7 Museum di Malang dan Batu, Unik dan Menarik

Di Malang dan Batu, tersebar beberapa museum yang seru untuk dikunjungi

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 12 Feb 2020, 20:30 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2020, 20:30 WIB
Ilustrasi museum.
Ilustrasi museum. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Malang dan Batu adalah kota di Jawa Timur yang memiliki potensi wisata cukup besar. Kedua kota ini menawarkan beragam destinasi wisata, khususnya wisata alam. Letak geografis yang berada di kaki gunung ini membuat Malang dan Batu menawarkan panorama yang indah.

Selain wisata alam, Malang dan Batu juga punya wisata sejarah yang menarik untuk dikulik. Museum menjadi tujuan yang tepat untuk menelusuri sejarah. Di Malang dan Batu, tersebar beberapa museum yang seru untuk dikunjungi.

Museum-museum ini tergolong unik, beberapa bahkan merupakan satu-satunya di Indonesia. Mengunjungi museum yang ada di Malang dan Batu ini bisa jadi pilihan untuk mengisi liburan bersama keluarga. Berikut 7 museum di Malang dan Batu yang unik dan menarik, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (12/2/2020).

Museum Brawijaya

Gerbong Maut, Museum Brawijaya Malang dan Cerita Penampakan
Museum Brawijaya (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Museum Brawijaya merupakan sebuah museum militer yang berlokasi di JL. Ijen, No. 25 A, Gading Kasri, Klojen, Kota Malang. Di museum ini pengunjung bisa melihat berbagai peninggalan masa penjajahan.

Ada banyak koleksi benda peninggalan perjuangan kemerdekaan di Museum Brawijaya Malang. Di ruang pertama, dipamerkan berbagai koleksi pasca kemerdekaan 1945–1949. Ruang kedua memamerkan koleksi benda periode 1950-1976 mempertahankan kedaulatan.

Salah satu koleksi paling ikonis adalah 'Gerbong Maut' di halaman belakang museum. Gerbong Maut ini konon memiliki cerita mistis tersendiri karena dulunya merupakan gerbong yang digunakan militer Belanda mengangkut 100 tahanan pejuang republik dari penjara Bondowoso menuju penjara Bubutan, Surabaya.

Museum Malang Tempo Doeloe

Menyingkap Sejarah Kota Malang Lewat Museum Malang Tempo Doeloe
Museum Malang Tempo Doeloe mengajak para pengunjungnya menelusuri sejarah kota Malang lewat berbagai koleksinya.

Museum Malang Tempo Doeloe erletak di Jalan Gajah Mada nomor 2 persis di belakang Balai Kota Malang. Museum ini menyajikan sejarah Malang dari masa ke masa. Di museum ini ada sekitar 20 ruang yang menceritakan sejarah Malang. Misalnya, ruang yang menceritakan masa Kerajaan Kanjuruhan, Mataram kuno, Kerajaan Singasari, pertapaan Ken Arok, Kerajaan Majapahit.

Beragam replika benda purbakala, seni dan budaya bisa dinikmati di museum ini. Patung tokoh nasional mulai dari Sukarno , Bung Hatta, Bung Tomo, Jenderal Sudirman dan Amir Syarifudin juga siap 'menyapa' pengunjung yang datang ke Museum Malang Tempo Doeloe.

Museum Musik Indonesia

Mengintip Karya Bersejarah Musisi Indonesia di Museum Musik Indonesia
Berbagai koleksi di Museum Musik Indonesia di Kota Malang, Jawa Timur (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Museum Musik Indonesia berlokasi di Jl. Nusakambangan No.19, Kasin, Kec. Klojen, Kota Malang. Museum ini merupakan satu-satunya museum musik yang ada di Indonesia. Museum yang berdiri sejak 2015 silam ini memiliki ribuan koleksi piringan hitam, kaset, CD, VVD dari berbagai genre seperti pop, rock, jazz, lagu daerah dan sebagainya.

Karya terlangka yang disimpan adalah piringan hitam produksi 1924. Selain itu, ada majalah dan buku musik. Berbagai koleksi yang tersimpan di museum ini didominasi oleh karya seniman Indonesia. Koleksi yang ada di museum ini merupakan sumbangan dari pencinta musik dan kolektor dari dalam negeri maupun mancanegara.

Museum Mpu Purwa

Gaya Milenial di Museum Mpu Purwa Malang Pupus Kesan Suram
Museum Mpu Purwa Malang dilengkapi teknologi QR Code menyajikan informasi digital untuk pengunjung (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Museum Mpu Purwa menyajikan koleksi-koleksi bersejarah kerajaan yang ada di Malang. Museum yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang ini cocok dikunjung bagi yang ingin mengetahui sejarah kota Malang.

Banyak koleksi bernilai sejarah tinggi yang hanya bisa dijumpai di Museum Mpu Purwa. Koleksi yang ada di museum ini berupa peninggalan masa pra sejarah hingga masa sejarah Hindu-Buddha.

Peninggalan yang berasal dari masa pra sejarah berupa batu pelor, batu gores dan batu lumpang. Sementara peninggalan dari zaman Hindu-Budda berasal dari Kerajaan Kanjuruhan, Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Kediri, Kerajaan Singasari, hingga Kerajaan Majapahit.

Museum Angkut

[reservasi]tempat wisata di batu malang
Museum Angkut memajang koleksi kendaraan dari berbagai negara yang hits di masanya

Museum Angkut merupakan museum transportasi sekaligus tempat wisata yang populer di Batu. Museum ini memiliki lebih dari 300 koleksi jenis angkutan tradisional hingga modern. Museum Angkut memiliki luas sekitar 3,7 hektar. Area tersebut dibagi menjadi beberapa zona. Zona yang ada seperti zona edukasi, zona Jepang, Zona Uni Eropa serta Zona Gangster & Broadway.

Di Museum Angkut, pengunjung akan diajak untuk melakukan wisata sejarah dengan melihat bagaimana perubahan moda transportasi dari masa ke masa. Dari mulai moda transportasi yang menggunakan tenaga kuda hingga moda transportasi bertenaga listrik.

Museum Satwa

Museum Satwa merupakan bagian dari Jatim Park 2 yang dibangun sebagai Lembaga Konservasi Ex-Situ Satwa Liar. Museum Satwa berlokasi di Jl. Oro-oro Ombo No. 9A Kota Wisata Batu. Di museum ini terdapat koleksi satwa-satwa yang diawetkan dan fosil-fosil purba yang dari berbagai Negara.

Selain itu Museum Satwa juga menyajikan replika satwa purba seperti Apatosaurus, Tyrannosaurus-Rex, Stegosaurus, Mammoth, dan replika satwa purba lainnya.

Museum Tubuh

Museum Tubuh berada di Jatim Park 1, Kota Batu. Di museum ini, pengunjung bisa memperoleh pengalaman menyenangkan saat mempelajari anatomi tubuh manusia. Museum Tubuh yang memiliki nama The Bagong Adventure Museum Tubuh merupakan satu-satunya museum tubuh yang ada di Indonesia.

Terdapat 16 zona di museum ini, dimulai dari zona gigi, telinga, hidung, hingga zona tulang sendi, dengan fasilitas multimedia yang modern. Salah satu koleksi menarik dari museum ini adalah spesimen manusia asli yang diawetkan dengan teknik plastinasi yang dikembangkan oleh Prof. Gunther Von Hagen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya