Liputan6.com, Jakarta Saham Trump Media (Nasdaq:DJT) ditutup naik 5,58% pada hari Jumat waktu setempat, mengakhiri pekan ini pada posisi 14,76 per saham. Kenaikan terjadi setelah pemegang saham utama United Atlantic Ventures (UAV), LLC, menjual hampir 11 juta saham di perusahaan tersebut pada hari Kamis.
UAV, sebuah kemitraan investasi antara mantan kontestan “Apprentice” Andrew Litinsky dan Wes Moss, melepas hampir seluruh sahamnya di DJT, dan hanya menyisakan 100 lembar saham. Trump Media mengoperasikan aplikasi media sosial Truth Social, dan pemegang saham terbesarnya adalah mantan presiden Donald Trump.
Baca Juga
Melansir CNBC International, Minggu (29/9/2024), Litinsky dan Moss mendirikan perusahaan media sosial itu bersama Trump pada tahun 2021. Keduanya kemudian berselisih dengan Trump dan terlibat dalam sengketa hukum dengan Trump Media atas saham mereka.
Advertisement
Keputusan UAV untuk menjual 5,4% sahamnya muncul setelah berakhirnya perjanjian penguncian pada 19 September, yang melarang Trump dan investor awal lainnya menjual saham mereka.
Pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa pada hari Kamis tidak mengungkapkan berapa banyak yang diperoleh UAV dari penjualan sahamnya. Namun berdasarkan kisaran harga yang telah dijual DJT sejak penutupan bursa berakhir, UAV mungkin telah menerima antara USD 128 juta dan USD 170 juta untuk sahamnya.
Setelah enam hari perdagangan berturut-turut mengalami kerugian sejak berakhirnya pembatasan penguncian, termasuk mencapai titik terendah baru dalam 52 minggu pada hari Senin, saham Trump Media menghentikan penurunan beruntun pada hari Selasa, mengakhiri hari perdagangan naik lebih dari 5% pada USD 12,79 per saham.
Trump, yang memiliki hampir 57% saham yang beredar, menegaskan bahwa dia sama sekali tidak berniat menjual. Dalam pengajuan peraturan sebelumnya, Trump Media telah menyatakan bahwa keberhasilan satu-satunya produknya, Truth Social, bergantung pada popularitas Trump dan kelanjutan penggunaan platform tersebut.
Meskipun ada kenaikan baru-baru ini, pada penutupan hari Jumat saham tersebut turun 77,76% secara keseluruhan sejak Trump Media memulai debutnya di Nasdaq pada akhir Maret setelah merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus. Pada penutupan hari Jumat, Trump Media memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD 2,954 miliar.
Saham Media Sosial Donald Trump Anjlok Usai Pembatasan Jual Dicabut
Sebe;umnya, saham media sosial milik Donald Trump, Trump Media kembali anjlok ke titik terendah pasca merger pada hari Jumat (20/9), ketika mantan Presiden Amerika Serikat itu diisukan akan menjual sahamnya senilai USD 2 miliar atau Rp 30,3 triliun.
Melansir CNBC International, Sabtu (21/9/2024) saham Trump Media yang diperdagangkan sebagai DJT di Nasdaq, ditutup turun hampir 6% pada harga USD 14,70 per saham.
Trump sendiri memiliki hampir 57% dari saham DJT yang beredar saat ini. Saham tersebut pada harga penutupan hari Kamis bernilai hampir USD 1,7 miliar (Rp.25,8 triliun) atau hampir setengah dari perkiraan kekayaan bersih sang miliarder.
Namun Trump, dan investor awal lainnya, telah dilarang menjual saham mereka berdasarkan perjanjian penguncian yang berlaku ketika perusahaan tersebut go public setelah merger dengan perusahaan cek kosong pada akhir Maret 2024.
Pembatasan tersebut ditetapkan berakhir segera setelah bel penutupan hari Kamis 19 September 2024.
Trump Media telah mengakui dalam pengajuan peraturan bahwa berakhirnya penguncian dapat memacu penjualan besar-besaran saham media sosial tersebut, dan bahkan persepsi pasar tentang aksi jual dapat menurunkan harga saham DJT.
Advertisement
Donald Trump Pemegang Saham Mayoritas
Trump, pemegang saham mayoritas, mengatakan pada hari Jumat bahwa ia tidak memiliki rencana untuk menjual sahamnya. Keyakinannya membuat saham melonjak lebih tinggi, meskipun sejak itu telah melepaskan keuntungan tersebut.
Namun, orang dalam lainnya di perusahaan disebut-sebut akan segera menjual saham DJT.
Laporan laba Trump Media menunjukkan perusahaan tersebut telah merugi sekitar USD 344 juta (Rp.5,2 triliun) dengan pendapatan kurang dari USD 2 juta (Rp.30,3 miliar) pada paruh pertama tahun ini. Pendapatannya sepenuhnya bergantung pada penjualan iklan, tetapi satu-satunya produknya, Truth Social, hanya menghasilkan sebagian kecil dari basis pengguna situs media sosial yang lebih mapan.
Tetapi, Trump Media masih memiliki kapitalisasi pasar hampir USD 3 miliar (Rp.45,5 triliun), karena beberapa investor ritel tampaknya membeli sahamnya sebagai cara untuk mendukung Trump.