Ki Sabdo Jagad Royo Klaim Temukan Obat Virus Corona

Ki Sabdo Jagad Royo sebelumnya mengunggah video di salah satu layanan aplikasi video pada 31 Januari 2020 soal siap membantu China terkait virus corona.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Feb 2020, 22:40 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2020, 22:40 WIB
Suntikan dan obat (iStock)
Ilustrasi steroid. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Sempat heboh video paranormal Ki Sabdo Jagad Royo yang menjaga proses pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada Minggu, 20 Oktober 2019. Kini paranormal tersebut kembali hadir dengan menyatakan kalau menemukan obat atasi virus corona.

Ki Sabdo Jagad Royo sebelumnya mengunggah video di salah satu layanan aplikasi video pada 31 Januari 2020. Pada video berdurasi 1 menit 32 detik itu, ia mengatakan, kalau dirinya siap membantu negara China dan negara lainnya untuk menghilangkan penyakit berbahaya, menular dan mematikan virus corona. Dalam tayangan video tersebut, ia mengklaim kalau hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

Saat ditanyakan mengenai hal itu, Ki Sabdo Jagad Royo menuturkan, kalau mendapatkan petunjuk keselamatan dari Allah SWT. Petunjuk itu dengan menemukan obat untuk membantu mengobati virus corona. Obat tersebut, menurut Ki Sabdo bukan herbal.

"Saya ini orang spiritual. Tidak ada satu niatan soal virus corona. Memohon kepada Allah SWT beri petunjuk, petunjuk keselamatan. Saya sudah temukan obatnya. Bukan herbal, ini kayak ilmiah, saya dapat ini bukan dari manusia tetapi petunjuk Allah,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (8/2/2020).

Lebih lanjut ia menuturkan, kalau dirinya ingin membantu keselamatan umat. Ki Sabdo Jagad Royo pun menamakan obat virus corona itu dengan sebutan wu corn. Ia mengklaim kalau obat itu bisa di uji coba di laboratorium. Ia mengklaim meluangkan waktu dan dana untuk obat karena ingin selamatkan umat.

"Bukan herbal. Di lab-kan, penciptanya saya. Kalau ingin dipraktikkan, saya ke China," kata dia.

Selain itu, Ki Sabdo Jagad Royo mengaku kalau sudah mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma). Ia mengaku sudah mengirimkan surat pada 4 Februari 2020, tetapi belum mendapatkan respons.

"Saya sudah kirim surat kepada Jokowi, Risma, dan Khofifah pada 4 Februari lalu,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Unair Siap Bantu Pemerintah Deteksi Virus Corona

Kampus Unair
Kantor Pusat Manajemen Universitas Airlangga di Kampus C Unair, Jalan Ir Soekarno, Mulyorejo, Surabaya, Jatim. (www.unair.ac.id)

Sebelumnya, Universitas Airlangga (Unair) telah mengirim surat kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan terkait upaya untuk membantu deteksi Virus Corona.

Koordinator Penanganan Corona Universitas Airlangga (Unair) Prof Soetjipto menuturkan, Unair dan Kobe University bekerjasama dan mendapatkan akses ke GISAID di Jerman. Menurut Soetjipto, mendapatkan akses ke GISAID tersebut tidak mudah.

"Berkat hubungan kerja sama Kobe University mendapatkan izin akses data di GISAID. Data utuh RNA virus corona. Karena kunci alat desain primer,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 6 Februari 2020.

Ia menambahkan, Unair juga telah mengirim surat kepada Balitbangkes Kementerian Kesehatan untuk siap membantu pemerintah mendeteksi virus corona.

"Ini bentuk tanggung jawab Unair membantu pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan untuk deteksi virus corona,” kata dia.

Ia menambahkan, Unair memiliki Lembaga Penyakit Tropik (LPT) yang siap untuk membantu pemerintah dalam mendeteksi virus corona dengan Teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) dan reagen yang dapat identifikasi virus corona. Mengutip Antara, dengan akses Genome Coronavirus, LPT Unair mendapatkan primer spesifik untuk mendeteksi Coronavirus 2019 dengan akurasi 99 persen. "Unair memiliki fasilitas prasarana dan sarana, serta SDM," kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya