Segera Listing, MR DIY Tawarkan Pertumbuhan Ambisius

PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY), atau lebih dikenal dengan brand MR. D.I.Y., telah memulai masa penawaran awal (book building) dalam proses penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Des 2024, 16:05 WIB
Diterbitkan 03 Des 2024, 13:49 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY), atau lebih dikenal dengan brand MR. D.I.Y., telah memulai masa penawaran awal (book building) dalam proses penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Tahapan ini berlangsung sejak 25 November 2024 dan akan berakhir pada 3 Desember 2024.

Emiten dengan kode MDIY ini menawarkan 2.519.039.400 saham dalam rangka IPO. Jumlah ini mewakili 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Selama masa book building, harga saham ditawarkan dengan rentang Rp 1.650 hingga Rp 1.870 per saham.

Dari IPO ini MR. D.I.Y. berpotensi meraih dana hingga Rp 4,71 triliun. Usai listing, MR. D.I.Y memiliki rencana pertumbuhan signifikan dan ekspansi ambisius dalam waktu dekat.

“Salah satu target penggunaan dana adalah memperluas jaringan toko baru di berbagai wilayah, memastikan lebih banyak keluarga Indonesia dapat mengakses produk rumah tangga berkualitas dengan harga terjangkau,” ujar Presiden Direktur MR. D.I.Y., Edwin Cheah dalam keterangan resmi, Selasa (3/12/2024).

Strategi ekspansi yang agresif ini bertujuan memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar dalam sektor ritel rumah tangga. Selain itu, membuat MR. D.I.Y. semakin dekat dengan pelanggan Indonesia, sehingga memungkinkan perusahaan memperluas penetrasi pasar dan melayani kebutuhan yang semakin beragam dari masyarakat.

Dari segi prospek bisnis, industri ritel non-grocery di Indonesia sangat menjanjikan. Dengan pertumbuhan ekonomi stabil, peningkatan pendapatan masyarakat, serta urbanisasi yang terus berlangsung, sektor ini diperkirakan tumbuh rata-rata 8% per tahun hingga 2028.

"MR. D.I.Y. siap memanfaatkan momentum ini untuk memperluas bisnisnya. "Kami berada dalam posisi yang kuat untuk memanfaatkan momentum ini," ujar Edwin.

 

Ritel di Indonesia

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perusahaan percaya IPO MR. D.I.Y. merupakan peluang investasi unik, yang memberikan para investor kesempatan untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan salah satu perusahaan pembentuk masa depan ritel di Indonesia. Kepada investor, MR. D.I.Y. berkomitmen membagikan dividen minimal 40% dari laba bersih kepada seluruh pemegang saham.

Menurut Edwin, terdapat beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan pesat MR. D.I.Y. Pertama, akselerasi bisnis yang luar biasa. Dalam dua tahun terakhir, perusahaan berhasil membuka lebih dari 500 toko baru, sehingga total memiliki hampir 900 toko, menunjukkan kemampuan operasional yang kuat dan komitmen untuk menjangkau lebih banyak konsumen di seluruh Indonesia.

 

Permintaan Konsumen

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kedua, meningkatnya permintaan konsumen. Pelanggan di berbagai daerah menunjukkan antusiasme tinggi terhadap produk-produk berkualitas dan terjangkau dari MR. D.I.Y. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memperluas jangkauan dan membangun basis pelanggan baru yang solid.

Faktor tersebut menjadikan pendapatan perusahaan pada periode 2021 hingga 2023 mengalami pertumbuhan dengan CAGR 109%, meningkat pesat dari Rp 894 miliar menjadi Rp3,9 triliun. Kemudian, laba bersih dari rugi Rp 80 miliar pada 2021, berubah menjadi laba sebesar Rp 353 miliar pada 2023. Pertumbuhan pesat ini memperkuat keyakinan perseroan untuk terus menghadirkan solusi rumah tangga yang inovatif dan terjangkau bagi keluarga Indonesia.

"Kami juga berkomitmen untuk terus menghadirkan produk-produk berkualitas dengan harga terjangkau, serta memberikan pengalaman berbelanja yang menyenangkan bagi semua keluarga Indonesia,” jelas Edwin.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya