Liputan6.com, Jakarta - Untuk jadi universitas unggul, diperlukan penguatan dan pemenuhan kelengkapan administrasi dalam komponen tri dharma perguruan tinggi. Salah satu daya saing yang diukur melalui hasil penelitian, pengabdian masyarakat dan luaran publikasinya.
Demikian disampaikan Rektor Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) Bambang Karsono saat pembukaan acara hibah internal tahun anggaran 2022 dan training of trainers penyamaan persepsi Reviewer internal oleh LPPMP Ubhara Jaya melalui zoom meeting, Selasa, (15/3/2022).
Baca Juga
Bambang menegaskan, perguruan tinggi dituntut selalu meningkatkan produktifitas risetnya, yang diukur melalui jumlah publikasi pada jurnal nasional dan internasional bereputasi, jumlah hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang pernah diterima, serta jumlah hak kekayaan intelektual yang bisa dihasilkan.
Advertisement
“Hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat diarahkan agar mampu meningkatkan jumlah sitasi sehingga akan meningkatkan h-index pada setiap dosen,” tambahnya.
Dan ia pun mendorong atmosfer riset pada Ubhara Jaya melalui infrastruktur yang masif dan berkelanjutan.
“Hal ini diimplementasikan dengan memberikan hibah internal yang dibuka satu tahun sekali kepada para dosen tetap, baik untuk kegiatan penelitian maupun pengabdian masyarakat,” kata Bambang, Purnawirawan Polisi berpangkat Inspektur Jenderal itu.
Selain kelembagaan yang kuat, lanjut Bambang, dua indikator paling berpengaruh dalam membangun atmosfer riset yang baik yaitu, pertama dosen sebagai pelaksana penelitian dan pengabdian masyarakat.
Yang kedua, para reviewer yang bertugas untuk memastikan kualitas proposal, baik penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat.
Peningkatan Kualitas
Kepala LPPMP Ubhara Jaya Didik Sulistyanto menjelaskan, hibah internal dilakukan sekali dalam setahun dengan format kompetisi, agar setiap periode hibah terjadi peningkatan kualitas proposal yang diseleksi.
Hibah internal, lanjutnya, dapat menjadi media bagi para dosen dalam menerjemahkan roadmap penelitian menuju jenjang hibah yang lebih tinggi yaitu hibah Dikti, LPDP maupun hibah eksternal lainnya.
Hibah internal Ubhara Jaya, terang Didik, pada 2021 ada 70 proposal riset dan 50 proposal Abdimas. Ia berharap, pada tahun 2022 lebih banyak dari pada tahun sebelum-sebelumnya.
“Pelaksanaan hibah kompetisi untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat merupakan investasi jangka panjang dari Universitas Bhayangkara Jakarta Raya kepada para dosen,” ujarnya.
Advertisement