IHSG Melompat ke Posisi 7.672, Saham INTD Terbang 34,43%

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 7.672,89 dan level terendah 7.546,04 pada perdagangan Rabu, 4 September 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Sep 2024, 21:28 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2024, 21:28 WIB
IHSG Melompat ke Posisi 7.672, Saham INTD Terbang 34,43%
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Rabu sore (4/9/2024). Kenaikan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Rabu sore (4/9/2024). Kenaikan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG melompat 0,74 persen ke posisi 7.672,89. Indeks LQ45 merosot 0,06 persen ke posisi 941,69. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.672,89 dan level terendah 7.546,04. Sebanyak 268 saham menguat sehingga IHSG bertahan di zona hijau. Sedangkan 331 saham melemah dan 193 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.187.757 kali dengan volume perdagangan 36,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 11,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.470. Investor asing beli saham Rp 192,58 miliar. Sepanjang 2024, investor asing borong saham Rp 29,22 triliun.

Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham siklikal melonjak 2,76 persen, dan catat penguatan terbesar. Disusul sektor saham kesehatan mendaki 1,61 persen, sektor saham infrastruktur melesat 1,12 persen. Sektor saham industri menguat 0,57 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,75 persen, sektor saham properti melompat 0,99 persen serta sektor saham teknologi menanjak 0,40 persen.

Sementara itu, sektor saham transportasi terpangkas 1,03 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi turun 0,19 persen, sektor saham basic merosot 0,87 persen, sektor saham nonsiklikal melemah 0,26 persen dan sektor saham transportasi susut 1,03 persen.

Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, saham BBRI merosot 1,45 persen ke posisi Rp 5.100 per saham. Harga saham BBRI dibuka turun 75 poin ke posisi Rp 5.100 per saham. Harga saham BBRI bergerak di level tertinggi Rp 5.175 dan level terendah Rp 5.100 per saham. Total volume perdagangan 1.532.581 saham. Nilai transaksi Rp 783,9 miliar.

Saham INTD melompat 34,43 persen ke posisi Rp 246 per saham. Harga saham INTD dibuka naik ke posisi Rp 195 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 183 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.870 kali dengan nilai transaksi Rp 3 miliar.

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa regional Asia alami koreksi yang tampaknya dipengaruhi setelah rilis data manufaktur AS merosot dari sebelumnya 48 menjadi 47,9.

 

Apa Sentimen IHSG Lainnya?

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Penurunan tersebut menunjukkan adanya perlambatan aktivitas ekonomi AS, dampak dari melemahnya permintaan sehingga menyebabkan produksi menurun.

Penurunan aktivitas manufaktur tersebut Sementara itu, The Caixin General Services PMI China turun menjadi 51,6 pada Agustus 2024 dari 52,1 pada bulan sebelumnya, di bawah perkiraan pasar sebesar 52,2. Sentimen lainnya, pasar juga fokus perhatian setelah Gubernur Bank of Japan (BOJ) membuka potensi kenaikan kembali pada suku bunga kebijakan di Jepang.

Rencana tersebut tampaknya upaya menormalisasi kebijakan moneter dan kenaikan suku bunga lebih lanjut akan sangat bergantung pada data ekonomi Jepang. Dikarenakan BoJ akan melihat kecepatan peningkatan inflasi, pertumbuhan upah dan ekspektasi inflasi dalam normalisasi kebijakan.

Dari dalam negeri, hasil asesmen yang dilakukan oleh IMF tampaknya memberikan kepercayaan pelaku pasar terhadap ekonomi dalam negeri. Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan oleh Lembaga IMF menunjukkan bahwa perekonomian dan sektor keuangan Indonesia dalam kondisi yang tangguh dan resilien.

IMF mengungkapkan utang pemerintah masih rendah, yang mencerminkan komitmen untuk menjaga penyangga fiskal yang kuat, dan memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan mencapai 5,0 persen dan akan mencapai 5,1 persen pada tahun 2024 dan dalam jangka menengah. Hal tersebut menunjukkan bagaimana ketahanan ekonomi dalam negeri yang solid di tengah ketidakpastian global dan tensi geopolitik dunia.

Top Gainers-Losers

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham BINO melompat 34,59 persen
  • Saham AKSI melompat 34,44 persen
  • Saham INTD melompat 34,43 persen
  • Saham LRNA melompat 34,31 persen
  • Saham HOMI melompat 34,31 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham TAXI merosot 20 persen
  • Saham GULA merosot 17,21 persen
  • Saham PGLI merosot 14,81 persen
  • Saham KREN merosot 10 persen
  • Saham BAPI merosot 10 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 725,8 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 560,9 miliar
  • Saham BREN senilai Rp 555,4 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 458,9 miliar
  • Saham ADRO senilai Rp 262,1 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham KPIG tercatat 51.142 kali
  • Saham BSBK tercatat 50.332 kali
  • Saham BBRI tercatat 26.470 kali
  • Saham BTEK tercatat 24.493 kali
  • Saham BREN tercatat 19.419 kali

Bursa Saham Asia Pasifik

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Mengutip Antara, bursa saham regional Asia Rabu sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 1.638,69 poin atau 4,24 persen ke 37,047,60, indeks Hang Seng melemah 194,15 poin atau 1,10 persen ke 17.457,33, indeks Shanghai melemah 18,69 poin atau 0,67 persen ke 2.784,28, dan indeks Strait Times melemah 38,96 poin atau 1,12 persen ke 3.441,37.

Mengutip CNBC, bursa saham Asia anjlok dipimpin oleh indeks Nikkei 225 dan Taiwan setelah aksi jual saham teknologi dan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lemah. Hal ini memicu kekhawatiran resesi.

Indeks Nikkei 225 di Jepang merosot 4,24 persen ke posisi 37.047,61. Indeks Topix merosot 3,65 persen ke posisi 2.633,49. Dua indeks tersebut alami koreksi terburuk dalam satu hari sejak aksi jual pada 5 Agustus 2024.

Saham terkait semikonduktor yakni Renesas Electronics merosot 8,5 persen, saham Tokyo Electron turun 8,55 persen, dan saham Advantest merosot 7,74 persen.

Indeks Kospi di Korea Selatan turun 3,15 persen ke posisi 2.580,8. Indeks Kosdaq tergelincir 3,76 persen ke posisi 731,75. Saham Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing turun 3,31 persen dan 8,02 persen.

Indeks Taiwan Weighted merosot 4,52 persen, dan memimpin penurunan di Asia ke posisi 21.092,75. Saham TSMC merosot 5,21 persen dan saham Foxconn susut 3,51 persen. Indeks ASX 200 di Australia melemah 1,88 persen ke posisi 7.950,5 didorong koreksi harga minyak. Indeks Hang Seng di Hong Kong terpangkas 1,26 persen. Indeks CSI 300 melemah 0,63 persen, dan mencapai titik terendah baru dalam tujuh bulan. Di sisi lain, indeks manajer pembelian jasa Caixin pada Agustus 2024 menunjukkan sektor jasa China melambat dibandingkan Juli dengan PMI turun menjadi 51,6 dari 52,1.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya