6 Kalimat Kocak dan Menggugah di Piala Oscar 2017

Liputan6.com, Los Angeles - Piala Oscar 2017 telah berakhir. Banyak kejadian unik dan tak terduga yang menghiasi penghargaan insan perfilman paling bergengsi di dunia ini. Salah satunya, tentu saja kesalahan pengumuman pemenang Film Terbaik yang akhirnya jatuh pada Moonlight.

Selain hal-hal unik tersebut, Piala Oscar 2017 juga dihiasi oleh beragam kutipan kalimat dari para pemenang, pembaca penghargaan, maupun presenter acara ini. Kelucuan sampai nuansa yang menggugah, tersebar sepanjang acara yang bertempat di Dolby Theatre, Los Angeles, AS, Minggu (26/2/2017).

Pesan-pesan menggugah itu mengandung tema politik hingga persaudaraan. Bahkan, ketika terjadinya insiden salah sebut pemenang, ada satu kutipan yang menarik untuk diingat kembali.

Maka, tak heran kalau kutipan-kutipan yang dilontarkan selama Piala Oscar 2017 berlangsung, mampu menghibur sekaligus menginspirasi para pemirsa. Apa saja itu? Simak selengkapnya berikut ini.

Aktris Viola Davis berhasil meraih penghargaan kategori Best Supporting Actress berkat performanya di  film Fences. Tak disangka, Viola justru memberikan pidato yang mampu membuat bulu kuduk kita merinding. Tentang orang-orang yang tak pernah melihat mimpinya terwujud, sampai mereka meninggal.

"Ada satu tempat di mana semua orang dengan potensi terbesar dikumpulkan. Satu tempat. Dan itu kuburan. Orang-orang bertanya kepada saya selama ini, 'Jenis cerita apa yang kau ingin sampaikan, Viola?' Dan saya katakan menggali mayat-mayat itu. Menggali mayat-mayat itu."

"Cerita-cerita dari orang-orang yang bermimpi besar dan tidak pernah melihat mimpi-mimpinya membuahkan hasil. Orang-orang yang jatuh cinta dan kehilangan. Saya menjadi seorang artis, dan syukurklah saya berhasil, karena kami adalah -satunya profesi yang merayakan apa artinya hidup."

Sutradara Asghar Farhadi tak datang ke Amerika Serikat semenjak adanya larangan imigrasi terhadap beberapa negara mayoritas Muslim, termasuk negaranya, Iran. Asghar Farhadi akhirnya menitipkan pidatonya kepada temannya setelah memenangkan kategori Best Foreign Language Film.

"Maaf saya tidak bersama kalian malam ini. Absennya saya untuk menghormati orang-orang dari negara saya dan orang-orang dari enam negara lain yang tidak dihormati oleh hukum yang tidak manusiawi yang melarang masuknya para imigran ke AS. Membagi dunia ke dalam kategori 'kami' dan 'musuh kami' yang menciptakan ketakutan."

"Sebuah pembenaran yang menipu untuk kemunduran dan perang. Perang seperti ini menghalangi demokrasi dan hak asasi manusia di negara-negara yang telah menjadi korban agresi sendiri. Para sineas dapat menyalakan kamera mereka untuk merekam sifat manusia yang sama-sama kita miliki dan mendobrak stereotip atas dasar bangsa dan agama. Mereka menciptakan empati di antara kita dan orang lain. Sebuah empati yang kita butuhkan hari ini lebih dari sebelumnya."

Nama Benj Pasek dipanggil untuk menerima penghargaan kategori Best Song berkat lagu "City of Stars" di film La La Land. Berkat kemenangannya, terungkaplah kepada siapa sebenarnya "City of Stars" ditujukan.

"Saya ingin berterima kasih kepada ibu saya yang menakjubkan dan kencan saya malam ini. Dia membiarkan saya keluar dari liga sepak bola JCC untuk berada di sekolah musik, jadi ini didedikasikan kepada semua anak-anak yang bernyanyi di dalam hujan dan semua ibu yang membiarkan mereka!"

Barry Jenkins maju ke atas podium untuk menerima penghargaan Best Adapted Screenplay bersama Tarell McCraney. Mereka mewakili film Moonlight yang mengisahkan tentang remaja kulit hitam LGBT, yang berusaha menemukan jati dirinya.  

"Saya menyampaikan kepada murid-murid saya bahwa saya kadang-kadang jatuh cinta dengan proses, bukan dengan hasil. Tapi saya benar-benar ingin hasil ini karena sangat banyak orang yang menonton," ujar Jenkins. 

"Dan kalian semua di luar sana yang merasa seperti tidak ada cermin untuk kalian, bahwa hidup kalian tidak tercermin, pihak Akademi mengawasimu, ACLU mengawasimu, kami mengawasimu dan selama lebih dari empat tahun ke depan kami tidak akan meninggalkanmu sendirian. Kami tidak akan melupakanmu."

Kemenangan Emma Stone atas Ruth Negga, Meryl Streep, dan Natalie Portman, tak sia-sia. Pasalnya, di atas panggung ia memberikan pidato yang sungguh indah ketika menerima penghargaan untuk Aktris Terbaik berkat film La La Land.

"Untuk seluruh kru kami, setiap orang yang mencurahkan hati dan jiwa mereka ke dalam film ini, saya akan bertemu kalian semua secara personal dan saya akan berterima kasih bersama dengan teman-teman yang sangat saya cintai," ujar Emma Stone.

"Dan saya akan memeluk kalian ketika perasaan itu masuk kembali ke tubuh saya. Saya masih harus tumbuh dan belajar dan bekerja yang harus dilakukan, dan orang-orang ini adalah simbol yang benar-benar indah untuk melanjutkan perjalanan ini dan saya sangat berterima kasih untuk hal itu."

Warren Beatty, salah satu artis senior Amerika Serikat, menuai rasa heran dari para pemirsa Piala Oscar 2017. Setelah amplop yang dibacakannya bukanlah Moonlight, melainkan La La Land, ia langsung memberikan penjelasan mengapa kecerobohan itu bisa terjadi.

"Saya ingin menceritakan apa yang terjadi. Saya membuka amplop dan di situ disebutkan Emma Stone La La Land. Itulah mengapa saya sangat lama menatap Faye dan kepada kalian. Saya tidak bermaksud untuk melucu. Ini adalah Film Terbaik Moonlight."

Moonlight memang cukup bersinar di Piala Oscar 2017. Sutradara serta pemain yang menerima penghargaan pun tak mampu menahan diri untuk memberikan komentar menariknya. Misalnya saja Mahershala Ali.

Ketika ia sedang membetulkan posisi tuksedonya sebelum menerima piala untuk Best Supporting Actor, ia mengatakan, "Nenek saya ingin saya tampil rapi."

Ketika Moonlight akhirnya diumumkan sebagai pemenang Best Picture oleh produser La La Land, sutradara Barry Jenkins memberikan kata-katanya saat menerima penghargaan. "Bahkan dalam mimpi saya ini tidak mungkin benar. Tapi pers*t*n dengan mimpi," ucapnya.

Mau tahu fakta-fakta unik Piala Oscar? Klik di sini.