Sidoarjo Masuk Zona Kuning, Khofifah: Tetap Disiplin Prokes

Khofifah mengatakan jika prokes itu terus dilakukan, bukan tidak mungkin wilayah yang sebelumnya zona kuning bisa berubah hijau.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Sep 2021, 23:22 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2021, 23:22 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

 

Liputan6.com, Sidoarjo - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan kepala daerah dan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) meskipun wilayahnya sudah masuk zona kuning COVID-19.

"Termasuk Sidoarjo yang saat ini sudah berada di zona kuning supaya tetap menerapkan prokes," ujarnya, di sela vaksinasi COVID-19 massal di GOR Gelora Delta Sidoarjo, Rabu (1/9/2021).

Khofifah mengatakan jika prokes itu terus dilakukan, bukan tidak mungkin wilayah yang sebelumnya zona kuning bisa berubah hijau.

"Begitu juga sebaliknya, jika lengah akan prokes, zona kuning yang berhasil dicapai kembali ke zona oranye," tukasnya.

Ia mengatakan, pembelajaran tatap muka (PTM), merupakan bagian yang penting supaya anak mendapatkan pembelajaran yang cukup baik dan juga berkualitas.

"Aglomerasi Surabaya Sidoarjo ini sudah kuning maka harus terus digenjot pelaksanaan vaksinasi supaya tanggal 6 nanti Sidoarjo yang sudah PPKM level 3 bisa naik ke level 2 dan menjadi zona hijau," tukas Khofifah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Komitmen Bersama

Untuk menjaga ini, kata dia, memang tidak mudah karena dibutuhkan komitmen bersama, salah satunya dengan melakukan vaksinasi pada hulu penanganan COVID-19, dan juga kasus yang melandai.

"Termasuk saat ini di Rumah Sakit Islam Jemursari tingkat BOR nya sudah turun di bawah 10 persen termasuk juga RSUD dr Soetomo Surabaya BOR nya juga di bawah 10 persen," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan saat ini vaksinasi di Sidoarjo sudah mencapai 62 persen atau sekitar 1.007.000 orang peserta.

"Saat ini yang sedang digenjot salah satunya pelaksanaan vaksinasi untuk anak usia 12 sampai dengan 18 tahun," tukasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya