Volume Produksi CPO Eagle High Plantations Naik 8% hingga Kuartal III 2023

PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) mencatat pertumbuhan dan penjualan CPO hingga akhir September 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Nov 2023, 14:35 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2023, 14:32 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) mencatatkan kinerja keuangan beragam hingga kuartal III 2023. .Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) mencatatkan kinerja keuangan beragam hingga kuartal III 2023. Eagle High Plantations membukukan penjualan turun tipis, dan mencetak laba hingga akhir September  2023.

PT Eagle High Plantations Tbk mencatat pendapatan usaha Rp 3,21 triliun hingga kuartal III 2023, turun sekitar 6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,43 triliun.

 Perseroan menyatakan pendapatan turun sekitar 6 persen yang disebabkan penurunan rata-rata harga pasar crude palm oil (CPO) dan PK yang signifikan pada 2023.

Beban pokok penjualan Rp 2,45 triliun hingga September 2023.  Beban pokok penjualan susut 9,3 persen. Pada periode sama tahun sebelumnya, beban pokok penjualan Rp 2,71 triliun.

Perseroan mencatat laba kotor naik 4,6 persen menjadi Rp 758,48 miliar hingga akhir kuartal III 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya Rp 724,44 miliar.

Perseroan mencatat beban usaha susut 3,03 persen menjadi Rp 271,89 miliar hingga akhir kuartal III 2023. Hingga kuartal III 2022, beban usaha tercatat Rp 280,39 miliar. PT Eagle High Plantations Tbk membukukan laba usaha Rp 486,58 miliar, naik 9,57 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 444,04 miliar.

Perseroan mencetak laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 120,14 miliar hingga September 2023. Kondisi ini berbeda dari tahun sebelumnya rugi Rp 14,02 miliar.

Dengan melihat kondisi itu, PT Eagle High Plantations Tbk mencatat laba per saham Rp 3,81 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 0,44.

Perseroan mencatat ekuitas Rp 2,14 triliun hingga September 2023 dari akhir 2022 sebesar Rp 2,04 triliun. Total liabilitas perseroan turun menjadi Rp 8,07 triliun hingga akhir kuartal III 2023 dari Desember 2022 Rp 10,17 triliun.

Aset perseroan turun menjadi Rp 10,21 triliun hingga September 2023 dari Desember 2022 Rp 12,22 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 52,54 miliar hingga 30 September 2023 dari akhir 2022 Rp 108,87 miliar.

 

Kinerja Operasional

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)
Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Upaya untuk terus meningkatkan kinerja keuangan disertai dengan upaya penurunan pinjaman bank yang terus dilakukan secara konsisten di sepanjang tahun 2023 serta efesiensi biaya.

Pada Agustus 2023, BWPT telah melakukan groundbreaking untuk penambahan pabrik kelapa sawit di Kalimantan Timur untuk meningkatkan kapasitas pengolahan. Selain itu BWPT telah menambahkan 1 sertifikat RSPO di PT Jaya Mandiri Sukses di Kalimantan Timur. Pencapaian ini merupakan dedikasi dan komitmen BWPT dalam penerapan sustainability dan ramah lingkungan.

Kinerja Operasional

PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) secara konsisten mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal III 2023. BWPT mencatatkan peningkatan yield FFB sebesar 14% dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal tersebut merupakan hasil dari konsistensi penerapan praktik agronomi yang baik sehingga mampu bertahan dalam kondisi El-Nino yang menantang.

Pertumbuhan penjualan pada kuartal III-2023 memang lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mampu menembus 20%. Hal ini disebabkan oleh penurunan pembelian buah luar karena turunnya produksi buah dari perkebunan petani masyarakat di sekitar BWPT.

Selain itu pembelian buah luar juga tidak maksimal dikarenakan pabrik di Kalimantan Timur telah mencapai kapasitas maksimum pengolahan buah internal.

Hingga akhir September 2023, perseroan mencatat produksi CPO naik 8 persen menjadi 232.994 MT dari periode sama tahun sebelumnya 215.020 MT.

Palm Kernel (PK) naik 7 persen dari 39.927 MT menjadi 42.629 MT hingga kuartal III 2023. FFB naik 14 persen menjadi 817.109 MT hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya 719.289 MT.

Penjualan CPO naik 8 persen menjadi 260.711 MT hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya 242.376 MT. PK naik 4 persen menjadi 46.009 MT hingga akhir kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya 44.133 MT.

 

Laba Eagle High Plantations Capai Rp 64 Miliar, Jualan CPO Naik

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi
Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

Sebelumnya diberitakan, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) telah mengumumkan kinerja keuangan selama semester I 2023. Perseroan berhasil mencatatkan peningkatan yield FFB per hektar sebesar 20 persen dan membukukan laba bersih sebesar Rp 64 miliad jika dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp 198 miliar di tahun sebelumnya.

Pencapaian Eagle High Plantations di semester I 2023 ini searah dengan target pertumbuhan dua digit, yang sudah menjadi tradisi BWPT. Hal ini dapat terwujud karena adanya peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya yang dicapai oleh Perseroan pada tahun ini.

Direktur Utama Eagle High Plantations, Henderi Djunaidi mengatakan, perseroan berencana mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1 triliun untuk pengembangan bisnis yang agresif selama tiga tahun ke depan.

Henderi menambahkan, dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan dan pembangunan beberapa pabrik baru kelapa sawit, biogas plant, serta penambahan areal perkebunan kelapa sawit baik secara organik ataupun anorganik.

Perseroan juga akan merealisasikan pembangunan satu pabrik di Kalimantan Timur yang rencananya akan dilakukan groundbreaking di awal Agustus 2023.

"Perseroan juga mengalokasikan anggaran capex untuk penerapan inisiatif-inisiatif ESG serta transformasi digitalisasi yang terintegrasi guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas," kata dia dalam keterangan resminya, Selasa (1/8/2023).

Adapun volume penjualan CPO dan PK tercatat mengalami peningkatan sebesar 22 persen dan 26 persen year-on-year (YoY), dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya.

Penjualan CPO Eagle High Plantations mengalami kenaikan volume dari 141.037 MT menjadi 172.225 MT YoY, sementara volume penjualan PK naik dari 23.809 MT menjadi 30.075 YoY.

 

Sertifikasi RSPO

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Penurunan rata-rata harga pasar CPO dan PK yang signifikan di semester I tahun ini dibandingkan semester I 2022, tentu berdampak pada penurunan pendapatan sebesar 8 persen.

Sementara itu, Perseroan baru saja menambahkan 2 sertifikasi ISPO dan yakin akan menambahkan 1 sertifikasi RSPO dalam waktu dekat sesuai dengan target roadmap yang telah ditetapkan.

Melihat capaian sampai dengan semester I tahun ini, BWPT optimis akan dapat melanjutkan tren pertumbuhan dua digit secara finansial dan operasional pada 2023 ini.

 

infografis journal
infografis 10 Daerah Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia pada 2021. (Liputan6.com/Tri Yasni).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya