Liputan6.com, Jakarta The Jansen, grup musik asal Bogor, Jawa Barat, kini terus berkibar di kancah musik Indonesia meskipun telah tinggal berdua. Dua personel The Jansen yang bertahan, baru-baru ini sempat tampil bersama additional player di konser Soundsfest 2024 di Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (27/7/2024).
Mendapat kesempatan berbincang dengan para pewarta, Bani (vokal) dan Adji (bass), sempat bercerita mengenai gagalnya konser mereka di Taiwan dalam rangkaian From Bogor to Asia Tour 2024, pada April 2024. Kala itu, Taiwan sedang dilanda Gempa Bumi di kisaran 7,5 skala Richter.
Namun begitu, The Jansen tetap tampil di dua negara lainnya, yakni Singapura dan Malaysia. Mereka juga sangat prihatin dengan kondisi Taiwan. Bahkan hingga kini, The Jansen masih belum memiliki kesempatan tampil di sana lantaran seringnya dilanda bencana.
Advertisement
"Tur Asia itu kita akhirnya hanya menyumbangkan Malaysia dan Singapura, karena di Taiwan, waktu kita mau berangkat, lagi zona merah (gempa bumi). Katanya kemarin ada berita, lagi bencana banjir. Jadi, belum bisa menjelajahi Taiwan dan belum tahu juga sampai kapan," ujar Bani, ditemui Liputan6.com dan pewarta lain di sela-sela Soundsfest 2024.
Persiapan Sudah Maksimal
Disampaikan juga oleh Bani bahwa padahal sebenarnya ia dan timnya sudah mempersiapkan keberangkatan jelang tur di Asia agar bisa tampil secara maksimal di ketiga kota.
"Untuk kru, The Jansen kalau mau berangkat tur sudah menyiapkan dari lama. Jadi mungkin kita nabung dulu, nanti yang berangkat segimana-segimana," ucap Bani.
"Kalau gue pribadi inginnya lengkap (kru). Cuma, kalau negara yang butuh visa enggak gampang, ya. Jadi, kayak untung-untungan juga walaupun kita ada dananya dan enggak tembus... Ya kita bisa apa?" sambungnya.
Advertisement
Persiapan Lain yang Lebih Rumit
Selama tur Asia, tim The Jansen memboyong 12 orang, total pemain dan kru. Adji menyebut bahwa di beberapa negara, sertifikasi dalam menjalankan alat-alat bagi tiap kru, menjadi satu hal penting agar bisa mereka diizinkan bergabung dalam sebuah tur atau konser.
"Dan beberapa negara pekerjaan (seperti ini) butuh sertifikasi, juga di sound engineer butuh sertifikasi internasional. Jadi enggak bisa sembarangan orang yang bisa megang mixer. jadi pasti mengkerucut tim dan menyesuaikan kondisi negaranya," jelas Adji.
Paling Seru di Antara Dua Negara
Ditanya mengenai negara mana yang paling seru di antara Malaysia dan Singapura sepanjang tur Asia mereka, keduanya tak mau menyebut salah satu.
"Kalau soal Malaysia dan Singapura, kacau (keren) sih antusias mereka. Oke, walaupun itu kali kedua kita. Paling mantep lagi, kemarin konsepnya intimate gigs. Enggak ada stage yang terlalu besar, bisa interaksi sama penonton. Pokoknya, barulah buat kita," terang Bani.
Advertisement