITDA yang lebih kuat sebesar 35 persen menjadi USD 349 juta di semester I-2023, dari posisi USD 258 juta.
Itu mencerminkan margin EBITDA yang lebih tinggi sebesar 25.43 persen dibandingkan dengan 15.94 persen pada enam bulan pertama 2022.
"Barito Reneweables (BREN) terus membukuan kinerja stabil dengan pendapatan sebesar USD 297 juta dan peningkatan EBITDA 8 persen menjadi USD 249 juta. Rata-rata faktor kapasitas ketiga aset tetap di atas 90 persen menegaskan kinerja yang kuat dalam memberikan keunggulan operasional," tegas dia.
Advertisement
Jaga Likuiditas
Selain pemulihan laba, kata Agus Pangestu, perusahaan terus menjaga dengan baik profil likuiditas yang kuat di enam bulan pertama tahun 2023, dengan rasio utang terhadap modal 53 persen dan rasio utang bersih terhadap ekuitas sebesar 0.75x.
Sebagai bagian dari kelanjutan strategi Programmatic M&A yang dijalankan Chandra Asri lewat anak usahanya, Krakatau Daya Listrik (KDL) telah sepakat untuk melakukan investasi hingga USD 200 juta untuk meningkatkan kepemilikan di Krakatau Posco Energy (KPE), dari 10 persen menjadi 45 persen.
Lalu untuk berinvestasi dengan Posco dalam membangun pembangkit listrik berkapasitas 200 Megawatt (MW) setelah FID.
"Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi kami sebagai investor kunci di sektor energi dan sejalan dengan strategi perusahaan untuk menjadi pemain energi terkemuka dan terintegrasi di Indonesia," tukas dia.
Kucurkan Dividen
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) akan membagikan dividen sebesar USD 10 juta untuk tahun buku 2022. Dividen tersebut setara dengan Rp 1,59 per lembar saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, dikutip Kamis (15/6/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 12 Juni 2023.
Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak USD 1,75 juta, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya USD 293,65 juta serta total ekuitas senilai USD 3,72 miliar.
JadwalCum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 20 Juni 2023
Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 21 Juni 2023
Cum dividen di pasar tunai: 22 Juni 2023
Ex dividen di pasar tunai: 23 Juni 2023
Recording date: 22 Juni 2023
Pembayaran dividen: 14 Juli 2023
Advertisement