PT Danareksa Sekuritas (Persero) mengatakan pasar modal Indonesia saat ini masih didominasi para pemain (investor) asing ketimbang investor domestik. Hal ini berbanding terbalik dengan pasar modal Filipina.
"Pemain pasar modal di Indonesia sekitar 50%-55% merupakan pemain asing. Dan lebih dari 50% adalah investor yang bermain di pendapatan tetap (fix income)," ungkap Direktur Utama Danareksa Sekuritas, Marciano H Herman usai Paparan Danareksa Conference 2013, Jakarta, Senin (9/9/2013).
Berbeda dengan Indonesia, dia mengakui, porsi investor asing di pasar modal Filipina justru sangat kecil dibanding pemain domestik. "Investor lokal di bursa saham Filipina sekitar 80%-90%," ujarnya.
Kondisi ini, menurut Marciano berdampak terhadap struktur pasar modal tanah air, sehingga lembaga pemeringkat internasional S&P belum memberikan rating yang lebih baik untuk Indonesia.
"Jadi inilah yang mesti dibenahi supaya struktur finansial kita dapat tahan banting menghadapi perekonomian global. Sebab pasar modal tidak bisa lepas dari sektor riil," paparnya.
Meski begitu, dia menambahkan, Danareksa mempunyai basis klien investor domestik yang cukup kuat. Hanya saja pengetahuan tentang pasar modal mereka masih sangat kurang.
"Jadi kami ingin melakukan edukasi tentang capital market, karena banyak calon investor yang masih takut dengan investasi bodong. Padahal investasi merupakan ladang untuk mengembangkan asetnya," pungkas Marciano. (Fik/Ndw)
"Pemain pasar modal di Indonesia sekitar 50%-55% merupakan pemain asing. Dan lebih dari 50% adalah investor yang bermain di pendapatan tetap (fix income)," ungkap Direktur Utama Danareksa Sekuritas, Marciano H Herman usai Paparan Danareksa Conference 2013, Jakarta, Senin (9/9/2013).
Berbeda dengan Indonesia, dia mengakui, porsi investor asing di pasar modal Filipina justru sangat kecil dibanding pemain domestik. "Investor lokal di bursa saham Filipina sekitar 80%-90%," ujarnya.
Kondisi ini, menurut Marciano berdampak terhadap struktur pasar modal tanah air, sehingga lembaga pemeringkat internasional S&P belum memberikan rating yang lebih baik untuk Indonesia.
"Jadi inilah yang mesti dibenahi supaya struktur finansial kita dapat tahan banting menghadapi perekonomian global. Sebab pasar modal tidak bisa lepas dari sektor riil," paparnya.
Meski begitu, dia menambahkan, Danareksa mempunyai basis klien investor domestik yang cukup kuat. Hanya saja pengetahuan tentang pasar modal mereka masih sangat kurang.
"Jadi kami ingin melakukan edukasi tentang capital market, karena banyak calon investor yang masih takut dengan investasi bodong. Padahal investasi merupakan ladang untuk mengembangkan asetnya," pungkas Marciano. (Fik/Ndw)