Liputan6.com, Depok - Seri Konser Situs Budaya Iwan Fals dan Band berlangsung semarak, Sabtu (3/3/2018). Bertempat di Panggung Kita Kampung Leuwinanggung, Depok, Iwan Fals dan kawan kawan sukses membuat penonton yang hadir berubah menjadi lautan karaoke massal di konser yang kali ini mengangkat budaya Nusa Tenggara Barat Kerajaan Lombok dan Bima itu.
Tepat pukul 15.15 WIB, Iwan Fals muncul di atas panggung yang berlokasi di area kediamannya itu. Menggendong gitar akustik, pria bernama lengkap Virgiawan Listanto ini mengenakan kain dan ikat kepala khas Nusa Tenggara Barat dengan balutan kaus merah.
Iwan Fals langsung membuka konser dengan lagu "Intro" dengan gitar akustiknya. Dia tampil sendiri tanpa band pengiring.
Advertisement
Baca Juga
Meski hanya menggunakan gitar kopong, Iwan Fals mampu membuat lautan massa yang hadir untuk ikut bernyanyi bersama. Suara beratnya, yang jadi ciri khas pria berusia 56 tahun ini terasa seperti menghipnotis.
Kemudian disusul berturut turut dengan lagu "Panggilan dari Gunung" dan "Di Mata Air Tak Ada Airmata". Keduanya berasal dari album Belum Ada Judul yang dirilis tahun 1992. Band pengiring Iwan Fals yang terdiri dari Sonata (gitar), Edi Daromi (kibor), Ardi (bass), dan Jose (drum) baru muncul di pertengahan lagu keempat "Ada".
Senda Gurau
Seperti biasa, Iwan Fals selalu tampil ceria dan penuh humor di setiap penampilannya. Begitu juga di konser kali ini, beberapa kali dia melempar joke yang bikin gerrr penonton.
Setelah personel band lengkap di atas panggung, konser yang dipandu host Riyanni Djangkaru ini pun jadi semakin meriah. Berturut-turut lagu "Ambulance Zig Zag", "Tince Sukarti", serta "Ya..ya..ya O ya" dilantunkan sang maestro, lagi lagi diselingi senda guraunya.
Lautan penonton tak berhenti ikut bernyanyi. Guyuran hujan yang sempat mewarnai konser sama sekali tak membuat mereka beranjak dari lokasi.
Advertisement
Kejutan Andien
Sampai akhirnya Iwan Fals membuat kejutan dengan menyanyikan lagu "Gemilang" karangan Dwiki Dharmawan dan Mira Lesmana.
"Ini lagu bagus. Ini lagu sangat menginspirasi saya," ujar Iwan Fals sebelum mendendangkan lagu yang pertama kali melejit lewat vokal Trie Utami bersama grup Krakatau di tahun 1987 itu.
Kejutan tak berhenti sampai di situ. Di tengah lagu, muncul Andien sebagai bintang tamu. Andien memang sempat mendaur ulang lagu "Gemilang" pada tahun 2010. "Luar biasa..saya kira semua penyanyi di Indonesia ingin bernyanyi bersama seorang Iwan Fals," ujar Andien, semringah.
Setelah itu dengan fasih, penyanyi bernama lengkap Andini Aisyah Hariadi, ini berduet dengan Iwan Fals menyanyikan lagu "Seperti Matahari", "Yang Tersendiri" dan "Asmara dan Pancaroba" dari album Suara Hati (2002), Sore Tugu Pancoran (1985), dan Barang Antik (1984).
Â
Kolaborasi Kendang Beleq
Tak hanya Andien, di panggung Iwan Fals dan kawan-kawan juga menghadirkan Sanggar Dwipayana Nusantara dengan atraksi kendang beleq-nya. Dan meluncurlah lagu-lagu "Sangkala" karangan Naniel dan Inisisri, "Coretan di Dinding", dan "Hutanku", yang liriknya dibuat mantan menteri kehutanan, MS Kaban.Â
Di acara yang disiarkan live streaming oleh Liputan6.com, Iwan Fals dan band juga menyanyikan dua lagu daerah: "Tagining Amaq" (Lombok) dan "Sarompi Mpida" (Bima).Â
Seri Konser Situs Budaya Iwan Fals kali ini benar-benar tuntas usai Iwan Fals menyanyikan lagu karangan Sawung Jabo, "Karena Kau Bunda Kami". Kembali ribuan penonton membentuk koor serempak, begitu khidmat.
Sebelum lagu pamungkas ini, Iwan Fals dan band juga sempat menyanyikan "Nyanyian Jiwa" (Swami II) dan "Kesaksian" (Kantata Takwa) yang membuat ribuan penonton merinding, menangis.
Advertisement