Liputan6.com, Jakarta - Nora Alexandra beberapa waktu lalu kembali menjenguk sang suami, Jerinx SID. Nora Alexandra kemudian mengunggah momen pertemuannya dengan Jerinx SID ke Instagram-nya pada Kamis (27/8/2020).
Dalam unggahan tersebut, Nora Alexandra juga menunjukkan sepucuk surat yang ditulis oleh Jerinx SID pada 27 Agustus 2020 lalu. Surat tersebut berisi tiga poin tentang kondisi sang suami dan status penahanannya.
Di poin pertama, Jerinx SID mengungkapkan bahwa hasil tes swab Jerinx SID adalah negatif, yang mana artinya ia tidak membahayakan nyawa siapapun. Padahal, selama ini Jerinx SID diketahui tak pernah menerapkan protokol kesehatan.
Advertisement
Baca Juga
"Penting di catat sejak 4 Juni 2020, setiap hari saya kontak langsung dengan ratusan bahkan ribuan orang, minum 1 gelas ramai2, terkait kegiatan bagi2 pangan gratis bagi warga yang membutuhkan di tempat usaha saya, TWICE BAR," tulis Jerinx SID.
Minta Diteliti
Selanjutnya, Jerinx SID menyarankan kepada IDI atau Kemenkes untuk meneliti kondisinya terkait hasil negatif.
"Jika boleh saya memberi masukan, sebaiknya IDI/Kemenkes meneliti kondisi saya untuk menemukan penjelasan ilmiah kenapa saya tidak terinfeksi Virus Covid-19. Saya siap lahir batin menjadi relawan agar bangsa yang saya cintai ini lekas terbebas dari rasa takut yang berlebihan," lanjut Jerinx SID.
Advertisement
Kejanggalan
Dalam poin kedua, Jerinx SID menyinggung soal penangguhan penahanannya yang ditolak. Ia merasa ada kejanggalan dan konflik kepentingan dalam kasusnya.
"Detail kejanggalannya bisa di pelajari di tayangan "Hotroom Hotman Paris" yang membahas kasus saya (tersedia di Youtube). Tolong dicatat saya belum dinyatakan bersalah oleh pengadilan Jadi biarkan saya bertarung di pengadilan dan apapun keputusan pengadilan nanti akan saya terima secara ksatria," sambungnya lagi.
Jerinx SID kemudian membandingkan dengan orang-orang yang melanggar protokol kesehatan namun lolos dari jerat hukum karena dekat dengan keksuasaan, "Leluhur Bali tidak buta. Karma itu NYATA !!!" tulisnya.
Tidak Tinggal Diam
Poin ketiga, Jerinx SID mengajak masyarakat untuk tidak tinggal diam melihat ketidakadilan yang tengah menimpa rakyat kecil. Salah satunya tentang kebijakan rapid test dan swab test.
"Negara kita memiliki anggaran ratusan triliun rupiah untuk pandemi ini. Sudah seharusnya tdk ada rakyat yg diharuskan membayar untuk rapid/swabtest dan dengan anggaran sebesar itu semestinya tidak ada rakyat yg kelaparan. Kelaparan adalah sumber utama kriminalitas," tulisnya lagi.
Advertisement
Bebaskan Bangsa
"Jadi, kawanku yg selalu cerdas dan kritis tolong gunakan santunmu dalam membela yang lemah. Gunakan wawasan adidayamu dalam melindungi hak rakyat kecil. Buktikan pada dunia jika sopan santun adalah satu2nya cara yg mampu membebaskan bangsa ini dari penjajahan dan pembodohan," tutup Jerinx SID.