Harapan pelaku pasar agar Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga BI Rate akhirnya terpenuhi. Keputusan bank sentral mengerek BI rate ke level 7% membantu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertengger di level hijau. Bahkan indeks kembali masuk zona 4.100.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis (28/8/2013), IHSG melanjutan penguatan dengan naik 77,11 poin (1,92%) ke level 4.103,59. Indeks emiten bluechips juga ikut menguat 2,26%.
Transaksi perdagangan saham tercatat mencapai 215.813 kali dengan volume mencapai 5,34 miliar saham. Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp 6,55 triliun.
Menghijaunya IHSG kali ini terdorong naiknya harga saham dari 199 emiten sementara pelemahan harga dialami 67 emiten. Sebanyak 83 lainnya bergerak stagnan.
Kabar baik naiknya BI rate membuat seluruh sektor saham bergerak ceria. Penguatan tertinggi indeks sektoral dialami emiten-emiten barang konsumsi yang naik 4,05%, diikuti industri aneka 3,29%, manufaktur 3,04%, perdagangan 2,89%, dan pertanian 2,36%.
Meski bank sentral sudah menaikkan suku bunga acuannya, investor asing tampaknya masih khawatir dengan isu lebih besar yaitu pengurangan dana stimulus The Fed. Asing masih membukukan aksi jual saham dengan nett sell sekitar Rp 100 miliar.
Indeks sepanjang perdagangan hari ini banyak mengisi ruang hijau Bursa Efek Indonesia (BEI). Ekspektasi kenaikan suku bunga BI rate mendorong IHSG dibuka menguat ke level 4.041 pada sesi preopening.
Semangatnya aksi beli pemodal juga mendorong indeks sempat menyentuh level tertingginya di posisi 4.102,7. Inilah pertama kalinya indeks kembali ke level 4,.100 setelah sempat ambruk di bawah 3.900.
Jelang penutupan perdagangan, IHSG sebetulnya sempat menguat tinggi namun kembali tertekan menunggu pengumuman BI. Keputusan untuk menaikkan BI rate akhirnya mendorong kembali indeks menguat dan menutup perdagangan di level 4.103,59.
Saham-saham bluechips kali ini mendominasi daftar emiten pencetak untung terbesar dipimpin Gudang Garam Tbk (GGRM) yang naik Rp 1.950 (5,49%). Top gainer lainnya adalah HMSP Rp 1.500, LPPF, ITMG, dan ICBP yang masing-masing naik Rp 800.
Sementara di daftar top losser bertengger saham-saham seperti PTBA yang turun Rp 450, INVS Rp 250, JSMR Rp 200, IMAS Rp 200, dan GMTD Rp 200. (Shd)
Pada penutupan perdagangan saham Kamis (28/8/2013), IHSG melanjutan penguatan dengan naik 77,11 poin (1,92%) ke level 4.103,59. Indeks emiten bluechips juga ikut menguat 2,26%.
Transaksi perdagangan saham tercatat mencapai 215.813 kali dengan volume mencapai 5,34 miliar saham. Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp 6,55 triliun.
Menghijaunya IHSG kali ini terdorong naiknya harga saham dari 199 emiten sementara pelemahan harga dialami 67 emiten. Sebanyak 83 lainnya bergerak stagnan.
Kabar baik naiknya BI rate membuat seluruh sektor saham bergerak ceria. Penguatan tertinggi indeks sektoral dialami emiten-emiten barang konsumsi yang naik 4,05%, diikuti industri aneka 3,29%, manufaktur 3,04%, perdagangan 2,89%, dan pertanian 2,36%.
Meski bank sentral sudah menaikkan suku bunga acuannya, investor asing tampaknya masih khawatir dengan isu lebih besar yaitu pengurangan dana stimulus The Fed. Asing masih membukukan aksi jual saham dengan nett sell sekitar Rp 100 miliar.
Indeks sepanjang perdagangan hari ini banyak mengisi ruang hijau Bursa Efek Indonesia (BEI). Ekspektasi kenaikan suku bunga BI rate mendorong IHSG dibuka menguat ke level 4.041 pada sesi preopening.
Semangatnya aksi beli pemodal juga mendorong indeks sempat menyentuh level tertingginya di posisi 4.102,7. Inilah pertama kalinya indeks kembali ke level 4,.100 setelah sempat ambruk di bawah 3.900.
Jelang penutupan perdagangan, IHSG sebetulnya sempat menguat tinggi namun kembali tertekan menunggu pengumuman BI. Keputusan untuk menaikkan BI rate akhirnya mendorong kembali indeks menguat dan menutup perdagangan di level 4.103,59.
Saham-saham bluechips kali ini mendominasi daftar emiten pencetak untung terbesar dipimpin Gudang Garam Tbk (GGRM) yang naik Rp 1.950 (5,49%). Top gainer lainnya adalah HMSP Rp 1.500, LPPF, ITMG, dan ICBP yang masing-masing naik Rp 800.
Sementara di daftar top losser bertengger saham-saham seperti PTBA yang turun Rp 450, INVS Rp 250, JSMR Rp 200, IMAS Rp 200, dan GMTD Rp 200. (Shd)