Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara atau suspensi pada saham PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW). Penghentian sementara saham KARW lantaran terjadi penurunan harga kumulatif yang signifikan.
“Sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham KARW pada perdagangan tanggal 14 Januari 2025,” mengutip pengumuman Bursa, Selasa (14/1/2025).
Baca Juga
Penghentian sementara perdagangan saham PT Meratus Jasa Prima Tbk dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham KARW.
Advertisement
Saham KARW terpatau berada di posisi 1.180 per 13 Januari 2025, turun 9,92 persen dari penutupan sebelumnya. Dalam sepekan, KARW turun 19,73 persen, dan turun 41,29 sejak awal tahun. Informasi saja, saham KARW sempat berada pada posisi 7.000an pada September 2024. Sempat turun signifikan, KAWR berhasil kembali naik ke posisi 6.000an pada Desember 2024, sebelum akhirnya berada dalam tren turun hingga saat ini.
Sebelum suspensi, Bursa mengumumkan adanya pergerakan harga saham di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA) atas saham KARW pada 7 Januari 2025. Sehubungan hal itu, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.
Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Saham WIFI ARA Usai Hashim S Djojohadikusumo Gabung jadi Pemegang Saham
Sebelumnya, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge terpantau perkasa pada perdagangan hari ini, Senin 13 Januari 2024. Hingga penutupan sesi I, saham WIFI sentuh auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 24,74 persen ke posisi 474.
Kenaikan harga saham WIFI terjadi usai perseroan mengumumkan beberapa nama sebagai pemegang saham WIFI. Di mana Hashim S Djojohadikusumo serta Arwin Rasyid dan Fadel Muhammad resmi masuk dalam jajaran Pemegang Saham Utama Surge. Hal ini merupakan suatu tindak lanjut dari penandatangan MoU dengan perusahaan Hashim S. Djojohadikusumo sebagai Adik Presiden Prabowo melalui PT Arsari Sentra Data untuk mempercepat pengembangan infrastruktur dalam memberikan layanan konektivitas kepada masyarakat luas.
Lonjakan saham WIFI memang cukup menyita perhatian para pelaku pasar modal. Sejak awal 2024, harga saham WIFI masih berada di level 149 per saham. Hal lain yang juga menarik adalah pada kuartal-III 2024, kinerja WIFI mampu mencatatkan perolehan pendapatan bersih naik sebesar 46%, mencapai Rp 504 Miliar dan laba bersih WIFI atau Surge melonjak 355% menjadi Rp 158 miliar dari Rp 34 miliar.
Pada 23 Desember 2024, telah terjadi penandatanganan Akta Jual Beli (AJB) antara pemegang saham pengendali PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) dengan beberapa pengusaha dan tokoh nasional untuk mengambil sebagian saham WIFI. Hashim S. Djojohadikusumo melalui PT Arsari Sentra Data mengambil 45% saham induk usaha WIFI yaitu PT Investasi Sukses Bersama.
Advertisement
Jual Saham
Dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat 10 Januari 2025, Tinawati sebagai pemegang saham telah menjual 45,00% saham PT Investasi Sukses Bersama kepada PT Arsari Sentra Data, sehingga terjadi perubahan kepemilikan terhadap saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) secara tidak langsung.
Hal ini menyebabkan porsi kepemilikan Tinawati di WIFI tersisa 24,80% secara tidak langsung melalui kepemilikan 99,99% PT SID dari sebelumnya sebesar 47,35% secara tidak langsung melalui kepemilikan 45,00% PT Investasi Sukses Bersama dan Kepemilikan 99,99% PT SID.
Sementara itu, PT Arsari Sentra Data milik Hashim Djojohadikusumo dari sebelumnya tak memiliki, kini menggenggam 22,55% saham WIFI secara tidak langsung melalui kepemilikan 45,00% PT Investasi Sukses Bersama.