Investor Asing Beli Saham Rp 2,8 Triliun, IHSG Meroket ke 7.350

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 1,07 persen ke posisi 7.350,61 pada 2-5 Januari 2024 dari pekan lalu di posisi 7.272,79.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Jan 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2024, 06:00 WIB
Investor Asing Beli Saham Rp 2,8 Triliun, IHSG Meroket ke 7.350 pada 2-5 Januari 2024
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kinerja positif pada 2-5 Januari 2024. Analis menuturkan, kinerja positif IHSG didukung kembalinya dana investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kinerja positif pada 2-5 Januari 2024. Analis menuturkan, kinerja positif IHSG didukung kembalinya dana investor asing.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melonjak 1,07 persen ke posisi 7.350,61 pada pekan ini dari pekan lalu di posisi 7.272,79.  Pada pekan ini, IHSG memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah pada penutupan perdagangan Kamis, 4 Januari 2024 di posisi 7.359,76.

Penguatan IHSG diikuti kenaikan kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar naik 0,91 persen dari Rp 11.674 triliun pada pekan lalu menjadi Rp 11.780 triliun. Kapitalisasi pasar tersebut tertinggi sepanjang sejarah.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian saham sebesar 29,83 persen menjadi 1.154.208 kali transaksi dari 888.989 kali transaksi pada pekan lalu.

Rata-rata nilai transaksi harian saham sepekan terpangkas 12,71% menjadi Rp8,34 triliun dari Rp9,56 triliun pada sepekan yang lalu. Rata-rata volume transaksi harian saham turun sebesar 1,63% selama sepekan menjadi 16,28 miliar lembar saham dari 16,55 miliar lembar saham pada pekan lalu.

Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 1,4 triliun pada Jumat, 5 Januari 2024. Selama sepekan, investor asing beli saham Rp 2,87 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada pekan ini pergerakan IHSG cenderung menguat yang diperkirakan dipengaruhi oleh masuknya kembali dana asing ke pasar modal Indonesia.

Selain itu, Herditya menuturkan,emiten-emiten perbankan bigcaps juga bergerak menguat akibat adanya katalis dari pembagian dividen. Pergerakan saham bank itu antara lain BBCA, BBNI, BBRI, dan BMRI menjadi penggerak IHSG.

"Ditambah emiten-emiten batu bara seperti ITMG dan PTBA yang juga menguat cukup signifikan,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Total Emisi Obligasi

Ilustrasi Obligasi
Ilustrasi Obligasi (Photo created by rawpixel.com on Freepik)

BEI mencatat selama sepekan terdapat pencatatan satu obligasi, satu sukuk, dan satu saham BEI.Pada Kamis, 4 Januari 2024, Obligasi III Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahun 2023 serta Sukuk Mudharabah II Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahun 2023 yang diterbitkan PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills mulai dicatatkan di BEI dengan nilai masing-masing sebesar Rp 1,22 triliun  dan Rp 1 triliun.

Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi dan sukuk ini masing-masing adalah idA (Single A) dan idA(sy) (Single A Syariah). Sedangkan, PT Kredit Rating Indonesia (KRI) memberikan rating untuk keduanya masing-masing adalah irAA- (double A minus). PT Bank KB Bukopin Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 2 emisi dari 1 emiten senilai Rp2,23 triliun. Dengan pencatatan tersebut maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 542 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp459,28 triliun dan USD32,362 juta, diterbitkan oleh 127 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp5.726,74 triliun dan USD502,10 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp3,25 triliun.

Pada Jumat, 5 Januari 2024, PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) mulai mencatatkan saham perdananya di Papan Utama BEI. ASLI menjadi perusahaan pertama yang tercatat di BEI pada 2024. ASLI bergerak pada sektor Infrastruktur dengan sub industri Konstruksi Bangunan.

Penutupan IHSG pada 5 Januari 2024

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan saham Jumat (5/1/2023). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Dikutip dari data RTI, IHSG berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan saham Jumat pekan ini. IHSG melemah tipis 0,12 persen ke posisi 7.350,61. Indeks LQ45 melemah 0,24 persen ke posisi 986,25. Mayoritas indeks saham acuan tertekan.

Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat menguat pada awal sesi perdagangan. Bahkan IHSG sempat sentuh level tertinggi 7.403,57. IHSG berbalik arah ke zona merah hingga sentuh posisi terendah di kisaran 7.350,61.

Sebanyak 294 saham melemah sehingga menekan IHSG. 237 saham menguat dan 236 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.253.721 kali dengan volume perdagangan 18,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.503. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 1,3 triliun. Sepanjang 2024, investor asing membeli saham Rp 2,8 triliun.

Jelang akhir pekan ini, mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan kecuali sektor saham energi naik 0,43 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,22 persen, sektor saham properti menguat 0,45 persen. Selain itu, sektor saham keuangan bertambah 0,87 persen, dan catat penguatan terbesar.

Sementara itu, sektor saham basic merosot 0,38 persen, sektor saham industri turun 0,60 persen, sektor saham nonsiklikal merosot 0,64 persen. Selanjutnya sektor saham kesehatan tergelincir 0,78 persen, sektor saham teknologi terpangkas 0,40 persen, sektor saham infrastruktur merosot 0,54 persen dan sektor saham transportasi susut 0,24 persen.

Bursa Saham Asia Pasifik

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Jumat, 4 Januari 2024 setelah anjlok beberapa perdagangan pertama pada 2024. Sebagian besar pasar mencatat penurunan pada akhir pekan pertama 2024.

Dikutip dari CNBC, investor menilai data dari seluruh wilayah dengan inflasi Filipina yang mencapai titik terendah dalam dua tahun. Selain itu, data dari Jepang menunjukkan kontraksi dalam aktivitas sektor swasta telah berhenti.

Sebagian besar bursa saham di Asia melemah pekan ini. Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 2,8 persen dan indeks Kospi di Korea Selatan merosot lebih dari 3 persen.

Indeks Hang Seng turun 0,63 persen, sedangkan indeks CSI 300 China susut 0,54 persen ke posisi 3.329,11. Selama sepekan, indeks CSI 300 merosot 2,97 persen.

Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,07 persen ke posisi 7.489,10, dan memperpanjang penurunan untuk hari ketiga berturut-turut. Indeks ASX 200 melemah 1,3 persen selama sepekan ini.

Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,27 persen ke posisi 33.377,42. Indeks Topix bertambah 0,62 persen ke posisi 2.393,54. Ini menandai kenaikan pertama indeks Nikkei sejak gempa bumi di Jepang pada tahun baru dan tabrakan penerbangan Japan Airlines dalam dua hari pertama tahun ini.

Indeks Kospi Korea Selatan susut 0,35 persen ke posisi 2.578,08. Sedangkan indeks Kosdaq naik 1,39 persen ke posisi 878,33. Indeks Topix dan Kosdaq termasuk di antara saham-saham yang mencatat keuntungan terbesar pada pekan ini yang diperkirakan masing-masing naik lebih dari 1 persen.

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya