Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini industri perfilman Indonesia sedang menunjukkan taringnya. Salah satu film karya anak bangsa, Salawaku, kembali mendapat apresiasi di mata Insternasional. Film besutan sutradara Pritagita Arianegara ini telah ditayangkan dalam world premiere Tokyo International Film Festival (TIFF) 2016.
Advertisement
Baca Juga
Tak cuma dihargai di luar negeri, di dalam negeri pun Salawaku berhasil menyabet tiga piala penghargaan dalam Festival Film Indonesia (FFI) yang digelar November 2016 lalu. Dua faktor itu yang nampaknya menjadi salah satu pertimbangan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk mendukung film tersebut.
Bekraf menyebutkan bahwa film produksi Kamala Pictures ini menjadi film Indonesia pertama yang mendapat dukungan penuh badan yang dipimpin oleh Triawan Munaf ini. "Sebuah kebanggaan film ini bisa diperkenalkan juga hingga ke luar negeri, dan diapresiasi di dalam negeri," kata Wakil Kepala Bekraf, Ricky Joseph, saat ditemui di Kementerian BUMN, Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2017).
Tak hanya penghargaan yang membanggakan, Bekraf juga percaya, film yang mengekspos keindahan tanah Maluku ini, bisa menjadi wadah yang baik untuk memperkenalkan budaya asli sana.
"Seperti apa cara pandang, hidup, budaya dan adat wilayah lain Indonesia. Ini penting sekali untuk mempromosikan keragaman Indonesia untuk saling memahami budaya satu sama lain," ujarnya.
Salawaku bercerita tentang perjalanan dua orang berbeda usia, yang bernama Salawaku dan Saras. Saras sendiri adalah gadis berusia 18 tahun yang diceritakan harus menggugurkan kandungannya.
Film yang dibintangi oleh Karina Salim, dan JFlow Matulessy ini akan tayang di bioskop Tanah Air mulai 22 Februari 2017.