Candi Jolotundo Mojokerto Tujuan Wisatawan saat Libur Tahun Baru Islam

Salah satu wisatawan asal Surabaya, Fauzan menuturkan, dirinya datang bersama dengan orangtuanya untuk mengisi liburan panjang 1 Muharam di Candi Jolotundo, Mojokerto, Jatim.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Agu 2020, 22:20 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2020, 22:20 WIB
Ritual Ruwat Sumber Mata Air Jolotundo Trawas Mojokerto
33 perawan di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur bejalan kaki sejauh tiga kilometer menuju situs petirtaan Jolotundo, di tangan masing-masing menggenggam erat kendi berisi air suci. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat memilih tempat wisata Candi Jolotundo yang ada di kaki Gunung Penanggungan di Mojokerto, Jawa Timur untuk habiskan waktu libur saat peringatan 1 Muharam atau juga dikenal dengan 1 Suro.

Salah satu wisatawan asal Surabaya, Fauzan menuturkan, dirinya datang bersama dengan orangtuanya untuk mengisi liburan panjang 1 Muharam ini.

"Kebetulan liburan ini menjelang akhir pekan sehingga kami ingin menghabiskan waktu liburan ke wisata alam berhawa dingin," ujar dia di Mojokerto, Kamis, (20/8/2020), seperti dikutip dari Antara.

Ia menuturkan, dirinya sengaja datang ke tempat itu karena selain menyajikan udara sejuk juga menyajikan sumber mata air yang cukup segar.

"Banyak di antara pengunjung lainnya yang datang sambil membawa jeriken untuk mengambil air yang keluar dari candi tersebut," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Jumlah Kunjungan Wisatawan Turun

Petirtaan Jolotundo
Petirtaan Jolotundo (Sumber: Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Mojokerto)

Hal senada juga dikatakan Iwan wisatawan lainnya yang mengaku jika dirinya bersama dengan keluarga sengaja datang untuk mandi di sumber air.

"Airnya jernih segar, meskipun sedikit berdesakan dengan pengunjung lainnya yang ingin merasakan wisata di tempat itu," ujar dia.

Sementara itu, Ahmad salah satu petugas jaga mengatakan, jika pada liburan panjang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berlibur di tempat itu.

"Kami tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menyediakan tempat cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh dan juga bilik penyemprotan disinfektan dan terpenting adalah penggunaan masker kepada setiap pengunjung yang akan masuk ke lokasi wisata," ujar dia.

Ia mengakui, jika selama pandemi pengunjung wisata di tempat itu cenderung turun dibandingkan dengan hari-hari libur biasanya. "Semoga segera berakhir pandemi virus corona," tutur dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya