Pemkot Surabaya Gelar Rapid Test di Satu Gang Ini, Kenapa?

Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya menggelar rapid test di Kampung Gubeng Kertajaya IX Surabaya, Jawa Timur.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Jun 2020, 13:45 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2020, 15:05 WIB
Tenaga Medis Kota Bekasi Jalani Rapid Test Covid-19
Petugas menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 kepada tenaga medis di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (25/3/2020). Pemeriksaan hanya diperuntukan bagi tenaga medis seluruh puskesmas, dan rumah sakit yang ada di Kota Bekasi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya menggelar rapid test di Kampung Gubeng Kertajaya IX Surabaya, Jawa Timur untuk mencegah penyebaran Corona COVID-19. Langkah ini dilakukan setelah tiga orang dalam satu keluarga meninggal.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, M. Fikser menuturkan, pemerintah kota Surabaya melakukan rapid test atau tes cepat di sepanjang gang Gubeng Kertajaya IX. Dari 69 orang dites, ada lima orang dinyatakan reaktif.

"69 (orang-red) rapid test, lima orang reaktif dan dalam satu rumah,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (5/6/2020).

Fikser mengatakan, lima warga tersebut telah mendapatkan penanganan dengan dipindahkan ke hotel untuk menjalani isolasi. Kemudian menjadi prioritas untuk melakukan tes swab.”Sedang menunggu swab, satu hingga dua hari ini,” ujar dia.

Langkah rapid test dilakukan di wilayah tersebut setelah tiga orang dalam satu keluarga tutup usia dalam waktu berdekatan. Fikser menceritakan, sang istri (61) mengeluh panas dan dibawa ke salah satu rumah sakit (RS) swasta pada 24 Mei 2020. Kemudian ikuti rapid test pada 26 Mei 2020, dan hasilnya nonreaktif saat itu.

"Lalu dibawa kembali ke RS Islam Jemur sari pada 29 Mei, dan mendapatkan perawatan, dan pada 2 Juni meninggal dunia," kata Fikser.

Kemudian sang suami juga dibawa ke rumah sakit pada 29 Mei 2020 usai mengalami sesak dan batuk dan kemudian meninggal dunia. Fikses menuturkan, pasangan suami istri ini berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) karena tes swab belum keluar. "PDP kecuali hasilnya sudah keluar," ujar dia.

Sang anak yang sedang hamil delapan bulan sempat dibawa ke rumah sakit setelah mengeluhkan batuk, pilek dan sesak nafas pada 22 Mei 2020. Kemudian pada 26 Mei masuk UGD karena batuk dan sesak nafas. "Masuk salah satu ruang isolasi, dan hasil rapid test reaktif. Pada 27 Mei pasang ventilator, dan 30 Mei meninggal dunia,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Perkembangan Corona COVID-19 di Surabaya pada 4 Juni 2020

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Balai Kota Surabaya (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, selama dua hari, tambahan pasien positif Corona COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur tidak terlalu signifikan. Tercatat, pasien positif Corona COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur bertambah 25 orang pada Kamis, 5 Juni 2020. Pada Kamis, 4 Juni 2020, tambahan pasien positif sebesar 55 orang.

Mengutip peta sebaran Corona COVID-19 di laman lawancovid-19, Jumat (5/6/2020), berdasarkan sumber dinas kesehatan Kota Surabaya, total pasien positif Corona COVID-19 mencapai 2.828 orang. Rinciannya 2.730 orang dari Surabaya dan 98 orang dari luar Surabaya hingga 4 Juni 2020.

Total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dalam perawatan sebanyak 2.007 orang. Pasien sembuh dari Corona COVID-19 di Surabaya bertambah menjadi 523 orang dan dari luar Surabaya sebanyak 17 orang. Sementara itu, pasien meninggal karena Corona COVID-19 bertambah tiga orang menjadi 250 orang dan dari luar Surabaya sebanyak enam orang.

Total pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Corona COVID-19 mencapai 3.217 orang. Dari jumlah tersebut, PDP dalam pengawasan sebanyak 2.007 orang dan PDP sembuh mencapai 1.207 orang. PDP meninggal ada tiga orang.

Selain itu, total kumulatif ODP mencapai 3.816 orang. Rinciannya ODP dipantau sebanyak 525 orang dan ODP selesai dipantau ada 3.291 orang.

Di Surabaya, pasien positif Corona COVID-19 terbanyak ditemui di Surabaya Timur yang mencapai 959 pasien, di Surabaya Selatan sebanyak 576 pasien dan Surabaya Utara sebanyak 550 pasien.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya