Liputan6.com, Mojokerto - Vaksinasi COVID-19 di Kota Mojokerto menempati posisi tertinggi di wilayah Jawa Timur, yakni mencapai 86,50 persen. Angka tersebut melampaui kota dan kabupaten lain di wilayah setempat.
Pencapaian vaksinasi COVID-19 di kota yang terdiri dari tiga kecamatan itu mendapat apresiasi baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi.
Data itu diperoleh saat pertemuan virtual dengan seluruh Satuan Tugas COVID-19 Jawa Timur bersama Wakil Presiden Maruf Amin dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Rabu (21/7).
Advertisement
Tak hanya itu, tingkat kepatuhan warga Kota Mojokerto dalam bermasker dan menjaga jarak juga mendapat persentase cukup tinggi, yakni mencapai 93 persen, dilansir dari Antara.
Baca Juga
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Kota Mojokerto yang selalu mematuhi setiap peraturan pemda di masa PPKM.
"Alhamdulillah tingkat kepatuhan menggunakan masker dan jaga jarak di Kota Mojokerto di atas 93 persen. Ditambah capaian vaksinasi kita adalah yang tertinggi di Jatim, mencapai 86,50 persen. Semoga dengan ikhtiar yang kita lakukan bersama-sama dapat membuat kita segera bangkit dari pandemi COVID-19," ujarnya.
Ning Ita, sapaan karibnya, menyebut hasil yang dicapai dan diapresiasi Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Gubernur Khofifah ini tidak luput dari antusiasme tinggi warganya dalam memerangi COVID-19, sehingga mempercepat pelaksanaan vaksinasi.Â
Â
Saksikan Video Menarik Berikut Ini
Berharap Relaksasi PPKM
Selain itu, lanjut Ning Ita, tenaga kesehatan sangat berperan besar dalam pelaksanaan vaksin guna mewujudkan kekebalan kelompok.
"Capaian-capaian ini tentu saja tidak dapat terwujud tanpa kerja sama yang baik dari masyarakat. Semoga dengan rujukan ini, relaksasi aturan PPKM akan kita dapatkan di tanggal 26 Juli nanti. Karena progres Kota Mojokerto dalam mengurangi kasus penularan sudah signifikan," harap pemimpin dengan Spirit Of Majapahit ini.
Namun, Ning Ita tidak bisa menghentikan masa perpanjangan PPKM sampai 25 Juli nanti dan meminta maaf atas keputusan berat yang harus dilakukannya sesuai aturan pemerintah pusat.Â
Hanya saja, Ning Ita menyebutkan akan ada kebijakan pemerintah pusat dalam mengupayakan percepatan pendistribusian bansos di masa perpanjangan PPKMÂ ini. Ia juga akan berupaya agar Kota Mojokerto mendapatkan relaksasi PPKM sehingga warganya bisa kembali bekerja dan mencari nafkah lagi.
"Saya pribadi dan selaku wali kota nyuwun pangapunten ingkang kathah kagem seluruh masyarakat. Karena berdasarkan pemerintah pusat, kita terpaksa harus memperpanjang PPKM hingga tanggal 25 Juli nanti. Mengingat persebaran kasus di tingkat nasional belum juga menurun," imbuhnya.
Advertisement