Bukaka Bentuk Anak Usaha di Bidang Sewa Alat Konstruksi

Manajemen Bukaka Teknik Utama menyatakan, pembentukan anak usaha itu sesuai dengan ketentuan Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Jan 2025, 17:03 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2025, 17:03 WIB
Bukaka Bentuk Anak Usaha di Bidang Sewa Alat Konstruksi
PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) bersama PT Bukaka Mega Investama membentuk anak perusahaan bernama PT Bhara Seva Konstruksi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) bersama PT Bukaka Mega Investama membentuk anak perusahaan bernama PT Bhara Seva Konstruksi.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (19/1/2025),  manajemen Bukaka Teknik Utama menyatakan, pembentukan anak usaha itu sesuai dengan ketentuan Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Adapun PT Bhara Seva Konstruksi didirikan berdasarkan akta pendirian nomor 07 tertanggal 16 Januari 2025. Perseroan didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

“Perseroan terbatas ini didirikan dengan maksud dan tujuan untuk berusaha di bidang aktivitas penyewaan dan sewa alat konstruksi,” demikian seperti dikutip.

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham sebagai berikut:

-Modal dasar Rp 100 miliar terbagi atas 100.000 lembar saham masing-masing saham bernilai nominal Rp 1 juta.

-Modal ditempatkan dan disetor sejumlah 25 persen atau dengan nominal sebesar Rp 25 miliar atau sejumlah 25.000 saham.

Susunan pemegang saham:

1.PT Bukaka Teknik Utama Tbk sebanyak 24.750 atau sebesar Rp 24,75 miliar. Jumlah itu setara 99 persen dari keseluruhan modal ditempatkan dan disetor.

2.PT Bukaka Mega Investama sebanyak 250 saham atau sebesar Rp 250 juta. Jumlah saham itu setara 1 persen dari keseluruhan modal ditempatkan dan disetor.

Perseroan kembali menegaskan kalau pendirian anak perusahaan baru dilakukan dalam rangka pengembangan bisnis Perseroan di aktivitas penyewaan dan sewa alat kontruksi.

“Pendirian PT Bhara Seva Konstruksi tersebut tidak menimbulkan dampak yang material terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan,” demikian seperti dikutip.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 17 Januari 2025, harga saham BUKK turun 0,58 persen ke posisi Rp 860 per saham. Harga saham BUKK dibuka turun tipis lima poin ke posisi Rp 860. Harga saham BUKK berada di level tertinggi Rp 865 dan level terendah Rp 850 per saham. Total frekuensi perdagangan 14 kali dengan volume perdagangan 31 saham. Nilai transaksi Rp 2,6 juta.

 

Kinerja IHSG pada 13-17 Januari 2025

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan 13-17 Januari 2025. Lonjakan IHSG itu didorong sentimen domestik terutama Bank Indonesia pangkas suku bunga acuan 25 basis poin (bps).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (18/1/2025), IHSG menguat 0,93 persen ke posisi 7.154,65 dari pekan lalu di posisi 7.088,86.

Kapitalisasi pasar bursa menguat 0,56 persen menjadi Rp 12.472 triliun dari pekan lalu Rp 12.403 triliun. Demikian juga rata-rata frekuensi transaksi harian bursa melonjak signifikan. Rata-rata frekuensi transaksi harian melambung 34,77 persen menjadi 1,39 juta kali transaksi dari 1,04 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Rata-rata nilai transaksi harian bursa meroket 33,50 persen menjadi Rp 11,64 triliun dari pekan lalu Rp 8,72 triliun. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa terpangkas 0,86 persen menjadi 17,51 miliar lembar saham dari pekan sebelumnya 17,66 miliar saham.

Selama sepekan, investor asing beli saham Rp 247,45 miliar. Kondisi ini berbeda dari pekan lalu, investor asing jual saham Rp 2,11 triliun.

Selama sepekan, mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham properti dan real estate memimpin kenaikan dengan naik 5,02 persen. Selain itu, sektor saham energi mendaki 3,03 persen, sektor saham basic materials menanjak 0,39 persen, sektor saham consumer siklikal mendaki 1,15 persen. Selanjutnya sektor saham keuangan bertambah 1,63 persen, sektor saham teknologi melambung 2,29 persen, dan sektor saham infrastruktur menguat 0,21 persen.

Sementara itu, sektor saham industri merosot 1,76 persen, sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,61 persen, dan sektor saham perawatan kesehatan terpangkas 2,22 persen. Kemudian sektor saham transportasi dan logistik melemah 0,14 persen.

 

Apa Saja Sentimen IHSG?

Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup di Zona Hijau
Pekerja melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/7/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan IHSG 0,93 persen didorong sejumlah faktor. Pertama,  penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah sebesar 1,12 persen.

“Kedua, ada pemangkasan suku bunga acuan BI sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ketiga, Herditya mengatakan, rilis data inflasi Amerika Serikat pada Desember yang cenderung meningkat menjadi 2,9 persen. Keempat, rilis data produk domestik bruto (PDB) China kuartal IV yang menguat 5,4 persen.

“Untuk sepekan ke depan, kami perkirakan IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji area resistance di 7.227 dan support 6.931,” kata dia.

Adapun sentimen yang pengaruhi IHSG antara lain rilis suku bunga acuan China, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, dan rilis data inflasi Jepang.

Kinerja IHSG pada 6-10 Januari 2025

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot pada periode 6-10 Januari 2025. Analis menilai penguatan IHSG didorong data ekonomi China dan gerak nilai tukar rupiah pada pekan ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (11/1/2025), IHSG terpangkas 1,05 persen ke posisi 7.088,86 dari pekan lalu di posisi 7.164,42.

Kapitalisasi pasar bursa turun 0,34 persen menjadi Rp 12.403 triliun dari pekan lalu Rp 12.445 triliun. Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa anjlok 10,45 persen menjadi Rp 8,72 triliun dari Rp 9,74 triliun pada pekan lalu.

Rata-rata volume transaksi harian bursa terpangaks 17,37 persen menjadi 17,66 miliar lembar saham dari pekan sebelumnya 21,38 miliar saham.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa menguat 0,89 persen menjadi 1,04 juta kali transaksi dari 1,03 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Investor asing menjual saham mencapai Rp 2,11 triliun pada pekan ini. Aksi jual ini lebih besar dari pekan lalu yang mencapai Rp 256,38 miliar.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya