Siswa SMA/SMK Situbondo dan Bondowoso Pilih Pindah ke Pesantren

Dinas Pendidikan Situbondo membawahi Bondowoso meminta pihak saling memahami kebijakan belajar di rumah bukan kebijakan sekolah, melainkan sudah menjadi kebijakan nasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jul 2020, 11:15 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2020, 11:14 WIB
Hari Pertama Siswa SMA Tempuh UNBK
Seorang siswi SMA 12 Cilenggang melihat kartu pesertanya saat mengikuti UNBK di Serpong, Senin (9/4). UNBK sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA) berlangsung dari 9-12 April 2018. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Libur sekolah akibat pandemic COVID-19 terlalu lama dan pembelajaran di rumah secara dalam jaringan (daring) yang dianggap wali murid kurang efektif mendorong banyak siswa pindah ke pesantren. Hal itu laporan yang didapatkan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Situbondo

"Pendidikan di pesantren sudah masuk, jadi banyak siswa yang sudah mendaftar di SMA maupun SMK justru dipindah (ke pesantren). Ini saya baru terima laporan ada empat orang lagi siswa di Bondowoso juga dipindah ke pesantren," ujar Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Situbondo membawahi Bondowoso Sugiyono Eksantoso kepada wartawan di Situbondo, Jumat, 17 Juli 2020, seperti dikutip dari Antara.

Pihaknya juga menerima banyak keluhan dari kepala sekolah SMA maupun SMK mengenai terlalu lamanya siswa harus belajar di rumah secara dalam jaringan (daring) yang dianggap wali murid kurang efektif.

Kondisi itu yang menyebabkan banyak orangtua memilih memindahkan anaknya ke pesantren dan bisa jadi juga para wali murid kesulitan mengawasi terhadap anak mereka di rumah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

PPDB Belum Penuhi Pagu

Sambut Imlek, Para Pelajar SMA Buat Kerajinan Lampion
Sejumlah siswi membuat lampion bernuansa imlek di SMA Negri 39 Jakarta, Selasa (21/1/2020). Kerajinan lukisan tersebut dibuat oleh siswa untuk menyambut hari imlek 2571 yang jatuh pada Sabtu (25/1) 2020. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ia meminta semua pihak saling memahami kebijakan belajar di rumah bukan kebijakan sekolah, melainkan sudah menjadi kebijakan nasional.

"Kami memang dilematis, seperti sekarang masa orientasi siswa atau MOS, tapi siswa tak boleh datang ke sekolah. Akhirnya kami menyiasati dengan cara datang bergantian, tapi tidak efektif," ujar dia.

Sugiyono menambahkan hingga saat ini penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA/SMK negeri di Situbondo dan Bondowoso belum memenuhi pagu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya