Liputan6.com, Jakarta - Peminat bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya melalui PDI Perjuangan tak hanya dari kader internal untuk maju di Pilkada 2020. Akan tetapi, tokoh eksternal juga turut meriahkan bursa calon kepala daerah.
Bahkan Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Timur mengatakan peminat bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, Jawa Timur sangat luar biasa karena diikuti 15 orang pendaftar.
"Laporan yang masuk jumlahnya 15 pendaftar," ujar wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Ida Bagus Nugroho, ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Minggu (15/9/2019), dilansir Antara.
Advertisement
Baca Juga
Dari jumlah tersebut, para pendaftar mengambil formulir di dua tempat, yaitu di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya di Jalan Setail dan Kantor DPD PDI Perjuangan Jatim di Jalan Kendangsari.
Pendaftar juga tak hanya dari kader internal, beberapa nama dari tokoh eksternal juga turut menyemarakkan bursa calon kepala daerah untuk maju di Pilkada 2020 melalui PDI Perjuangan.
Perekrutan ini, kata dia, memang terbuka bagi siapa saja, yang terpenting calon diputuskan oleh DPP nantinya benar-benar mumpuni, baik rekam jejaknya, memiliki popularitas tinggi serta bisa menjalankan visi PDI Perjuangan.
Beberapa nama kader yang mendaftar antara lain Wisnu Sakti Buana, Dyah Katarina, Armuji, Ony Setiawan, Chrisman Hadi, Anugrah Aryadi, Eddy Tarmidzi dan Soetjipto Angga.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tokoh dari Eksternal Partai
Sedangkan, dari eksternal partai, ada nama Dwi Astutk, Lia Istifhama, Haries Purwoko lalu dua orang purnawirawan TNI berpangkat jenderal dan beberapa nama lainnya.
Sementara itu, salah seorang tokoh eksternal yang mendaftar, Haries Purwoko mengucapkan terima kasih kepada PDIP yang telah membuka ruang luas bagi seluruh elemen masyarakat untuk mendaftar sebagai kandidat.
"Terima kasih kepada PDI Perjuangan. Selanjutnya saya akan mengikuti seluruh tahapan yang telah ditetapkan, serta patuh terhadap apapun yang diputuskan partai," ujar dia.
Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) tersebut beralasan maju di Pilkada Surabaya karena didorong untuk mencalonkan diri oleh sejumlah elemen masyarakat dan menginginkan "Kota Pahlawan" mundur sepeninggal era Bambang DH maupun Tri Rismaharini.
Haries berjanji akan berjuang mewujudkan Surabaya sebagai kota kelas dunia dengan karakter keindonesiaan yang tak tercabut dari akarnya.
"Surabaya sebagai kota dengan besaran ekonomi terbesar kedua di Indonesia harus terus tumbuh, maju meroket, tak ada satu pun rakyat kecil dan kaum marhaen yang ditinggalkan," tutur pengusaha yang juga wakil ketua umum bidang industri kreatif Kadin Jatim tersebut.
Advertisement
PDI Perjuangan Siapkan Kantor Pemenangan
Sebelumnya, DPC Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan melakukan persiapan untuk pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2020 di Jalan Setail Nomor 8, Surabaya, Jawa Timur. Salah satunya menyiapkan kantor pemenangan Pilkada Surabaya 2020.
"Kantor ini dikontrak sampai Pilkada 2020 selesai. Semoga kemenangan dan kejayaan menyertai PDI Perjuangan Surabaya, di antaranya memenangkan pemilihan wali kota dan wakil wali kota tahun depan," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono di Surabaya, Jumat, 13 September 2019, dilansir Antara.
Selain itu, lanjut dia, kantor tersebut sekaligus kantor baru bagi DPC PDI Perjuangan Surabaya yang sebelumnya menempati kantor lama di Jalan Kapuas Surabaya yang telah habis masa kontraknya. Menurut dia, pihaknya telah menggelar acara syukuran atas penempatan kantor baru pada Kamis malam, 12 September 2019.
Hadir di acara syukuran tersebut Wakil Wali Kota Surabaya sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya periode 2014-2019, Whisnu Sakti Buana serta para anggota DPRD Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan. "Acara syukuran juga dihadiri jajaran pengurus DPC PAC hingga ranting," ujar dia.
Adi Sutarwijono atau yang kerap dipanggil Cak Awi ini berharap dengan adanya kantor baru ini proses penjaringan bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya di DPC PDI Perjuangan Surabaya berjalan lancar.
Sejak dibukanya penjaringan pendaftaran bakal Cawali dan Cawawali Surabaya mulai 5 September 2019, sudah nama kader PDIP yang telah mengambil formulir pendaftaran di antaranya Whisnu Sakti Buana (Wakil Wali Kota Surabaya).
Selain itu ada Armudji (anggota DPRD Jatim) dan Eddy Tarmiji (pengurus DPD PDI Perjuangan Jatim), Chrisman Hadi (Ketua Dewan Kesenian Surabaya), Sutjipto Joe Angga (pengusaha sekaligus kader PDIP ), Dyah Katarina (Istri mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono sekaligus anggota DPRD Surabaya) dan Anugrah Ariyadi (mantan anggota DPRD Surabaya).
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surabaya, Baktiono, sebelumnya mengatakan pihaknya akan memverifikasi para kandidat yang mendaftarkan diri. Jika ada persyaratan yang kurang dari bakal calon, kata dia, akan disampaikan kepada bakal calon yang bersangkutan untuk melengkapi. Berikutnya, berkas akan diserahkan ke DPD PDI Perjuangan Jatim.
"Persyaratannya lengkap atau tidak lengkap, tetap akan kita kirimkan ke DPD. Nanti DPD yang akan verifikasi kembali, termasuk DPD bisa memanggil bakal calon yang bersangkutan untuk melengkapi persyaratan," ujar dia.
Untuk proses final, lanjut dia, DPD akan mengirimkan berkas para kandidat yang mencalonkan diri ke DPP PDIP. Selanjutnya DPP PDIP yang akan memutuskan siapa yang akan direkomendasi sebagai bakal cawali dan cawawali Surabaya.