Bursa Buka Gembok Saham Citra Putra Realty

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pembukaan suspensi atas saham PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Apr 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2024, 10:00 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pembukaan suspensi atas saham PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY). Sebelumnya, perdagangan saham CLAY dihentikan sementara (suspensi) oleh Bursa lantaran mencatatkan kenaikan yang signifikan.

"Suspensi atas perdagangan saham PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 18 April 2024," mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4/2024).

Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham CLAY, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham CLAY pada perdagangan pada 13 Maret 2024 dalam rangka cooling down dan sebagai bentuk perlindungan bagi investor.

Penghentian sementara perdagangan saham PT Citra Putra Realty Tbk dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham CLAY.

Sebelumnya, BEI telah melakukan suspensi saham CLAY atas sebab serupa pada 5 Maret 2024. Namun Bursa membuka suspensi saham CLAY pada 6 Maret, sebelum kembali disuspensi pada 13 Maret 2024. MElansir dta RTI, saham CLAY saat ini bertengger pada posisi 360, naik 176,92 persen sejak awal tahun atau secara year to date (ytd).

BEI Bakal Buka Gembok Perdagangan Saham WIKA, Ini Syaratnya

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan pihaknya akan membuka penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) jika perusahaan tercatat atau emiten telah memenuhi kewajiban atas hal yang menjadi dasar pengenaan sanksi.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan, BEI suspensi saham WIKA di seluruh pasar pada 18 Desember 2023 karena Perseroan menunda pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya tahap I tahun 2020 seri A yang jatuh tempo pada 18 Desember 2023.

“Hal tersebut mengindikasikan adanya permasalahan pada kelangsungan usaha Perseroan,” ujar dia kepada wartawan, ditulis Kamis (18/4/2024).

Seiring hal itu, Nyoman menuturkan, Wijaya Karya telah tiga kali melaksanakan Rapat Umum Pemegang Sukuk (RUPSU) yakni pada 20 Oktober 2023, 30 November 2023 dan 31 Januari 2024.

“Dari ketiga RUPSU tersebut, belum diperoleh kesepakatan atas usulan perbaikan sehubungan adanya pelanggaran/kelalaian tidak dipenuhinya kewajiban pembayaran kembali Dana Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 seri A,” kata dia.

Wijaya Karya kembali gelar RUPSU keempat pada 3 April 2024. Berdasarkan hasil RUPSU yang disampaikan pada 4 April 2024, pemegang sukuk menyetujui Perseroan untuk memenuhi kewajiban pembayaran kembali dana Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 seri A sebesar Rp 184 miliar, termasuk melakukan pembayaran kompensasi kerugian akibat keterlambatan atas tidak dipenuhinya kewajiban pembayaran kembali sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 seri A.

"Pembayaran disetujui akan dilakukan Perseroan melalui agen pembayaran pada 29 April 2024,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya