Peserta Pelantikan di BKD asal Mojokerto Tutup Usia karena Corona COVID-19

Dari 240 peserta pelantikan kepala sekolah di Jawa Timur pada Rabu, 20 Mei 2020, 90 persen di antaranya diklaim sudah jalani tes cepat atau rapid test.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jun 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2020, 18:00 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pendidikan Jawa Timur mendapatkan laporan kalau pengawas sekolah asal Mojokerto, Jawa Timur yang juga peserta pelantikan di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) pada Rabu, 20 Mei 2020 dipastikan tutup usia karena positif Corona COVID-19.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi mengakui pihaknya mendapat laporan pengawas sekolah asal Mojokerto yang juga peserta pelantikan di Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Rabu, 20 Mei 2020 dipastikan meninggal dunia akibat positif Corona COVID-19.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengatakan, mulanya pengawas sekolah asal Mojokerto dengan KTP Jombang ini mengikuti pelantikan pada 20 Mei 2020 dan dikabarkan masuk rumah sakit tiga hari setelahnya.

"Awalnya didiagnosis mag kronis karena dia mengeluh sakit perut. Tapi ternyata ada flek di bagian paru-paru dan dilakukanlah tes swab. Hasil swab menyatakan positif COVID-19 pada 3 Juni, kemarin," ujar Wahid.

Mengetahui ada laporan ini, pihaknya sebenarnya sudah bergerak cepat melacak atau tracing seluruh peserta pelantikan.

Dari total 240 peserta, 90 persen di antaranya diklaim sudah menjalani tes cepat atau rapid test yang hasilnya nonreaktif.

"Yang 10 persen belum keluar hasilnya. Namun, secepatnya akan selesai hasil rapid test tersebut," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pastikan Pelantikan Pakai Protokol Kesehatan yang Ketat

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Terkait kabar tidak ada protokol kesehatan ketika pelantikan berlangsung dibantah oleh Wahid. Mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim ini memastikan pelantikan menggunakan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Peserta masuk ruangan disemprot disinfektan, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta memakai hand sanitizer, wajib masker dan physical distancing.

"Setelah usai pelantikan petugas dari BKD lewat pengeras suara agar segera meninggalkan ruang pelantikan. Tetapi ada beberapa yang meluapkan kegembiraannya dengan menyempatkan foto-foto," tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya