Liputan6.com, Jakarta - KISI Asset Management mencatatkan (Asset Under Management/AUM) atau dana kelolaan Rp 1,15 triliun pada 2024, atau naik signifikan 154%.
Pencapaian itu membawa KISI Asset Management resmi masuk dalam jajaran 3 besar manajer investasi di Indonesia dengan peningkatan terbesar pada dana kelolaan (AUM).
Baca Juga
Capaian tersebut menegaskan posisi KISI Asset Management sebagai salah satu pemain kunci dalam industri pengelolaan aset di Indonesia. Pertumbuhan AUM yang luar biasa ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam memberikan layanan investasi yang inovatif dan terpercaya kepada para nasabah, serta keberhasilan strategi perusahaan dalam mengelola portofolio investasi secara optimal.
Advertisement
"Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dedikasi tim dan kepercayaan yang diberikan oleh para nasabah serta mitra," kata Chief Marketing Officer KISI Asset Management, Irham Gautama dalam keterangan resmi, Jumat (17/1/2025).
Peningkatan AUM KISI Asset Management didorong oleh kepercayaan nasabah yang terus terbangun melalui transparansi, pelayanan berkualitas, dan hasil investasi yang konsisten. Dengan hubungan jangka panjang yang kuat, perusahaan berhasil mempertahankan kepercayaan para nasabah setianya.
Diversifikasi produk juga menjadi salah satu kunci utama. KISI Asset Management menawarkan berbagai produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar, sehingga mampu menjangkau berbagai segmen investor di Indonesia. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan investor dengan beragam profil risiko dan tujuan investasi.
Selain itu, inovasi dan teknologi memainkan peran penting dalam kesuksesan ini. Dengan memanfaatkan teknologi modern untuk analisis pasar dan pengelolaan portofolio, KISI Asset Management dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan investasi, memberikan nilai tambah yang signifikan bagi para nasabah.
"Ke depannya, perusahaan akan terus fokus pada inovasi, pengembangan produk, dan peningkatan kualitas layanan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang Dengan masuknya KISI Asset Management ke dalam 3 besar peningkatan AUM di Indonesia, perusahaan optimis untuk memperluas kontribusinya dalam mendukung pertumbuhan industri pasar modal Indonesia dan memberikan manfaat maksimal bagi para investor," tandas Irham.
Incar Dana Kelolaan Rp 4,5 Triliun pada 2025
Pada 2025, KISI Asset Management menargetkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) mencapai Rp 4,5 triliun. Direktur Utama KISI Asset Management, Mustofa mengatakan pertambahan dana kelolaan utamanya akan didukung produk reksa dana pendapatan tetap (RDPT) yang akan diluncurkan perseroan tahun depan.
"Kalau yang ini jadi, saya rasa minimal penambahan AUM Rp 1- Rp 1,5 triliun untuk tahun depan. AUM sekarang kira-kira sekitar Rp 3 triliun. Mudah-mudahan menjadi Rp 4-4,5 triliun pada 2025," kata dia.
KISI AM, sebuah perusahaan asset management yang telah berdiri sejak tahun 2019, memiliki 2 izin usaha sebagai Manajer Investasi dan Penasihat Investasi. Sebagai bagian dari Korea Investment Holding, perusahaan keuangan non-bank terkemuka di Korea Selatan.
Di Indonesia, Korea Investment Holding memiliki dua lini bisnis, yaitu KISI Sekuritas dan KISI AM. KISI AM telah sukses mengelola 14 produk Reksa Dana antara lain Reksa Dana Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran, Saham, ETF dan Terproteksi
Advertisement
Dana Kelolaan Reksa Dana Capai Rp 840,7 Triliun hingga Desember 2024
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi membagikan catatan kinerja positif pasar modal Indonesia sepanjang 2024.
Kinerja Reksa Dana per 24 Desember 2024 dari sisi Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp 840,07 triliun atau meningkat sebesar 1,37 persen secara year to date.
Sedangkan untuk Pasar Modal Syariah, per 27 Desember 2024 Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tercatat diposisi 213,86 atau tumbuh sebesar 0,57 persen, dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 6.759,54 triliun, atau tumbuh sebesar 9,98 persen.
“Pada sisi Pasar Surat Utang juga menunjukkan pertumbuhan positif, dengan Indeks ICBI ditutup di level 392,36, mencatatkan kenaikan sebesar 4,74 persen ytd,” kata Inarno dalam sambutannya pada acara peresmian penutupan perdagangan BEI, Senin (30/12/2024).
Penghimpunan Dana Pasar Modal
Pada kesempatan yang sama, Inarno juga mengungkapkan dari aktivitas penghimpunan dana di Pasar Modal, hingga 27 Desember 2024 telah tercatat 187 penawaran umum, termasuk 35 Emiten baru, dengan total nilai penghimpunan dana mencapai Rp 251,04 triliun.
“Angka ini telah melampaui target Rp 200 triliun, menjadi bukti nyata kepercayaan yang terus menguat terhadap pasar modal Indonesia,” jelasnya.
Kinerja Bursa Karbon
Pada kesempatan yang sama, Inarno membagikan kinerja Bursa Karbon Indonesia. Dari sisi transaksi perdagangan karbon, secara akumulasi sejak diluncurkannya pada 26 September 2023 hingga 27 Desember 2024, tercatat volume transaksi mencapai 908 ribu ton CO2 ekuivalen, dengan total nilai transaksi akumulasi mencapai Rp50,64 miliar.
Hingga saat ini, sebanyak 100 perusahaan telah berpartisipasi sebagai pengguna jasa, dengan total unit karbon yang masih tersedia lebih dari 1,35 juta ton CO2 ekuivalen.
“Pencapaian ini menunjukkan respons positif terhadap inisiatif dan upaya mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Advertisement