150 Ibu Hamil di Surabaya Jalani Tes Swab, Jelang Persalinan Bakal Dites Ulang

Berdasarkan data Dinkes Kota Surabaya sampai dengan minggu pertama pada Juli 2020, jumlah usia kehamilan 37 minggu mencapai 667 orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jul 2020, 10:18 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2020, 10:17 WIB
Ilustrasi Ibu Hamil Minum Kopi (iStockphoto)
Ilustrasi Ibu Hamil Minum Kopi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar tes swab atau tes usap yang ditujukan kepada ibu hamil di usia kehamilan (UK) 37 minggu. Hal ini untuk melindungi kondisi kesehatan ibu hamil agar benar-benar bebas dari COVID-19.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Convention Hall, Jalan Arif Rahman Hakim Surabaya pada Selasa, 14 Juli 2020. Ada 150 orang peserta ibu hamil yang mengikuti tes swab ini dari berbagai puskesmas se-Surabaya.

"Kemarin ibu hamil jumlahnya ada 150 orang yang kami swab. Mereka langsung kami swab tidak menunggu rapid test. Jadi yang swab ini bukan dari hasil rapid test reaktif,” kata Feny sapaan lekat Febria Rachamanita di Balai Kota Surabaya, ditulis Kamis, (16/7/2020), seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id.

Feny menuturkan, berdasarkan data Dinkes Kota Surabaya sampai dengan minggu pertama pada Juli 2020, jumlah UK 37 minggu mencapai 667 orang. Dari jumlah tersebut akan dilakukan tes swab secara bertahap.

"Kami menggunakan mobil PCR dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk tes swabnya. Supaya hasilnya segera diketahui ibu hamil,” ungkap dia.

Nantinya, kata Feny, setelah melewati tes swab ini, ibu hamil juga akan di swab kembali saat UK masuk ke minggu 39 atau menjelang persalinan. Hal tersebut sesuai dengan tujuan program Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya agar dapat memetakan ibu hamil harus melahirkan di mana.

"Kemarin kita petakan mereka (ibu hamil) harus lahir di mana. Jika lahir di rumah sakit untuk ibu hamil yang probable maka kami siapkan rumah sakit yang dapat menangani ibu hamil dengan status probable Covid-19. Begitupun sebaliknya,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Bekerjasama dengan Rumah Sakit

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Kepala Dinas Kesehatan ini pun memaparkan, ada 29 rumah sakit di Surabaya yang bekerja sama dengan Pemkot Surabaya melalui Jamkesmas Non Kuota. Kemudian, untuk rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS, berjumlah 42 rumah sakit.

“Untuk ibu hamil tergatung jaminannya menggunakan BPJS atau Jamkesmas. Bisa dipilih sesuai dengan jaminan kesehatannya," kata dia.

Kemudian, Feny menyebut, khusus untuk ibu hamil probable Covid-19, ada sembilan rumah sakit yang sudah disiapkan untuk tempat persalinan. Di antaranya, RSU dr Soetomo, RSUD dr Moh Soewandhie, RS Unair, RS Royal, RS Husada Utama, RS PHC, RSU Haji, RSUD Bhakti Dharma Husada dan RSAL dr Ramelan.

"Kalau untuk pasien dengan risiko sangat tinggi dengan NICU level 3, ada enam rumah sakit. Yakni, RSU dr Soetomo, RSUD dr Moh Soewandhie, RS Unair, RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) dan RSAL dr Ramelan dan RSU Haji," pungkas dia. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya