Pencarian Bangkai Kapal Van Der Wijck Dihentikan Sementara Karena Cuaca

Wicaksono menjelaskan, kondisi arus bawah di sekitar lokasi begitu kencang, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan penyelaman.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mei 2021, 06:10 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2021, 06:10 WIB
Cuaca Ekstrem Tenggelamkan Kapal di Perairan Maluku, 14 Tewas
Ilustrasi cuaca ekstrem sebabkan gelombang tinggi di perairan.

Liputan6.com, Surabaya - Balai Pelestarian Cagar Budaya Jatim (BPCB Jatim) menghentikan sementara pencarian bangkai kapal Kapal Van Der Wijck di perairan Lamongan.

Arkeolog BPCB Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, keputusan untuk menghentikan eksplorasi tersebut diambil akibat cuaca buruk yang terjadi di sekitar titik yang diduga lokasi bangkai kapal Van Der Wijck tersebut.

"Ya, kita hentikan sementara karena cuaca buruk," kata Wicaksono, Senin (3/4/2021) dikutip dari TimesIndonesia.

Wicaksono menjelaskan, kondisi arus bawah di sekitar lokasi begitu kencang, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan penyelaman.

 "Kondisi arus bawah deras sehingga lumpur yang ada di dasar laut teraduk dan membuat keruh," ujarnya.

Rencananya eksplorasi bangkai kapal Van Der Wijck akan dilanjutkan lagi setelah kondisi cuaca di perairan Pantura Lamongan lebih membaik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Koordinasi

Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan Miftah Alamuddin mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses eksplorasi dan ekspedisi Kapal Van Der Wijck kepada BPCB Jatim dan tim.

"Kondisinya memang seperti itu (cuaca buruk), kami akan terus berkoordinasi dengan BPCB Jatim terkait eksplorasi selanjutnya," terang Miftah.

Seperti diberitakan sebelumnya, eksplorasi Kapal Van Der Wijck di perairan utara Lamongan telah dimulai oleh BPCB Jatim sejak Kamis (29/4/2021) dan telah berhasil menemukan titik yang diduga menjadi lokasi keberadaan kapal yang tenggelam tahun 1936 itu. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya