Liputan6.com, Jakarta - Nama Muhadjir Effendy kembali terpilih menjadi menteri di Kabinet Jokowi Jilid 2. Namun, ia tidak menduduki posisi Menteri Pendidikan. Ia terpilih menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
Posisi tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pengumuman kabinet yang diberi nama Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/10/2019). "Muhadjir Effendy Menko PMK yang akan kawal akselerasi pengentasan kemiskinan, solidaritas nasional dan revolusi mental," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Muhadjir Effendy menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia periode 2016–2019. Saat itu, Ia menggantikan posisi Anies Baswedan yang telah menjabat sekitar 20 bulan.
Advertisement
Artikel profil Muhadjir Effendy, dari mendikbud kini jabat menko PMK asal Jawa Timur menyita perhatian pembaca di Surabaya. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Surabaya? Berikut tiga artikel terpopuler yang dirangkum pada Kamis (24/10/2019):
1.Profil Muhadjir Effendy, dari Mendikbud Kini Jabat Menko PMK Asal Jawa Timur
Nama Muhadjir Effendy kembali terpilih menjadi menteri di Kabinet Jokowi Jilid 2. Namun, ia tidak menduduki posisi Menteri Pendidikan. Ia terpilih menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
Posisi tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pengumuman kabinet yang diberi nama Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/10/2019). "Muhadjir Effendy Menko PMK yang akan kawal akselerasi pengentasan kemiskinan, solidaritas nasional dan revolusi mental," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Muhadjir Effendy menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia periode 2016–2019. Saat itu, Ia menggantikan posisi Anies Baswedan yang telah menjabat sekitar 20 bulan.
Berita selengkapnya baca di sini
2. Ini Profil Abdul Halim Iskandar, Santri Jombang yang Dipanggil Jadi Menteri
Dari daftar nama calon menteri yang dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresiden RI, Jakarta, ada satu nama "asing" di telinga dunia perpolitikan nasional, yaitu Abdul Halim Iskandar seorang santri asal Jombang, Jawa Timur.
Sapaannya Gus Halim. Namun, saat maju sebagai calon peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2019, dia mengubah panggilannya menjadi Pak Halim.
"Ya, sekarang panggil Pak Halim saja," ucapnya singkat saat itu.
Meski sudah mem-branding nama, bahkan memasang baliho di hampir seluruh daerah di Jatim. Akan tetapi, dia urung maju sebagai calon gubernur karena partainya mengusung pasangan Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas. Selanjutnya, diganti Puti Guntur Soekarno di posisi calon wagub menjelang pendaftaran di KPU setempat, dilansir dari Antara.
Berita selengkapnya baca di sini
3.Risma Tolak Jadi Menteri di Kabinet Jokowi-Ma’ruf, Ini Alasannya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) memberikan alasan menolak masuk kabinet Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf karena ingin menyelesaikan masa jabatannya sebagai wali kota hingga Februari 2021.
"Saya ingin selesaikan (tugas) di Surabaya. Saya mengucapkan terima kasih atas semua support, tapi saya harus jaga Surabaya ini," kata Risma saat menggelar jumpa pers di rumah dinasnya, Rabu, 23 Oktober 2019.
Diketahui penolakan Tri Rismaharini tersebut memang bukan hal baru karena sebelumnya sudah beredar kabar Risma tidak akan bersedia menjadi menteri.
Berita selengkapnya baca di sini
*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS