Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 577 pengendara yang terjaring di pos penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya, kabur saat akan dilakukan tes rapid antigen.
"Dari jumlah tersebut, terdapat 504 warga luar kota dan 73 lainnya warga Surabaya," ujar Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, Selasa (15/6/2021).
Baca Juga
Pria yang akrab disapa Febri ini mengungkapkan, saat dipanggil oleh petugas untuk dilakukan rapid antigen, para pengendara tersebut tidak ada di lokasi.
Advertisement
"Ada sekitar 577 warga yang terkena screening ini ketika dipanggil untuk dilakukan rapid antigen tidak di lokasi. Jadi mereka meninggalkan KTP di posko penyekatan Suramadu," ucapnya.
Febri mengatakan, tindakan tersebut sangat berisiko, sebab mereka belum diketahui secara pasti kondisi kesehatannya seperti apa. Apalagi mereka diketahui usai mobilitas atau perjalanan dari luar kota.
"Ini kan cukup berisiko karena kita tidak tahu kondisi kesehatan seperti apa. Karena itu kita mengambil langkah antisipasi," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bunga Penyemangat
Pos penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya diwarnai taburan karangan bunga ucapan selamat dan dukungan untuk TNI-Polri dan petugas yang melakukan pemeriksaan kesehatan.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengucapkan terimakasih atas dukungannya dari masyarakat yang disampaikan melalui karangan bunga, yang di pasang di pos penyekatan.
"Kami sangat berterimakasih kepada para tokoh Agama, tokoh Masyarakat, dan tokoh Pemuda, yang telah mendukung kami dalam rangka meminimalisir penyebaran covid-19 di Jawa Timur, khususnya di Bangkalan," ujar Gatot, Selasa (15/6/2021).
Gatot menjelaskan, dukungan yang disampaikan oleh masyarakat melalui karangan bunga ini dapat menjadi spirit dan suport tersendiri bagi petugas yang sedang berjuang melawan covid-19.
"Ini dapat mejadi spirit dan suport tersendiri bagi petugas yang berjuang melawan covid-19 di perbatasan Suramadu," ucap Gatot saat melakukan kunjung kerja di Bangkalan.
Advertisement