Liputan6.com, Jakarta Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi mengungkapkan kapitalisasi pasar saham Indonesia mencapai Rp 12.338 triliun naik 1,38 persen dari bulan lalu, sedangkan secara tahunan naik 5,76 persen.
Adapun, non resident mencatatkan net buy sebesar Rp 6,68 triliun sejak bulan lalu. Meskipun begitu, secara tahunan, investor asing masih terhitung melakukan net sell sebesar Rp 1,05 triliun.
Baca Juga
Selain itu, Inarno menyebut penghimpunan modal di pasar modal masih mencatatkan tren positif pada Juli 2024.
Advertisement
“Tercatat nilai penawaran umum mencapai Rp 129,9 triliun, di mana Rp 4,39 triliun diantaranya merupakan fund raise dari 28 emiten baru,” kata Inarno dalam konferensi pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Juli 2024, Senin (5/8/2024).
Inarno menambahkan, untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan 2,72 persen secara bulanan pada 31 Juli 2024 ke level 7.255,76. Meskipun begitu, secara year to date (Ytd) masih terkoreksi 0,23 persen.
Selain itu, dalam rangka penegakan ketentuan di bidang pasar modal pada Juli 2024, OJK telah mengenakan sanksi administratif berupa denda atas kasus 2 manajer investasi dan 1 emiten sebesar Rp 475 juta.
“Kami juga menyusun ketentuan industri pasar modal pertama RPOJK pengembangan dan penguatan transaksi dan lembaga efek dan RPOJK Liquidity Provider sebagai tindak lanjut UU PPSK dan untuk meningkatkan likuiditas transaksi efek di pasar modal yang terukur dan teratur,” pungkasan.
IHSG Anjlok 4% hingga Sentuh 7.000, Ini Kata Analis
Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) makin tak terbendung. IHSG anjlok 4 persen usai pembukaan perdagangan saham sesi kedua,Senin (5/8/2024).
Mengutip data RTI, pada Senin, 5 Agustus 2024 pukul 14.18 WIB, IHSG merosot 4,18 persen ke posisi 7.002. Indeks LQ45 merosot 3,94 persen ke posisi 883. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Pada awal pekan, IHSG berada di level tertinggi 7.308,12 dan level terendah 6.998,81. Sebanyak 600 saham memerah sehingga bebani IHSG. 51 saham menguat dan 128 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.011.344 kali dengan volume perdagangan sebanyak 18,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.194.
Seluruh sektor saham kompak tertekan. Sektor saham energi merosot 5,56 persen, sektor saham basic susut 5,76 persen, sektor saham industri terpangkas 4,08 persen, sektor saham nonsiklikal melemah 2,52 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal tergelincir 3,97 persen, sektor saham kesehatan turun 1,4 persen, sektor saham keuangan merosot 3,2 persen, sektor saham properti terpangkas 3,99 persen.
Selanjutnya sektor saham teknologi terbenam 3,67 persen dan sektor saham transportasi susut 4,47 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi dari IHSG cenderung inline dengan laporan pada Senin pagi ini. IHSG selama belum mampu break resistance 7.354, IHSG masih rawan koreksi dahulu.
“Secara sentimen, kami mencermati akan adanya rilis NFP yang melambat ditambah meningkatnya unemployment AS ke 4,3 persen (vs 4,1 persen). Dari sisi pergerakan, mayoritas bursa Asia juga terkoreksi cukup dalam,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, pertumbuhan GDP Indonesia secara QoQ cukup baik. Akan tetapi cenderung melandai YoY. “Kami perkirakan sentimen global cukup kuat mendominasi dan tekanan jual masih cukup besar,” tutur dia.
Advertisement
Penutupan Sesi I pada 5 Agustus 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur pada sesi pertama perdagangan saham Senin (5/8/2024). Hal itu di tengah rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I 2024.
Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG merosot 1,99 persen ke posisi 7.162. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.308,12 dan level terendah 7.149,59. Sebanyak 473 saham melemah sehingga menekan IHSG. 116 saham menguat dan 188 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 631.935 kali dengan volume perdagangan 13 miliar saham. Nilai transaksi Rp 6 triliun.
Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham kesehatan naik 0,07 persen. Sektor saham energi merosot 2,58 persen, sektor saham basic susut 2,62 persen, sektor saham industri terpangkas 2,32 persen dan sektor saham transportasi tergelincir 2,09 persen.
Selain itu, sektor saham nonsiklikal melemah 0,66 persen, sektor saham siklikal terpangkas 0,77 persen, sektor saham keuangan merosot 1,66 persen. Selanjutnya sektor saham properti turun 1,58 persen, sektor saham teknologi melemah 1,45 persen dan sektor saham infrastruktur susut 1,75 persen.
Pada sesi pertama perdagangan, saham MEDC turun 2,64 persen ke posisi Rp 1.290 per saham. Harga saham MEDC dibuka susut 25 poin ke posisi Rp 1.300 per saham. Harga saham MEDC berada di level tertinggi Rp 1.315 dan terendah Rp 1.290 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.535 kali dengan volume perdagangan 196.267 saham. Nilai transaksi Rp 25,5 miliar.
Saham SIDO terpangkas 2,7 persen ke posisi Rp 715 per saham. Harga saham SIDO dibuka turun lima poin ke posisi Rp 730 per saham. Harga saham SIDO berada di level tertinggi Rp 730 dan terendah Rp 705 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.606 kali dengan volume perdagangan 91.133 saham. Nilai transaksi Rp 6,5 miliar.