Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Rabu (19/6/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan dan surplus neraca perdagangan dalam 49 bulan.
Mengutip data RTI, IHSG melemah tipis 0,12 persen ke posisi 6.726,92. Indeks LQ45 turun 0,70 persen ke posisi 839,61. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Baca Juga
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.791,53 dan terendah 6.698,85. Sebanyak 394 saham melemah sehingga menekan IHSG. 188 saham menguat dan 202 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.015.872 kali dengan volume perdagangan 24,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.363. Investor asing jual saham Rp 709,78 miliar. Dengan demikian, investor asing melepas saham Rp 9,27 triliun sepanjang 2024.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham energi naik 0,80 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,84 persen dan sektor saham industri mendaki 0,07 persen.
Sementara itu, sektor saham siklikal merosot 1,94 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham basic melemah 0,16 persen, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,99 persen, sektor saham kesehatan turun 1,35 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan terpangkas 0,50 persen, sektor saham properti susut 1,52 persen, sektor saham teknologi melemah 1,34 persen dan sektor saham transportasi merosot 1,6 persen.
Dalam tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa regional Asia cenderung menguat, pasar tampaknya mengikuti kenaikan bursa Eropa dan Amerika Serikat (AS).
“Pasar memiliki pandangan pasca penjualan ritel AS sepanjang Mei lalu, naik 0,1 persen Mei di bawah ekspektasi pertumbuhan 0,3 persen, karena data penjualan ritel AS yang lebih lemah dari perkiraan bahwa Federal Reserve harus segera menurunkan suku bunganya," demikian seperti dikutip dari Antara.
Sentimen yang Bayangi IHSG Apa Saja?
Hal tersebut menunjukkan lemahnya daya beli konsumen, sehingga kembali pasar dibayangi spekulasi kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed akhir tahun ini. Pelaku pasar juga menyambut baik data yang menunjukkan ekspor Jepang tumbuh lebih baik. Ekspor Jepang melonjak 13,5 persen (yoy) menjadi 8,276.63 miliar Yuan Jepang pada Mei 2024, melebihi perkiraan pasar sebesar 13 persen dan meningkat dari kenaikan 8,3 persen pada April 2024.
Anggota Bank of Japan menyatakan, respons kebijakan moneter akan diperlukan jika ada perubahan dalam prospek aktivitas ekonomi dan harga akibat pergerakan yen, yang memberikan indikasi bagaimana bank sentral mencermati perkembangan ekonomi global, artinya pergerakan nilai tukar mata uang asing berdampak pada ekspektasi inflasi jangka menengah hingga panjang dan perilaku perusahaan.
Hal ini akan meningkatkan risiko harga terpengaruh, sehingga diperlukan respons kebijakan.
Dari dalam negeri, surplus neraca perdagangan Indonesia Mei 2024 tentunya menopang katalis positif untuk IHSG, menyusul Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan meskipun posisi neraca perdagangan Indonesia sebesar USD 2,93 miliar pada Mei 2024 atau apabila turun dibandingkan April 2024 yang mencapai USD 3,56 miliar, tetapi demikian tetap membukukan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham LQ45 yang masuk top gainers antara lain:
- Saham BRIS melonjak 5,7 persen
- Saham TLKM melonjak 4,04 persen
- Saham INCO melonjak 3,26 persen
- Saham INTP melonjak 3,12 persen
- Saham EXCL melonjak 2,4 persen
Saham-saham LQ45 yang masuk top losers antara lain:
- Saham SRTG merosot 8,52 persen
- Saham MAPI merosot 7,14 persen
- Saham ARTO merosot 6,40 persen
- Saham PGEO merosot 5,19 persen
- Saham BRPT merosot 4,74 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 1,7 triliun
- Saham BBCA senilai Rp 914,4 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 667,6 miliar
- Saham GOTO senilai Rp 470,5 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 363,2 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham BBRI tercatat 67.980 kali
- Saham GOTO tercatat 35.199 kali
- Saham BBCA tercatat 26.534 kali
- Saham TLKM tercatat 19.113 kali
- Saham BRPT tercatat 17.423 kali
Bursa Saham Hong Kong Memimpin di Asia
Sebelumnya, bursa saham Hong Kong memimpin di Asia pada perdagangan Rabu (19/6/2024). Indeks Hang Seng naik hampir 3 persen yang didorong saham energi dan bahan baku.
Mengutip CNBC, indeks CSI 300 merosot 0,47 persen ke posisi 3.528,75. Bursa saham di kawasan Asia sebagian besar menguat setelah indeks acuan di wall street mencapai level tertinggi baru pada Selasa, 18 Juni 2024. Bahkan perusahaan kecerdasan buatan Nvidia mengambil alih posisi Microsoft sebagai perusahaan publik paling berharga di dunia.
Saham Nvidia melonjak 3,5 persen di wall street dan telah melambung 174 persen sejak awal tahun. Di sisi lain, investor di Asia menilai data perdagangan Jepang untuk Mei dengan ekspor yang melampaui harapan. Ekspor tumbuh 13,5 persen year on year (YoY) dibandingkan kenaikan 13 persen yang diperkirakan ekonom yang disurvei Reuters. Namun, pertumbuhan impor 9,5 persen meleset dari harapan kenaikan 10,4 persen.
Investor juga mencerna pembacaan indeks Reuters Tankan yang menunjukkan kepercayaan bisnis di kalangan produsen besar Jepang turun menjadi +6 dari +9 pada Mei. Di sisi lain, kepercayaan bisnis di kalangan non-produsen naik menjadi +31 dari +26 pada Mei 2024.
Tankan mengukur kepercayaan bisnis di antara perusahaan-perusahaan Jepang, dan angka positif berarti jumlah perusahaan yang optimistis melebihi jumlah perusahaan yang pesimistis dan sebaliknya.
Advertisement
Indeks Nikkei
Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,23 persen menjadi 38.570,76. Indeks Topix menguat 0,47 persen ke posisi 2.728,64. Indeks Kospi di Korea Selatan bertambah 1,2 persen yang didorong kenaikan saham Samsung Electronics. Saham LG Electronics bertambah 6,09 persen dan saham SK Hynix merosot 0,43 persen. Sementara itu, indeks Kosdaq naik 0,26 persen ke posisi 861,17.
Indeks Taiwan menguat hampir 2 persen ke posisi 23.209,54 yang didorong saham Foxconn dan Taiwan Semiconductor Manufacturing masing-masing naik 2,27 persen dan 4,03 persen. Indeks Nifty di India sentuh posisi tertinggi baru. Sedangkan indeks ASX 200 di Australia melemah 0,11 persen ke posisi 7.769,7.
Di wall street, indeks S&P 500 sentuh rekor tertinggi seiring kenaikan 0,25 persen menjadi 5.487,03. Indeks Nasdaq naik 0,03 persen ke posisi 17.862,23. Indeks Dow Jones bertambah 0,15 persen.