Pemkab Madiun Alihkan Dana Renovasi Pasar untuk Tangani COVID-19

Dana yang sediakan Pemkot Masiun guna pembangunan fasilitas umum tersebut mencapai Rp3 miliar untuk Pasar Sleko dan Rp6 miliar untuk pasar Bunga.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jun 2020, 01:00 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2020, 01:00 WIB
Ilustrasi – Suasana pasar tradisional Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – Suasana pasar tradisional Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Gaguk Hariyono mengatakan bahwa Pemkab Madiun menundan renovasi dua pasar rakyat yaitu Pasar Sleko dan Pasar Bunga yang ada di wilayah setempat karena dampak pandemi COVID-19 yang melanda saat ini.

"Kemarin pada waktu pembahasan kaitannya dengan penanganan COVID-19, anggaran untuk pasar itu dipangkas semua," ujar Gaguk di Madiun, Minggu, 14 Juni 2020.

Ia mengungkapkan bahwa sesuai data, dana yang sediakan Pemkot Masiun guna pembangunan fasilitas umum tersebut mencapai Rp3 miliar untuk Pasar Sleko dan Rp6 miliar untuk Pasar Bunga, dilansir dari Antara.

Namun, lanjutnya, anggaran yang telah disiapkan untuk renovasi ulang dan membangun dua pasar tradisional itu kini direalokasi untuk penanganan COVID-19 sehingga anggaran tersebut kini telah dikembalikan ke kas daerah.

Ia menyatakan penundaan renovasi dan pembangunan dua pasar tersebut diakui sangat berdampak terhadap keberlangsungan sektor ekonomi. Seperti pasar Bunga, rencana pembangunan pasar tersebut di wilayah Kecamatan Taman dianggap lebih menguntungkan pedagang karena strategis.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Tidak Hanya Dana Renovasi

3 Alasan Kenapa Rabu Kemarin Rupiah Menguat
Ilustrasi dana BLT

Demikian juga untuk renovasi Pasar Sleko Kota Madiun, nantinya diharapkan pedagang buah di pasar tersebut seluruhnya dapat menghadap ke jalan, sehingga lebih banyak dituju pembeli.

Gaguk menambahkan, tidak hanya dana pembangunan pasar yang dialihkan untuk penanganan COVID-19. Secara total, anggaran kegiatan lain di Dinas Perdagangan juga ikut dipangkas sebesar 35 persen untuk penanganan virus mematikan tersebut.

Nantinya, jika kedua pasar tersebut akan dibangun, proses pengerjaannya menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Madiun.

"Untuk waktunya belum tahu. Paling cepat ya tahun depan. Sebab, kalau perubahan anggaran keuangan (PAK) tahun ini, kayaknya nggak nutut waktunya," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun.

Gaguk mengutarakan harapanya agar proses renovasi dan pembangunan kedua pasar tersebut dapat segera dilakukan, sehingga mendukung perekonomian wilayah dan masyarakat setempat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya