28 Desa di Gresik Terendam Banjir Akibat Kali Lamong Meluap

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Yanuar Rachmadi mengungkapkan, ketinggian banjir kerkisar 10 hingga 70 centimeter.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 15 Mar 2021, 19:13 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2021, 19:13 WIB
Ilustrasi banjir
Ilustrasi banjir. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Surabaya - Banjir merendam 28 desa di empat kecamatan Kabupaten Gresik, akibat meluapnya Kali Lamong. 

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Yanuar Rachmadi mengungkapkan, ketinggian banjir kerkisar 10 hingga 70 centimeter.

"Ada 28 desa di empat kecamatan itu yang tergenang air," ujarnya, Senin (15/3/2021).

Adapun puluhan desa yang terendam banjir di empat kecamatan itu, yakni tujuh desa di Kecamatan Balongpanggang. Meliputi Desa Kedungpring, Balongpanggang, Pucung, Banjaragung, Wotansari, Sekar Putih, dan Desa Klotok.

"Ketinggian air rata-rata mencapai 10 hingga 60 cm," ucapnya.

Lalu sembilan desa di Kecamatan Benjeng, yakni Desa Sedapurklagen, Deliksumber, Kedungrukem, Munggugianti, Bulurejo, Sirnoboyo, Lundo, Klampok, dan Desa Karang Kidul. Ketinggian air rata-rata mencapai 10-50 cm.

"Tapi genangan air di desa Kecamatan Benjeng sebagian besar sudah surut," ujarnya.

Selanjutnya sembilan desa di Kecamatan Cerme, Gresik, yakni Desa Dadapkuning, Ngembung, Sukoanyar, Dungus, Betiting, Guranganyar, Morowudi, Iker-iker, dan Desa Pandu. Banjir merendam 284 rumah dengan ketinggian air mencapai 10-50 cm.

"Sementara di Kecamatan Menganti hanya ada satu Desa Pranti, genangan air mencapai 20-30 cm sepanjang 300 meter," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Warga Tetap Bertahan di Rumah

Yanuar menyebutkan, masyarakat setempat memilih tetap bertahan di rumahnya masing-masing. Bahkan, warga bersama-sama bersih-bersih kotoran akibat banjir.

"Tidak ada pengungsian, dan warga masih beraktifitas seperti biasa. Meski masih ada genangan air di desa di sejumlah kecamatan itu," ujarnya.

Yanuar mengaku pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD Gresik untuk melakukan pertemuan. Pertemuan tersebut melibatkan Kepala Desa/Lurah dan Ketua Badan Pertimbangan Desa (BPD) di empat Kecamatan tersebut.

"Kami juga telah menyiagakan personel di lokasi banjir, perahu untuk evakuasi. Serta memonitoring Kali Lamong dan pasang surut air laut," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya