Liputan6.com, Jakarta - Merebaknya wabah virus corona baru (Sars-CoV-2) membuat sejumlah perajin masker di sejumlah tempat di Jawa Timur kebanjiran pesanan.
Sejak pandemi ini melanda, kebutuhan masker terus meningkat. Sementara jumlah stok yang ada tidak mencukupi kebutuhan masyarakat yang begitu besar. Menjawab persoalan itu, Isti Wahyuni, salahs atu warga Sidoarjo, Jawa Timur membuat masker kain.
Menurut Isti, terhitung sejak Jumat, 27 Maret, ia mendapat pesanan 1.500 masker dari masyarakat umum dan sejumlah instansi pemerintahan serta swasta, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
"Sebelumnya produksi kaos sablon, Sejak ada virus corona atau COVID-19, pemesanan kaos menurun drastis. Akhirnya coba iseng bikin masker, kemudian pasang status di media sosial, ternyata langsung direspon dan ada pesanan," kata Isti.
Bukan sembarang masker, Isti memproduksi masker penangkal COVID-19 premium dengan tiga lapis kain. Ditambah tulisan serta logo instansi di bagian depan yang membuat masker itu terkesan eksklusif.
Â
Â
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Produksi di Jombang
Tak hanya Isti, rumah produksi pembuatan masker kain milik Dwi Anjani, di Desa Miagan, Kecamatan Mojoagung, Jombang pun mendapat pengalaman serupa.
Sejak merebaknya wabah virus corona baru dan kelangkaan masker buatan pabrik, banyak masyarakat melirik masker berbahan kain buatannya.
Selain dipercaya bisa mencegah ada debu yang masuk ke dalam mulut dan hidung. Produksi masker kain dengan beragam warna dan bentuk menjadi daya tarik tersendiri dan kelebihannya masker bisa digunakan berulang-ulang. Demikian seperti dikutip dari tayangan Fokus.
Karena bisa dibersihkan atau dicuci usai dipakai. Kini sejak virus corona baru merebak, dalam sehari Anjani bisa memproduksi 100 biji masker kain. Masker buatannya pun tak hanya diburu warga Jombang tapi juga banyak dipesan warga Mojokerto hingga Sidoarjo.
Â
Â
Â
Advertisement
Produksi di Probolinggo
Tak hanya masker, penjahit rumahan juga berusaha menyediakan alat pelindung diri (APD). Selain itu, rumah penjahit Ririn Dwi Kartiko Wati, di Komplek Perumahan Sumber Taman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, kini menjadi salah satu tempat produksi alat pelindung diri atau APD medis, terutama untuk penanganan Covid-19.Â
Ririn bersama sejumlah penjahit lainnya, bahu membahu menyediakan pakaian khusus, karena makin terbatas. Melalui bantuan para donatur, para penjahit yang tergabung dalam Paguyuban Penjahit Rumahan Kota Probolinggo ini, menyediakan bahan, mendisain, hingga menjahit secara berkelompok.
Bahan yang digunakan berupa plastik jenis PVC Vinyl, berwarna putih, yang tak memiliki serat dan tahan air. Setelah dipotong sesuai ukuran, lalu didesain sedemikian rupa sehingga mirip dengan aslinya.
Menurut Ririn, proses pakaian pelindung diri butuh kehatian-hatian, karena bahan plastik yang mudah robek saat digunting atau dijahit. Meski belum dibuat dari bahan standar WHO, tapi proses rancang dan jahit dibuat sedemikian rupa agar betul-betul aman saat digunakan.