Bikin Ngilu, Ashley Judd Unggah Foto Digotong Keluar Hutan Kongo Saat Patah Kaki

Ashley Judd berterima kasih dengan segenap hati, kepada warga Kongo yang telah membantunya saat mengalami kecelakaan ini.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 18 Feb 2021, 09:30 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2021, 09:30 WIB
[Bintang] Ashley Judd
Ashley Judd mengucapkan terima kasih dengan segenap hati, kepada warga Kongo yang telah membantunya saat mengalami kecelakaan ini. (AFP/VELI GÜRGAH /POOL)

Liputan6.com, Los Angeles - Aktris Ashley Judd baru-baru ini mengungkapkan kecelakaan yang ia alami saat mengikuti proyek primata bonobo di Republik Demokratik Kongo, Afrika. Ia mengalami patah kaki saat berada di dalam hutan, dan perlu waktu 55 jam sampai bisa masuk ke ruang ICU dan mendapat perawatan.

Rabu (17/2/2021), ia akhirnya mengunggah sejumlah foto di Instagram miliknya tentang kejadian ini.

Foto pertama, memperlihatkan bintang Divergent  ini tengah dibawa dengan tandu darurat dari kain yang diikat ke batang kayu, dan digotong dua orang pria yang bertelanjang kaki. Di foto lain, mereka terlihat sedang melintas di sebuah sungai dangkal.

Bisa Kehilangan Nyawa

Unggahan Ashley Judd. (Instagram/ ashley_judd)
Unggahan Ashley Judd. (Instagram/ ashley_judd)

Foto lain menampilkan ia sedang terbaring, sementara beberapa warga menungguinya.

Diperlihatkan pula foto dan video saat ia naik sepeda motor untuk pindah ke kota lain. Motor tersebut dinaiki tiga orang, dengan sang aktris berada di tengah. Ia diapit pengendara dan penumpang lain yang memegangi kakinya. Perjalanan tampak tak mudah, karena jalur yang dilalui motor ini tak rata.

"Teman-teman. Tanpa saudara dan saudariku warga Kongo, perdarahan dalam yang kualami kemungkinan besar bisa membunuhku, dan aku bisa kehilangan kaki," tuturnya sebagai caption.

Patah di 4 Tempat

Unggahan Ashley Judd. (Instagram/ ashley_judd)
Unggahan Ashley Judd. (Instagram/ ashley_judd)

Wanita 52 tahun ini begitu bersyukur dengan segenap pertolongan yang diterimanya. Ia lalu bercerita satu demi satu sosok yang menolongnya.

Yang pertama adalah Dieumerci, yang terus menemaninya di hutan setelah kecelakaan terjadi.

"Dieumerci meluruskan kakinya dan meletakannya di kaki kiriku yang bentuknya tak karuan, menjaganya tetap diam di tempat. Kakiku patah di empat tempat dan mengalami kerusakan saraf," tulisnya.

Selama lima jam, Dieumerci tak bergerak dari posisi ini, menyaksikan Ashley Judd yang begitu kesakitan.

Posisi Tulang Dibetulkan Papa Jean

Unggahan Ashley Judd. (Instagram/ ashley_judd)
Unggahan Ashley Judd. (Instagram/ ashley_judd)

Kemudian ada pria yang ia sebut sebagai Papa Jean, yang datang menyusulnya ke hutan.

"Ia mengatakan apa yang harus kulakukan. Aku menggigit sebuah batang kayu. Aku berpegangan kepada Maud. Dan Papa Jean, dengan penuh kepastian, memanipulasi dan menyesuaikan tulangku yang patah sehingga aku bisa dipindah, sementara aku berteriak dan menggelepar," kata Ashley Judd.

Ashley Judd kagum melihat Papa Jean bisa melakukannya, padahal reaksinya saat itu tak terkontrol.

Jasa Didier dan Maradona

Unggahan Ashley Judd. (Instagram/ ashley_judd)
Unggahan Ashley Judd. (Instagram/ ashley_judd)

Ia kemudian menceritakan sosok lain yang mengantarkannya hingga ke lokasi ICU. Mulai dari enam pria yang menandunya keluar dari hutan setelah berjalan selama tiga jam di medan berat, hingga Didier dan Maradona yang mengantarnya dengan motor.

"Didier mengendarai motor. Aku membelakanginya, punggungnya jadi sandaranku. Saat aku mulai terkulai, hampir pingsan, dia memanggilku untuk membetulkan posisiku," kata dia.

Sementara Maradona tak hanya menjaga agar nomine dua Golden Globes ini tak merosot, tapi juga memegangi kaki sang aktris.

"Kami melakukan ini bersama selama 6 jam di jalan tanah yang tak mulus dan berlubang-lubang tempat aliran air saat musim hujan," tuturnya.

Keprihatinan Ashley Judd

Sebelumnya, ia sempat mengungkap pengalaman ini dalam sesi siaran langsung Instagram dengan kolumnis New York Times, Nicholas Kristof. 

Dalam momen tersebut, ia mengungkapkan keprihatinan atas akses kesehatan yang sangat sulit didapatkan oleh warga di sana. 

"Perbedaan antara orang Kongo denganku adalah aku mendapat jaminan yang memungkinkan bahwa setelah 55 jam aku bisa masuk ke ruang operasi di Afrika Selatan," kata dia.

Ia mengatakan bahwa banyak orang Kongo yang kesulitan mendapat akses untuk beroleh hal sederhana seperti pil penahan sakit bila mengalami patah kaki dan kerusakan saraf.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya