Liputan6.com, Surabaya- Wali Kota Risma menanggapi pernyataan Ketua MPR yang menyebutkan nama Risma masuk 10 besar calon presiden 2024 berdasarkan hasil survei elektabilitas kepala daerah.
Ia mengaku tak pernah membayangkan bisa masuk dalam 10 besar survei elektabilitas Calon Presiden 2024 seperti yang disampaikan Bambang Soesatyo tersebut. Bahkan, ia tak mengetahui siapa yang membuat survei elektabilitas itu.
"Karena itu, kalau ada yang melakukan survei itu bukan saya yang minta dan bukan kemauan saya. Saya juga tahu kapasitas kemampuan saya seperti apa," ujarnya, seperti yang dikutip dari Antara, Jumat (28/8/2020).
Advertisement
Baca Juga
Wali Kota Risma tidak pernah bermimpi menjadi seorang presiden. Ia menilai menjadi wali kota saja sudah berat, apalagi menjadi presiden.
“Tanggung jawabnya berat, bukan hanya di dunia ini. Karena saya harus pertanggungjawabkan itu dihadapan Tuhan," ucapnya.
Ia menegaskan tidak pernah membayangkan ingin maju sebagai Presiden, apalagi menginisiasi survei elektabilitas calon presiden.
"Dari pada saya buat survei mending saya kasihkan ke anak-anak yang lain, yang banyak ditinggalkan orang tua kena Covid-19 dan sebagainya. Jadi saya tidak tahu siapa yang melakukan survei itu," kata Wali Kota Risma.