Peta Politik Parpol Pilkada 2024, KIM Plus Menang Telak atas PDIP?

Reza Artamevia Juga Korban Pencabulan Gatot Brajamusti?

Dari keterangan Reza Artamevia saat diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Senin (26/9/2016), polisi menemukan beberapa bukti baru.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 27 Sep 2016, 18:20 WIB

Diterbitkan 27 Sep 2016, 18:20 WIB

20160914- Penuhi Panggilan Polisi Reza Potong Rambut-Jakarta- Herman Zakharia

Reza Artamevia melambaikan tangan usai menjalani pemeriksaan di Resmob Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/9). Reza diperiksa selama 5 jam dengan 29 pertanyaan terkait senjata api milik Aa Gatot. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Dari keterangan Reza Artamevia saat diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Senin (26/9/2016), polisi menemukan beberapa bukti baru. Salah satunya, kebenaran mengenai pemerkosaan yang dilakukan oleh Gatot Brajamusti.

Sejauh ini, hanya ada satu korban yang baru melapor, yaitu wanita berinisial CT. Wanita itu mengaku disetubuhi oleh pria yang kerap disapa Aa Gatot itu selama bertahun-tahun. Namun rupanya, polisi menemukan bukti-bukti baru.

Gatot Brajamusti (Istimewa)

"Kami perkirakan ada beberapa korban yang belum lapor. Dengan pengembangan ini, benang merahnya akan kami tarik terus sampai tuntas," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono di kantornya, Selasa (27/9/2016).

"Korban saat ini masih tiga orang. Kami akan selidiki apakah Reza juga korban (pencabulan) atau tidak," Awi Setiyono menambahkan.

Penyanyi Reza Artamevia mendatangi Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (26/9). Reza Artamevia dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi atas kasus dugaan asusila yang dilakukan Gatot Brajamusti. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Nantinya, korban-korban Gatot Brajamusti tersebut akan dipanggil ke Mapolda Metro Jaya guna pengembangan lebih lanjut.

"Nanti kami libatkan korban-korban ini untuk memberikan kesaksian sebagai saksi mahkota. Untuk saksi-saksi baru sejauh ini belum ada dari kalangan artis. Tapi masih kami telusuri artis-artis yang menjadi pasiennya," Awi Setiyono mengakhiri.