Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yakni PT Arthakencana Rayatama menambah kepemilikan saham AKRA pada akhir Desember 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (3/1/2024), PT Arthakencana Rayatama membeli saham AKRA secara bertahap pada 22,27,28, dan 29 Desember 2023. Total pembelian saham AKRA tersebut sebanyak 11.775.800 saham dengan harga Rp 1.447,8. Dengan demikian, nilai pembelian saham itu sekitar Rp 17,04 miliar.
Baca Juga
“Tujuan dari transaksi investasi, dengan status kepemilikan langsung,” tulis Direktur PT AKR Corporindo Tbk Suresh Vembu dalam keterbukaan informasi BEI.
Advertisement
Setelah pembelian saham itu, Arthakencana Rayatama menggenggam 12.080.360.600 saham AKRA atau setara 60,18 persen dari sebelumnya 12.068.584.800 saham.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 2 Januari 2024, saham AKRA naik 1,69 persen ke posisi Rp 1.500 per saham. Saham AKRA dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.480 per saham. Saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.500 dan terendah Rp 1.475 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.687 kali dengan volume perdagangan 197.296 saham. Nilai transaksi Rp 29,5 miliar.
Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 15% pada 2024
Sebelumnya diberitakan, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) berkomitmen untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan pada 2024. Alhasil, AKRA membidik pertumbuhan laba bersih hingga 15%.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Suresh Vembu AKR Corporindo menuturkan, pihaknya memperkirakan laba bersih perusahaan akan tumbuh 12% hingga 15% pada 2024. Sementara itu, pertumbuhan pendapatan AKRA diproyeksikan ada di kisaran 6% hingga 8% pada tahun depan.
"Permintaan akan Biosolar dan bahan bakar minyak diperkirakan akan tumbuh di wilayah-wilayah utama termasuk Indonesia Timur sementara permintaan bahan kimia dasar akan didorong oleh smelter,” kata Suresh Vembu dalam keterangan resminya, Senin, 11 Desember 2023.
Kontribusi Bisnis
Dia menuturkan, pendapatan logistik pihak ketiga dianggarkan meningkat secara signifikan dengan investasi pada kapal, truk dan peningkatan efisiensi untuk melayani pasar baru di Indonesia Timur dan pelanggan lainnya.
Selain itu, pendapatan utilitas dan pelabuhan di JIIPE akan meningkat secara signifikan pada 2024 dengan industri besar mulai berproduksi margin kotor dan margin bersih akan dipertahankan dan ditingkatkan selama 2024.
"Bisnis perdagangan dan distribusi terus memberikan hasil yang baik, secara historis, paruh kedua menunjukkan hasil yang lebih baik dan pada kuartal IV 2023 permintaan minyak bumi dan bahan kimia kuat dengan margin yang berkelanjutan atau meningkat. Harga bahan kimia dasar telah stabil sementara volume meningkat dari tahun ke tahun,” papar dia.
Penjualan tanah seluas 61 hektar dicatat pada kuartal IV 2023 dengan serah terima tanah selesai kepada investor berbasis HK. Dengan hasil kumulatif ini, penjualan tanah yang dicatat pada tahun anggaran 2023 mencapai 90 hektar atau lebih tinggi dari yang ditargetkan sekitar 70-75 hektar.
Advertisement
Gandeng BP, AKR Corporindo Kembangkan Proyek LNG di KEK JIIPE
Sebelumnya diberitakan, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) telah menandatangani perjanjian pengembangan bersama dengan BP GAS & Power Investments Limited (bp) untuk mengembangkan proyek LNG yang melibatkan terminal regasifikasi di Java Integrated Industrial and Port Estate (KEK JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, Indonesia.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKR Corporindo Suresh Vembu menuturkan, penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan pada 4 Desember 2023.
Adapun proyek ini dirancang dengan tujuan untuk menyediakan pasokan gas yang reliabel bagi tenant-tenant di JIIPE, dan memiliki potensi kelebihan kapasitas yang dapat digunakan untuk memasok jaringan pipa gas yang sudah terbangun di Jawa Timur.
"Proyek ini diharapkan mulai beroperasi sekitar 2027 bertepatan dengan dimulainya banyak proyek yang membutuhkan konsumsi gas yang signifikan di JIIPE," kata Suresh dalam keterbukaan informasi, Jumat (7/12/2023).
AKR Corporindo mencatatkan pendapatan sebesar Rp 29,97 triliun per kuartal III 2023 atau turun 13,33 persen year on year (YoY) dibandingkan pendapatan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 34,58 triliun.
AKRA turut membukukan beban pokok penjualan dan pendapatan senilai Rp 27,10 triliun per kuartal III 2023, turun 14,94 persen YoY dibandingkan beban pokok pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 31,86 triliun.
Sementara itu, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) meraup laba usaha senilai Rp 2,19 triliun per kuartal III 2023, atau lebih tinggi 14,06 persen YoY dibandingkan laba usaha AKRA per kuartal III 2022 senilai Rp 1,92 triliun.
Kinerja Perseroan
Hingga akhir kuartal III 2023, AKRA mengantongi laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,71 triliun. Hasil ini tumbuh 9,35 persen YoY dibandingkan laba neto AKRA pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 1,56 triliun.
AKRA memiliki total aset sebesar Rp 28,80 triliun per akhir kuartal III 2023 atau meningkat dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2022 yakni senilai Rp 27,18 triliun.
Total liabilitas AKRA berjumlah Rp 15,70 triliun hingga kuartal III 2023, naik dibandingkan total liabilitas emiten tersebut pada akhir 2022 sebesar Rp 14,03 triliun.
Adapun total ekuitas AKRA per akhir kuartal III 2023 tercatat sebesar Rp 13,10 trilliun, menurun dibandingkan total ekuitas perusahaan pada akhir 2022 senilai Rp 13,15 triliun.
Advertisement