Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini Fairuz A. Rafiq bersama Sonny Septian menjadi narasumber gelar wicara di Jakarta. Fairuz A. Rafiq, Sonny Septian, dan putra mereka, King Faaz Arafiq naik ke panggung. Saat membahas mainan anak dan kebijakan memisahkan anak dari gawai, terjadi kehebohan.
Fairuz A. Rafiq tampak bersemangat menjelaskan tumbuh kembang putranya. Saking semangatnya, Fairuz A. Rafiq yang semula bersandar relaks di kursi perlahan makin serius. Melihat sang istri memberi penjelasan dengan raut serius, Sonny Septian menggoda.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Sayang, mundur lagi,” sela Sonny Septian. Mendengar permintaan suami, Fairuz A. Rafiq tampak kaget. “Hah, kenapa?” tanya artis kelahiran Jakarta, 6 Maret 1986. Di luar dugaan, Sonny Septian menjawab, “Cantiknya kelewatan.” Sontak para hadirin yang mayoritas ibu-ibu histeris.
Salah Tingkah
Mengetahui ruangan menjadi gaduh, Fairuz A. Rafiq tampak salah tingkah. "Suami saya memang begini, Bu,” ujar Fairuz A. Rafiq sembari tersenyum dan tersipu. Aksi Sonny Septian membuat hati para undangan meleleh.
(Wayan Diananto)
Advertisement
Gadget
Fairuz A. Rafiq melanjutkan, di rumah ia menerapkan kebijakan yakni membatasi pemakaian gadget untuk si kecil. Aturan ini dibuat bukan tanpa alasan. Bintang sinetron Si Miskin Bercinta ini mencermati tumbuh kembang anak yang keranjingan ponsel dengan yang tumbuh bersama permainan edukatif.
"Nah, belakangan ini lingkungan kita makin miris. Kadang orang tua berpikir begini: ya sudah toh ponsel dipakai anak-anak main gim atau nonton video yang sesuai usia mereka,” ujar Fairuz A. Rafiq kepada Showbiz Liputan6.com.
Konten Dewasa
Ia melanjutkan, “Tapi kita kan enggak tahu kadang-kadang anak mengetik apa lalu muncul tautan berkonten dewasa tanpa sepengetahuan kita. Ini yang saya antisipasi.
"Itu sebabnya, Fairuz A. Rafiq membatasi pemakaian gadget. Ia selektif memilih mainan untuk si kecil. Fairuz A. Rafiq tertarik mainan edukatif misalnya boneka superhafiz.
Advertisement
Positif
"Mainan ini mengajak anak melakukan aktivitas yang positif yakni mengaji, mendengarkan lagu islami, lagu tentang Indonesia, belajar bahasa Indonesia, bahasa Inggris, sampai berhitung,” tutup Fairuz A. Rafiq.