Nasi Tumpeng Khofifah untuk Penyemangat Dokter di Jatim

Menurutnya, tanpa kerja keras dan kerja ikhlas para dokter maupun tenaga kesehatan maka Jawa Timur sulit bisa keluar dari situasi akibat COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Okt 2021, 12:07 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2021, 12:07 WIB
Gubernur Jatim  Khofifah Indar Parawansa saat kunjungan ke Tuban. (Ahmad Adirin/Liputan6.com)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat kunjungan ke Tuban. (Ahmad Adirin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa punya cara tersendiri menyemangati para dokter menyambut Hari Dokter Nasional 2021. Dia mengirimkan nasi tumpeng ke sejumlah rumah sakit untuk para tenaga medis tersebut.

"Tumpeng sebagai bentuk rasa syukur dan ucapan terima kasih dari kepada para dokter yang telah berjuang menjadi garda terdepan penanganan COVID-19," ujarnya, dikutip dari Antara, Minggu (24/10/2021).

Menurutnya, tanpa kerja keras dan kerja ikhlas para dokter maupun tenaga kesehatan maka Jawa Timur sulit bisa keluar dari situasi akibat COVID-19.

"Mereka mempertaruhkan segalanya untuk menolong para pasien penderita COVID-19," ucap Khofifah.

"Bukan hanya melayani, mengobati, merawat, dan mendampingi pasien. Sebagian dari mereka bahkan ikut menjadi korban terpapar COVID-19," tambahnya.

Lewat tumpeng tersebut, Khofifah berharap para dokter di Jawa Timur tetap bersemangat, tidak pernah putus asa, yakin dan selalu istiqomah menolong masyarakat yang membutuhkan.

"Dokter dan tenaga kesehatan lainnya tidak sendiri, kami bersama TNI/Polri dan berbagai elemen masyarakat lain juga ikut berjuang. Insya Allah, pandemi akan segera berakhir," kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

PPKM Level 1

COVID-19 di Jawa Timur terus melandai. Bahkan, saat ini berhasil menjadi daerah dengan kota dan kabupaten yang ditetapkan menjadi PPKM level 1 terbanyak di Jawa Bali berdasarkan Inmendagri Nomor 53 Tahun 2021.

Tak hanya itu, kondisi keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) ICU RS saat terjadi peningkatan eksponensial pada Juli lalu turun sebanyak 73 persen, yaitu dari 78 persen menjadi 5 persen.

Kemudian, BOR Isolasi RS turun 78 persen yakni dari 81 persen menjadi 3 persen.

"Mari kita jaga kondisi seperti ini dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dan mempercepat vaksinasi. Pokoknya, Jangan lengah dan jangan kendor," tutur Khofifah.* Pewarta : Fiqih Arfani

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya