Surabaya Kembali Zona Oranye COVID-19 di Peta Risiko

Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan COVID-19 Jatim, Joni Wahyuhadi menegaskan, perubahan peta risiko Surabaya berdasarkan perhitungan Satgas Pusat yang diperbarui tiap satu minggu sekali.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 25 Agu 2020, 20:50 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2020, 16:31 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Kota Surabaya, Jawa Timur yang sempat berstatus zona merah atau risiko tinggi penyebaran COVID-19 kini kembali menjadi zona oranye atau risiko sedang. Hal tersebut berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 merilis peta risiko, Selasa (25/8/2020). 

Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan COVID-19 Jatim, Joni Wahyuhadi menegaskan, perubahan itu berdasarkan perhitungan Satgas Pusat yang diperbarui tiap satu minggu sekali. 

"(Penentuannya) ada tiga (faktor), epidemiologi, pelayanan kesehatan dan surveilens. Jadi tidak hanya satu, ada 15 (indikator) kemudian jadi 3 (faktor besar)," tutur dia. 

Joni menyampaikan, warna peta risiko COVID-19 yang berubah itu sebenarnya dapat menjadi pengingat atau alarm bagi tiap-tiap daerah.

Zona wilayah akan berubah menjadi merah lagi apabila masyarakat abai dengan protokol kesehatan. Kasus bisa tumbuh bak jamur di musim hujan, potensi kematian pun secara otomatis meningkat.

"Semua masih bisa berubah-ubah. Dia ber-progress tiap Selasa. Misalkan merah itu high risk transmisi penularannya. Kuning (rendah penularan) juga ada risiko," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Sidoarjo Masih Zona Merah

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Terkait Sidoarjo yang masih masuk zona merah di peta risiko, Joni menyampaikan memang daerah tersebut berisiko tinggi penularan COVID-19.

Meskipun jumlah kasusnya lebih sedikit daripada Surabaya. Akan tetapi persentase tingkat kematian dan penularan di Sidoarjo masih tinggi.

"Memang kita lihat kematiannya banyak, tinggi. Warna dipengaruhi penambahan case, kematian, transmission rate dan macam-macam. Persediaan sarana kesehatan juga. Intinya Ada 15 (indikator)," tegas Joni.

Tambahan pasien positif COVID-19 di Jawa Timur masih terjadi. Ada tambahan pasien COVID-19 sebanyak 320 orang pada Senin, 24 Agustus 2020.

Kasus kumulatif pasien positif COVID-19 mencapai 30.645 orang hingga 24 Agustus 2020 di Jawa Timur.

Pasien dinyatakan sembuh dari COVID-19 bertambah 321 orang. Dengan demikian, total pasien positif COVID-19 yang sembuh mencapai 23.953 orang.

Sementara itu, pasien meninggal karena COVID-19 bertambah 23 orang di Jawa Timur. Total pasien meninggal karena COVID-19 mencapai 2.195 orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya