Liputan6.com, Jakarta - Keponakan Dewi Perssik, Rosa Meldianti, beberapa kali mengundang kontroversi. Dari hubungan Rosa Meldianti yang tidak akur dengan Dewi Perssik, konflik dengan beberapa artis, hingga gaya hidup yang konon mewah.
Terkait gaya hidup mewah, Rosa Meldianti membantah. Dalam sesi wawancara khusus dengan Showbiz Liputan6.com, Rosa Meldianti mengklaim tidak pernah menyombongkan harta. Namun ia membenarkan beberapa kali mengklaim diri cantik bawaan dari lahir. Rosa Meldianti punya alasan khusus terkait klaim itu.
Advertisement
Baca Juga
“Menurut saya menyombongkan hal yang sewajarnya sebagai wanita. Cantik kan punya beragam definisi seperti percaya diri dan sebagainya. Kalau saya bilang cantik semua perempuan juga bisa mengatakannya. Saya wanita dan wajar setiap wanita pasti cantik,” urai Rosa Meldianti di Jakarta, baru-baru ini.
Berproses
Soal pamer kekayaan, tidak. Menurut Rosa Meldianti kaya itu relatif dan setiap orang berproses untuk mencapai fase finansial yang lebih baik termasuk dirinya. Rosa Meldianti mengakui dirinya hingga kini masih menggunakan jasa taksi online.
“Kenapa saya katakan berproses, saya naik taksi online dan saya enggak malu. Saya masih berusaha untuk kredit mobil. Kalau saya mencari jalan instan tentu cari mobil mewah (dan sekarang) tinggal di rumah atau apartemen mewah, itu instan,” ia menyambung.
Advertisement
Profesional
Sayang, publik jarang melihat kehidupan Rosa Meldianti dari sisi ini.
“Saya berproses dan orang tidak melihat dari sisi itu. Ditempatkan sebagai pihak antagonis, saya enggak keberatan dan melakukannya dengan total. Saya profesional dalam bekerja,” ungkap Rosa Meldianti.
Ikhlas
Akibatnya, Rosa Meldianti kerap dihujat dan menjadi bulan-bulanan warganet. Pedangdut kelahiran Jember, 16 Mei 1996 ini ikhlas sering dihajar komentar pedas di media sosial.
“Saya lebih baik terbiasa dengan ejekan daripada pujian,” imbuh pedangdut yang pernah berseteru dengan Barbie Kumalasari dan Lucinta Luna ini.
Advertisement
Bersyukur
Ia malah bersyukur sering dikritik bahkan diejek warganet. “Kalau terbiasa dengan pujian kemudian dikritik, saya tentu akan berontak. Karena terbiasa dengan ejekan, saat dipuji, saya enggak besar kepala,” pungkas Rosa Meldianti. (Wayan Diananto)