BERMAKSUD ingin membahagiakan orang tua, malah yang terjadi sebaliknya. Lersiana Purba, ibunda Tere kecewa rumah yang ditinggali selama 12 tahun di kawasan Cijantung, Jakarta Timur, telah dijual. Fakta itu diketahui sepulang Lersiana dari Medan, Sumatra Utara. Ia tambah kecewa rumah dijual dengan harga di bawah pasar. Sementara isi rumah sudah dipindahkan ke rumah Tere.
Dijumpai tim Hot Shot di Jakarta, belum lama ini, Tere dan tiga kakaknya serta T.M Pardede, ayah tersayang mengadakan jumpa pers. Mereka mencoba meluruskan persoalan yang terjadi. Menurut Lia, kakak Tere, telah terjadi kesalahpahaman dengan Lersiana. Secara internal keluarga sudah bermusyawarah sebelum akhirnya mengambil keputusan itu. "Sudah kami negosiasikan kurang lebih satu tahun," terang Lia.
Sebagai gantinya Lia, Desi, Kristin, dan Tere membelikan rumah baru. Letaknya tak jauh dari kediaman Kristin. Mereka menyediakan fasilitas berupa satu unit mobil dan tabungan buat ibunda tercinta. "Kami siapkan senyaman mungkin," ujar Lia.
Kemelut muncul sepulang Lersiana dari Haranggaol, Medan. Sekitar dua pekan sebelum Natal, anak-anak menawarkan tiket pulang pergi Medan-Jakarta. Mereka cuma ingin memberi kejutan karena sudah 20 tahun Lersiana tak ke Medan. Wanita yang menderita lumpuh 20 tahun itu menyambut dengan senang hati.
Sayang sepulang dari Medan untuk merayakan Tahun Baru, ia harus kecewa menerima kenyataan pahit ini. Tak siap menerima kenyataan, Lersiana berkeras tidur di rumah itu meski cuma beralaskan tikar dan berbantalkan pakaian sendiri.(As)
Dijumpai tim Hot Shot di Jakarta, belum lama ini, Tere dan tiga kakaknya serta T.M Pardede, ayah tersayang mengadakan jumpa pers. Mereka mencoba meluruskan persoalan yang terjadi. Menurut Lia, kakak Tere, telah terjadi kesalahpahaman dengan Lersiana. Secara internal keluarga sudah bermusyawarah sebelum akhirnya mengambil keputusan itu. "Sudah kami negosiasikan kurang lebih satu tahun," terang Lia.
Sebagai gantinya Lia, Desi, Kristin, dan Tere membelikan rumah baru. Letaknya tak jauh dari kediaman Kristin. Mereka menyediakan fasilitas berupa satu unit mobil dan tabungan buat ibunda tercinta. "Kami siapkan senyaman mungkin," ujar Lia.
Kemelut muncul sepulang Lersiana dari Haranggaol, Medan. Sekitar dua pekan sebelum Natal, anak-anak menawarkan tiket pulang pergi Medan-Jakarta. Mereka cuma ingin memberi kejutan karena sudah 20 tahun Lersiana tak ke Medan. Wanita yang menderita lumpuh 20 tahun itu menyambut dengan senang hati.
Sayang sepulang dari Medan untuk merayakan Tahun Baru, ia harus kecewa menerima kenyataan pahit ini. Tak siap menerima kenyataan, Lersiana berkeras tidur di rumah itu meski cuma beralaskan tikar dan berbantalkan pakaian sendiri.(As)