IHSG Tersungkur, Saham ERAA Menghijau pada Awal Sesi Perdagangan

Mayoritas sektor saham memerah sehingga mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona merah pada awal sesi perdagangan, Senin, 26 Februari 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Feb 2024, 09:44 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2024, 09:44 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Senin (26/2/2024). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Senin (26/2/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang memerah dan bursa saham Asia melesat.

Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.295,09. Pada pukul 09.23 WIB, IHSG terpangkas 0,41 persen ke posisi 7.265. Indeks LQ45 susut 0,61 persen ke posisi 988,7.

Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.295,44 dan terendah 7.254,91. Sebanyak 247 saham melemah dan 191 saham menguat. 226 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 241.429 kali dengan volume perdagangan 2,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,3 triliun.

Mayoritas sektor saham melemah kecuali sektor saham industri naik 0,56 persen dan sektor saham properti melesat 0,09 persen.

Sementara itu, sektor saham energi terpangkas 0,68 persen, sektor saham basic susut 0,71 persen, sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,40 persen, sektor saham kesehatan susut 1,12 persen dan catat penurunan terbesar.

Diikuti sektor saham keuangan tergelincir 0,70 persen, sektor saham teknologi terpangkas 0,41 persen, sektor saham infrastruktur merosot 0,27 persen dan sektor saham transportasi melemah 0,16 persen.

Gerak Harga Saham

Pada awal sesi perdagangan, saham ERAA naik 0,42 persen ke posisi Rp 476 per saham. Saham ERAA dibuka stagnan Rp 474 per saham. Saham ERAA berada di level tertinggi Rp 478 dan terendah Rp 470 per saham. Total frekuensi perdagangan 635 kali dengan volume perdagangan 56.131 saham. Nilai transaksi Rp 2,7 miliar.

Saham PANI terpangkas 0,94 persen ke posisi Rp 5.250 per saham. Saham PANI dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 5.350 per saham. Saham PANI berada di level tertinggi Rp 5.375 dan terendah Rp 5.225 per saham. Total frekuensi perdagangan 378 kali dengan volume perdagangan 6.227 saham. Nilai transaksi Rp 3,3 miliar.

Saham BTPN susut 0,77 persen ke posisi Rp 2.590 per saham. Saham BTPN dibuka stagnan di posisi Rp 2.610 per saham. Saham BTPN berada di level tertinggi Rp 2.610 dan terendah Rp 2.590 per saham. Total frekuensi perdagangan 16 kali dengan volume perdagangan 40 saham. Nilai transaksi Rp 10,4 juta.

Saham FILM bertambah 0,65 persen ke posisi Rp 4.680 per saham. Saham FILM dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 4.670 per saham. Saham FILM berada di level tertinggi Rp 4.750 dan terendah Rp 4.670 per saham. Total frekuensi perdagangan 506 kali dengan volume perdagangan 4.743 saham. Nilai transaksi Rp 2,2 miliar.

Top Gainers-Losers

20160801-IHSG-Melesat-Jakarta-AY
Pekerja menunjuk layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak menguat 64,216 poin (1,23%) ke 5.280,210. Sementara indeks LQ45 bergerak naik 16,105 poin (1,80%) ke908.947. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham SMLE naik 14,04 persen
  • Saham NINE naik 12,50 persen
  • Saham PTPS naik 12,50 persen
  • Saham FORU naik 11,98 persen
  • Saham DMMX naik 10,43 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham ISAP merosot 11,11 persen
  • Saham WIDI merosot 9,52 persen
  • Saham ASGR merosot 9,47 persen
  • Saham RELI merosot 9,36 persen
  • Saham LFLO merosot 7,84 persen

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 159,5 miliar
  • Saham BOGA senilai Rp 148,2 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 135,2 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 109,2 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 108,1 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham LMAX tercatat 43.720 kali
  • Saham NASI tercatat 13.027 kali
  • Saham HYGN tercatat 12.588 kali
  • Saham PTPS tercatat 11.906 kali
  • Saham VKTR tercatat 9.480 kali

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung menguat pada Senin, 26 Februari 2023.

“Level resistance  7.340-7.380 dan support 7.230-7.260,” ujar dia.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Senin (27/2):

 

1. BBRI: Buy on Weakness

Beli di 6050, cutloss jika break di bawah 6000.

Jika tidak break di bawah 6000, potensi naik ke 6250-6350 short term.

 

2. BMRI: Spec Buy

Beli di 7000, cutloss jika break di bawah 6950.

Jika tidak break di bawah 6950, potensi naik ke 7100-7200 short term.

 

3. TLKM: Spec Buy

Beli di 4050, cutloss jika break di bawah 4000.

Jika tidak break di bawah 4050, potensi naik ke 4140-4200 short term.

 

4. BBTN: Spec Buy

Beli di 1460, cutloss jika break di bawah 1420.

Jika tidak break di bawah 1420, potensi naik ke 1480-1500 short term.

 

5. FILM: Spec Buy

Beli di 4650, cutloss jika break di bawah 4500.

Jika tidak break di bawah 4650, potensi naik ke 4900-4950 short term.

 

6. BRIS: Spec Buy

Beli di 2400, cutloss jika break di bawah 2330.

Jika tidak break di bawah 2400, potensi naik ke 2480-2550 short term.

 

Bursa Saham Asia Pasifik

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Indeks Nikkei 225 di Jepang mencapai rekor tertinggi pada perdagangan Senin (26/2/2024) seiring pelaku pasar kembali dari akhir pekan yang panjang. Sebagian besar indeks acuan di bursa saham Asia Pasifik menguat.

Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei 225 di Jepang dibuka naik 0,5 persen, terakhir diperdagangkan di posisi 39.321,26 jauh di atas rekor penutupannya di 39.098,68.

Indeks Nikkei pertama kali menembus level tertinggi sepanjang masa pada 1989 di 38.915,87 pada perdagangan Kamis pekan ini. Indeks Topix menguat 0,6 persen usai bel pembukaan perdagangan.

Investor akan fokus pada sejumlah data ekonomi yang diharapkan pada pekan ini termasuk indeks manajer pembelian manufaktur China dan data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi Amerika Serikat yang merupakan ukuran inflasi pilihan the Federal Reserve (the Fed).

Indeks CSI 300 China mencatat kenaikan selama sembilan hari berturut-turut pada perdagangan Jumat pekan lalu.

Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di posisi 16.728, naik tipis dari penutupan perdagangan sebelumnya 16.725,86.

Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,5 persen pada pembukaan perdagangan. Indeks Kosdaq naik 0,2 persen. Di Australia, indeks ASX 200 bertambah 0,2 persen.

Di wall street, indeks acuan mencapai rekor tertinggi pada Jumat, 23 Februari 2024. Indeks S&P 500 naik tipis 0,03 persen ke posisi 5.088,8, menembus di atas 5.100 untuk pertama kali pada awal sesi perdagangan.

Indeks Dow Jones bertambah 0,16 persen, dan sentuh level tertinggi baru. Indeks Nasdaq melemah 0,28 persen dan sempat sentuh rekor tertinggi baru pada awal sesi.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya